Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tanda Kamu Sudah Profesional dalam Bekerja, Keahlian Saja Gak Cukup!

IDN Times/Rizka Yulita
IDN Times/Rizka Yulita

Ada beberapa orang yang menyulitkan diri sendiri ketika bekerja. Aspek dalam pekerjaan yang seharusnya ditempatkan secara profesional, justru ditangani secara personal.

Padahal ketika sudah berkomitmen dalam pekerjaan, seharusnya pegawai mampu membedakan masalah pribadi atau pekerjaan. Kamu salah satu pegawai yang profesional atau sebaliknya? Berikut beberapa bukti kamu sudah profesional dalam bekerja. 

1. Kamu punya integritas

IDN Times/Rizka Yulita & Anjani Eka Lestari
IDN Times/Rizka Yulita & Anjani Eka Lestari

Integritas berasal dari bahasa Latin 'integer', yang berarti sikap yang teguh mempertahankan prinsip, dan tidak korupsi. Ini menjadi dasar yang melekat dalam diri individu sebagai nilai moral.

Integritas menjadi suatu konsep yang berkaitan dengan konsistensi tindakan, nilai, metode, ukuran, prinsip, ekspektasi, dan berbagai hal yang dihasilkan. Kalau kamu punya integritas, kamu akan jujur dan memiliki karakter yang kuat.

2. Kamu memahami dan menjalankan kode etik profesi

IDN Times/Rizka Yulita
IDN Times/Rizka Yulita

Kode etik profesional difungsikan untuk mengatur pengetahuan dan keahlian yang dimiliki individu, terutama dalam masalah moral. Biasanya, pedoman ini digunakan untuk membuat penilaian dan keputusan yang tak bisa dibuat orang awam, yang tak punya pengetahuan khusus.

Orang yang profesional memahami kode etik profesinya, di mana mereka punya prinsip keadilan, otonomi, dan integritas moral dalam bekerja. Prinsip keadilan menuntut individu agar mampu menjalankan profesinya tanpa merugikan orang lain, khususnya orang yang berkaitan dengan profesi tersebut. 

3. Kamu bisa menilai sesuatu dengan objektif

IDN Times/Rizka Yulita & Anjani Eka Lestari
IDN Times/Rizka Yulita & Anjani Eka Lestari

Bukan hanya harus disiplin dan bertanggung jawab, seseorang yang profesional dituntut objektif dalam menilai sesuatu. Hal ini dilakukan agar karyawan tetap profesional terhadap tugasnya dan tidak mudah melempar beban kerja kepada rekan lain.

Bersikap objektif dalam menilai kinerja juga mengurangi praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme dalam perusahaan atau institusi kerja. Penilaian karyawan bukan dinilai secara personal, melainkan dari hasil kerja atau kontribusi terhadap perusahaan.

4. Bersedia menerima kritik dan punya inisiatif

IDN Times/Rizka Yulita & Anjani Eka Lestari
IDN Times/Rizka Yulita & Anjani Eka Lestari

Karyawan yang profesional tak akan canggung ketika mendapat kritikan dari orang lain. Mereka tahu bahwa kritik dibutuhkan untuk memperbaiki kinerja.

Apabila seseorang sudah bersikap antikritik, bagaimana mungkin ia bisa mengembangkan diri dan mengeluarkan potensi terbaiknya? Toh, gak ada manusia yang sempurna dan setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. 

Kamu yang profesional juga proaktif serta punya inisiatif dalam mengembangkan ide-ide untuk keberlangsungan institusi. Kamu gak perlu menunggu tugas buat sesuatu yang memang sudah menjadi kewajibanmu.

5. Kamu punya keahlian dan pengetahuan sesuai posisi kamu

IDN Times/Rizka Yulita & Anjani Eka Lestari
IDN Times/Rizka Yulita & Anjani Eka Lestari

Menjadi profesional tentu butuh lisensi atau sertifikasi ahli. Ini yang membedakan mereka dengan orang lain yang gak memilikinya. Tak hanya itu, pegawai profesional juga menyelaraskan dengan bidang dan posisinya terhadap lisensi yang telah diperoleh, baik dalam institusi formal maupun non formal.

Itu tadi beberapa tanda bahwa kamu sudah menerapkan profesionalisme dalam bekerja. Bersikap profesional sangat penting untuk menunjang kariermu sebab ini merupakan salah satu aspek yang ada dalam penilaian kinerja karyawan. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fajar Laksmita Dewi
Febriyanti Revitasari
Fajar Laksmita Dewi
EditorFajar Laksmita Dewi
Follow Us