3 Tips Resign Anti Menyesal, Akhiri Tugas dengan Syukur dan Bahagia

Tidak dapat dimungkiri bahwa menjalani suatu pekerjaan memang terkadang terasa sulit. Ada saja ujian-ujian yang harus dihadapi setiap hari dan sukses membuat emosi meledak. Jika sudah begini, biasanya mengundurkan diri alias resign dari tempat kerja tersebut dirasa menjadi pilihan yang terbaik.
Namun, sebagian orang merasa menyesal setelah resmi keluar dari pekerjaannya. Sebab, ternyata selama ini dia hanya kurang bisa bersabar atau memang tidak memiliki rencana pasti. Sehingga, malah terancam menjadi pengangguran sampai waktu yang tidak diketahui. Namun, apa daya, semua sudah terlambat.
Oleh sebab itu, jangan sampai mengambil keputusan secara sembarangan. Supaya pilihan resign yang kamu ambil tidak membuahkan penyesalan, coba ikuti dulu beberapa tips berikut ini, ya!
1.Temukan alasan yang benar-benar kuat untuk resign

Memilih untuk mengundurkan diri alias resign dari pekerjaan merupakan hal yang lumrah. Namun demikian, terkadang sebagian orang mengambil pilihan ini tanpa pertimbangan yang matang. Mereka tidak pikir panjang dan langsung memutuskan untuk berhenti kerja yang pemicu sebenarnya hanyalah permasalahan sepele atau sesuatu yang kurang dikelola dengan tepat, bukan karena perkara besar. Akibatnya, penyesalan hadir setelah resmi kehilangan pekerjaan.
Supaya hal semacam ini tidak perlu kamu alami, pastikan untuk benar-benar menemukan alasan yang tepat bila memang ingin resign. Jangan sampai kehendak tersebut muncul hanya karena kamu merasa kesulitan untuk beradaptasi, padahal semuanya baik-baik saja dan berjalan seperti pekerjaan pada umumnya. Kebijaksanaan sebelum mengambil suatu keputusan besar akan mengindarkanmu dari penyesalan di kemudian hari.
2.Atur strategi yang matang sebelum melepaskan pekerjaan tersebut

Tidak dapat dimungkiri bahwa saat timbul keinginan untuk resign, maka ini sebenarnya menandakan bahwa kamu sudah benar-benar lelah. Ibaratnya, meski harus meninggalkan pekerjaan tersebut hari ini juga, kamu akan melakukannya dengan hati yang penuh keteguhan. Namun demikian, mengundurkan diri tanpa adanya rencana yang pasti adalah sebuah kerugian yang nyata.
Oleh sebab itu, kamu perlu mengatur strategi yang matang terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk mengundurkan diri. Ketahui dengan pasti apa yang ingin kamu lakukan begitu resmi berhenti dari pekerjaan tersebut. Jika semua sudah jelas, maka kamu siap untuk resign dengan hati yang berbahagia.
3.Akhiri tugasmu dengan baik

Salah satu penyebab rasa sesal setelah memutuskan untuk resign adalah menjalani hari-hari terakhirmu di tempat tersebut dengan penuh kemarahan. Sebenarnya situasi ini bisa dimengerti mengingat kamu memang sudah tidak nyaman lagi untuk bekerja di sana. Namun, tindakan tersebut sebenarnya hanya akan membuat hatimu semakin gelisah karena pekerjaanmu tidak selesai dengan maksimal.
Oleh karena itu, bersabarlah. Selama belum resmi mengundurkan diri, artinya kamu masih bekerja di sana dan memiliki tanggung jawab yang harus diselesaikan. Tuntaskan seluruh pekerjaanmu dan berikan hasil yang terbaik. Jangan lupa, pamit secara sopan dan santun, serta sampaikan terima kasih yang tulus atas seluruh pengalaman yang diperoleh. Dengan begini, kamu akan mengakhiri tugas dengan terhormat, sehingga tidak ada gangguan di kemudian hari.
Jika berniat untuk resign dari pekerjaan yang sudah digeluti selama ini, pastikan bahwa keputusan itu telah melalui perenungan yang saksama. Jangan sampai salah langkah hanya karena terbawa emosi sesaat atau hal-hal yang sebenarnya dapat diatasi bila kamu sedikit bersabar. Semoga semua rencana yang kamu susun rapi berjalan lancar dan bisa memulai lembar baru dengan penuh semangat, ya!