Pernahkah kalian menemui rekan kerja yang tidak mau disalahkan dan selalu menganggap dirinya benar? Nah, itu adalah salah satu sikap defensif yang sering membuat kita jengkel sendiri. Perlu kesabaran ekstra untuk menghadapi karakter orang yang seperti itu.
Walau menyebalkan, kondisi ini masih tetap bisa diatasi, kok. Yuk, simak beberapa tips menghadapi rekan kerja yang defensif berikut ini!
Ketika rekan kerja defensif merasa nyaman, maka mereka akan lebih mudah menerima kritik yang kamu lontarkan. Cara ini cukup efektif untuk menghindari reaksi negatif dari mereka.
Mulailah dengan mengutarakan pujian kepadanya. Setelah mereka merasa nyaman berbicara denganmu, selanjutnya kamu bisa menyelipkan masukan-masukan yang ingin kamu utarakan. Dengan begitu, umpan balik ini berpotensi akan mereka dengarkan tanpa adanya sangkalan.
Ketika menghadapi rekan kerja yang defensif, pemilihan kalimat ini sangat penting untuk diperhatikan. Pasalnya, jika kalimat yang kamu lontarkan salah, bisa-bisa proses penyelesaian jadi makin lambat.
Hindari kalimat yang bersifat menyerang, menyalahkan, atau menyudutkan. Hal ini berpotensi menimbulkan adu argumentasi yang memancing mereka untuk terus beralasan. Sebaliknya, fokuslah pada niat untuk membantu mereka memperbaiki masalah tersebut.
Walaupun rekan kerja yang defensif ini sering membuat kita jengkel, usahakan untuk tidak terpancing memberikan reaksi negatif padanya. Justru, hadapi dengan penuh perhatian dan kasih sayang.
Perbesar kesabaranmu dalam dalam mengatasi rekan kerja yang defensif ini. Reaksimu yang terkesan menyerang justru makin memperburuk keadaan hingga mereka makin sulit mencerna masukan yang kamu katakan.
Ketika kamu berbicara dengannya, kemungkinan mereka akan tidak setuju dengan dalih merasa dirinya benar. Untuk itu, penting sekali menerapkan sikap terbuka dalam menghadapinya.
Coba berikan umpan balik ketika berbicara dengannya. Misalkan mengakhiri masukan dengan kalimat tanya, “bagaimana menurutmu?”. Kalimat tanya ini bisa kamu jadikan umpan balik untuk memperlancar komunikasi dua arah yang kalian lakukan. Alhasil, perkataanmu akan lebih mudah dicerna oleh mereka.
Tips selanjutnya adalah memperhatikan waktu dan tempat saat menyampaikan informasi atau masukan yang kamu lakukan. Pastikan rekan kerja dalam suasana yang baik, ya. Hindari memberikan kritik saat mereka sedang emosi tinggi.
Selain itu, jangan melakukan ini di depan umum. Lebih baik lakukan secara personal saja. Ditegur di depan banyak orang justru memicu mereka untuk melakukan reaksi defensif.
Menghadapi rekan kerja dengan tipe yang defensif memang tidak mudah. Nah, kamu bisa melakukan cara di atas ketika menemui masalah yang serupa di tempat kerjamu. Semoga menginspirasi!