Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Tanda Kamu Sebaiknya Resign dari Pekerjaan, Jangan Abaikan!

ilustrasi seseorang depresi (pexels.com/Antoni Shkraba)

Sebagai seorang pekerja, kamu pasti sering merasa bahwa rutinitas pekerjaan terasa membosankan dan berat. Entah itu, karena lingkungan kerja yang toxic atau tidak adanya perkembangan dalam berkarier. Dengan mengalami berbagai hal tersebut, kamu mungkin mengalami kesulitan di tempat kerja.

Tapi, disisi lain, kamu juga ragu untuk berhenti dari pekerjaanmu karena untuk melepaskan pekerjaan bukanlah keputusan yang mudah. Akhirnya bukannya semakin berkembang dalam hal karier, kamu justru semakin lelah.

Oleh karena itu, ada baiknya, kamu mengetahui beberapa tanda ini untuk sebaiknya resign dari pekerjaan demi kesehatan juga kebahagiaanmu. Yuk, simak tandanya!

1. Merasa ketidakpuasan dalam pekerjaan

ilustrasi seseorang stres bekerja (pexels.com/Kampus Production)

Ketidakpuasan yang mendalam merujuk pada perasaan tidak puas yang mungkin kamu alami terhadap pekerjaanmu. Ini mencakup ketidaknyamanan atau ketidakpuasan yang terus-menerus muncul dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari pekerjaan. Dengan kata lain, kondisi ini bukan hanya sesaat atau bersifat gejala sementara, tetapi terus menerus dan mendalam yang berakar dalam kegiatan kerja sehari-hari.

Kamu mulai merasa tidak puas dengan pekerjaan, karena tidak melihat dampak positifnya terhadap dirimu, masyarakat atau lingkungan sekitar. Atau mungkin pekerjaan tersebut tidak lagi memberikan tantangan atau kesempatan untuk berkembang, sehingga menimbulkan rasa kosong atau kebingungan mengenai arah kariermu. Hal ini bisa menciptakan perasaan frustrasi dan kekecewaan yang berkepanjangan dan akan sangat menganggu.

2. Tidak adanya peluang pertumbuhan karier ke depan

ilustrasi seseorang stres bekerja (pexels.com/Ron Lach)

Kurangnya peluang pertumbuhan karier mencerminkan situasi dimana kamu akan terasa terhambat dalam mengembangkan keterampilan atau memperluas wawasan. Jika saat ini kamu merasa stuck di tempat kerjamu tanpa peluang karier ke depan, kamu sebaiknya mencari lingkungan kerja baru yang menyediakan peluang lebih baik untuk pertumbuhan kariermu ke depan. 

Lingkungan kerja yang baik akan memberikan peluang untuk pengembangan diri. Selain itu lingkungan kerja yang positif memberikan motivasi dan rasa pencapaian yang dapat memberikan dampak positif terhadap kepuasan kerja dan perkembangan karier. Oleh karena itu, ketika peluang pertumbuhan kariermu terbatas, sebaiknya pikirkan untuk mencari lingkungan kerja baru yang lebih dinamis dan progresif, demi kesuksesan dan kebahagiaan jangka panjang dalam kariermu.

3. Kamu selalu ceroboh dalam mengerjakan pekerjaan

ilustrasi seseorang stres bekerja (pexels.com/Leeloo Thefirst)

Ketika kamu tidak fokus dan kehilangan konsentrasi, kamu sering kali ceroboh dalam pekerjaan dan membuat kesalahan yang dapat memengaruhi kualitas pekerjaanmu. Kecerobohan yang kamu lakukan ini tidak hanya disebabkan kurangnya fokus semata, lho. Melainkan juga oleh kurangnya komitmen terhadap pekerjaan itu sendiri.

Ketika ini terjadi, komitmen terhadap pekerjaan dapat berkurang secara signifikan, dan tugas-tugas yang seharusnya dikerjakan dengan penuh dedikasi bisa menjadi berantakan. Dalam situasi ini, bukan hanya kesalahan teknis yang dapat terjadi, tetapi juga keputusan yang kamu ambil akan serampangan karena kurangnya keterlibatan emosional dan komitmen yang mendalam terhadap hasil pekerjaan. Segera pikirkan untuk melakulan resign, karena dampak dari kesalahan ini tidak hanya pada diri kamu sendiri, tetapi juga pada orang lain. 

4. Selalu merasa takut dan khawatir tiap pergi bekerja

ilustrasi seseorang depresi (pexels.com/cottonbro studio)

Jika kamu selalu merasa takut dan khawatir tiap pergi ke kantor, bisa jadi kamu punya masalah dengan lingkungan atau pekerjaan itu sendiri. Khawatir yang berlebihan bisa disebabkan karena ketidaknyamanan atau ketidakpuasan terhadap aspek-aspek tertentu dalam lingkungan kerja.

Pikirkan baik-baik, apa yang menjadi sumber kekhawatiranmu. Apakah itu terkait dengan beban kerja yang tidak terkelola, interaksi sosial di tempat kerja, atau ketidaksesuaian nilai dan tujuan pribadimu dengan pekerjaan. Jika kekhawatiran ini terus menerus berlangsung hingga kamu harus memaksakan diri untuk ke kantor, merasa tidak termotivasi bekerja, tidak puas dalam pekerjaan, dan benar-benar tidak bahagia dalam bekerja, maka ini adalah tanda pasti bahwa sudah waktunya kamu untuk resign.

5. Kesehatan fisik dan mental terganggu

ilustrasi seseorang stres bekerja (pexels.com/Vlada Karpovich)

Ketika pekerjaan mulai membuat kesehatanmu terganggu, kamu bisa  mempertimbangkan untuk resign dari kerjaanmu sekarang. Kesehatan yang terganggu dapat melibatkan kesehatan fisik maupun mental. Kesehatan yang terganggu dapat mencakup stres kronis, gangguan tidur, atau bahkan masalah fisik yang disebabkan oleh tuntutan pekerjaan yang berlebihan.

Membuka diri terhadap perubahan dapat memberikanmu ruang untuk membangun lingkungan kerja yang lebih seimbang dan meminimalkan dampak stres yang merugikan. Oleh karena itu, kesadaran akan tekanan yang berlebihan dan berkepanjangan adalah langkah awal untuk memelihara kesehatan, baik mental maupun fisik. 

6. Kehidupan pekerjaan dan pribadi sudah tidak seimbang

ilustrasi seseorang depresi (pexels.com/Sarah Dietz)

Jika rutinitas pekerjaanmu mulai mendominasi sebagian besar waktu dan energimu, dan kamu mulai mengabaikan kehidupan pribadi, sebaiknya penting merenungkan dan mempertimbangkan untuk resign dan beralih ke pekerjaan yang baru. Hal ini berguna untuk menciptakan keseimbangan yang lebih sehat di antara keduanya. Ketika pekerjaan menjadi lebih dominan, akan terjadi ketidakseimbangan yang merugikanmu, baik secara fisik maupun emosional.

Sehingga tidak ada lagi waktu untuk bersantai atau bahkan menghabiskan waktu bersama keluarga karena kesibukan. Dan yang lebih parah, ketika kamu juga membawa pekerjaanmu ke rumah dan menganggu waktu istirahat. Hal ini bisa membuatmu stres dan tentunya merugikan kualitas hidupmu, lho. 

Dengan mengenali keenam tanda-tanda di atas, sebaiknya kamu mempertimbangkan untuk resign dari pekerjaan yang melelahkan itu. Hal ini adalah langkah penting untuk kehidupan yang lebih positif dan membangun.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us