Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Simpel Biar Gak Kaget Hadapi Culture Shock di Kantor Baru

ilustrasi di tempat kerja baru (pexels.com/Edmond Dantès)
ilustrasi di tempat kerja baru (pexels.com/Edmond Dantès)

Pindah ke tempat kerja yang baru barat masuk ke dunia yang berbeda. Meski kamu udah excited dengan suasana baru, tapi realitanya kadang bikin kaget, mulai dari budaya kantor, cara komunikasi atau cara interaksi atasan dan rekan kerja. Nah, inilah yang disebut culture shock.

Culture shock sebenarnya hal yang normal dan bisa dialami siapapun yang masuk lingkungan baru. Perlu waktu buat adaptasi biar bisa nyaman dengan dinamika di tempat kerja baru. Buat kamu yang pengen cepat adaptasi, yuk baca lima tips santai buat ngatasin culture shock. 

1. Observasi aja dulu baru ambil sikap

ilustrasi mengamati situasi (pexels.com/Edmond Dantès)
ilustrasi mengamati situasi (pexels.com/Edmond Dantès)

Saat pertama kali masuk kantor baru, tahan dulu niat kamu buat langsung tampil. Luangin waktu buat mengamati situasi, perhatikan gaya komunikasi tim, kebiasaan kerja, atau hal-hal kecil yang sering dilakukan di kantor baru.

Jadi, kamu bisa lebih paham dengan aturan tak tertulis di kantor. Gaya di kantor baru bisa sangat formal atau super santai. Semua itu butuh waktu untuk dipahami, jadi gak usah buru-buru.

2. Jangan sungkan bertanya dengan rekan yang lain

ilustrasi bertanya pada teman kerja (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi bertanya pada teman kerja (pexels.com/cottonbro studio)

Kalau kamu bingung, jangan sungkan buat tanya ke rekan kerja yang lain. Kamu gak bakal dianggap gak kompeten hanya karena bertanya. Justru itu tandanya kamu mau belajar dan menyesuaikan diri.

Pilih orang yang kira-kira nyaman diajak ngobrol, bisa mulai dengan teman semeja. Orang yang udah lama kerja di situ pasti paham rasanya jadi anak baru dan senang hati bantu kamu.

3. Membuka diri dan bangun relasi

ilustrasi ngobrol dengan teman kerja (pexels.com/ Alex P)
ilustrasi ngobrol dengan teman kerja (pexels.com/ Alex P)

Jangan hanya fokus dengan pekerjaan, tapi sempatkan buat ngobrol santai sama rekan kerja yang lain. Bisa mulai dengan basa-basi ringan soal cuaca, makanan, atau hobi.

Hal-hal ringan seperti ini bisa jadi jembatan buat bangun kedekatan dan bikin kamu cepat merasa nyaman di lingkungan baru. Obrolan ringan di luar pekerjaan juga bikin kamu lebih cepat nyatu sama tim yang lain.

4. Tetap jadi diri sendiri tapi harus fleksibel

ilustrasi menjadi diri sendiri (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi menjadi diri sendiri (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Adaptasi bukan berarti kamu harus jadi orang lain. Kamu harus jadi diri sendiri, tapi dengan sikap yang terbuka dan fleksibel. Jadilah diri sendiri sambil terus belajar dan beradaptasi dengan lingkungan baru.

Kalau kamu terbiasa kerja dengan struktur dan timeline jelas, sementara tim lebih suka yang spontan. Coba sesuaikan diri dengan cara mereka, tapi tetap kalau bisa kasih masukan positif yang menurutmu bisa tingkatkan kualitas kerja. 

5. Semua gak bisa instan butuh waktu dan proses

ilustrasi adaptasi (pexels.com/Yan Krukau)
ilustrasi adaptasi (pexels.com/Yan Krukau)

Adaptasi bukan proses yang bisa terjadi secara instan. Gak masalah kalau di minggu pertama kamu masih bingung, awkward, atau merasa salah masuk lingkungan. Itu hal yang wajar banget, kok! Justru dari pengalaman inilah kamu belajar lebih kuat, sabar, dan. cerdas membaca situasi.

Berikan waktu buat dirimu. Kalau merasa lelah, luangkan waktu sejenak buat refleksi atau curhat ke teman. Kamu bukan satu-satunya yang pernah merasakan hal ini dan fase ini pasti cepat berlalu.

Culture shock itu hal yang wajar, tapi dengan niat dan usaha, kamu pasti lebih mudah melewatinya. Tetap jadi diri sendiri sambil terus belajar dan berkembang!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us