4 Tips Wawancara Kerja setelah Kena PHK, Elegan dan Meyakinkan!

- Jangan biarkan PHK membuatmu down, tetap punya peluang di luar sana.
- Tunjukkan nilai dan persiapan saat wawancara, latih body language dan jawaban elegan.
- Fokus pada kelebihan diri, bukan drama PHK, tunjukkan bahwa kamu up to date.
Gak ada orang yang mau kena pemutusan hubungan kerja (PHK) atau lay off. Namun, bagaimana pun juga, hidup seperti roller coaster, kadang di atas, kadang di bawah.
Meskipun PHK bikin kaget, tapi jangan sampai mental jadi down. Hidup gak berhenti di situ, dan kamu masih punya banyak peluang di luar sana.
Salah satu hal yang kadang bikin galau setelah PHK adalah perihal gimana nanti saat wawancara kerja. Apakah pengalaman di-PHK bisa memengaruhi peluang diterima kerja? Gimana cara menjelaskan soal PHK ke recruiter?
Untuk kamu yang lagi siap-siap buat comeback setelah kena PHK, simak tips wawancara kerja berikut ini, yuk. Jangan minder, lakukan dengan elegan supaya meyakinkan!
1. Wajib percaya diri

Wajar kalau rasa percaya diri agak terguncang setelah kena PHK. Akan tetapi, jangan biarkan perasaan tersebut menguasai pikiranmu.
Saat wawancara kerja, tunjukkan kalau kamu masih punya value dan siap jadi pemain andalan di tempat baru. Satu hal yang perlu kamu ingat, PHK adalah hal yang wajar di banyak perusahaan. Keputusan ini seringkali dilakukan karena restrukturisasi, efisiensi budget, hingga operasional. PHK gak selalu berhubungan dengan performa karyawan.
Tips agar lebih percaya diri, cobalah latihan berbicara di depan kaca atau ajak teman untuk roleplay wawancara. Latih body language supaya kelihatan positif dan terbuka. Namun ingat, jangan lebay atau terlalu “menjual diri” karena bisa terlihat fake. Santai tapi mantap, itu kuncinya.
2. Jujur soal PHK, tapi pintar-pintar menyusun kata

Salah satu pertanyaan yang paling sering diajukan recruiter saat wawancara adalah: “Kenapa kamu keluar dari tempat kerja sebelumnya?” Penting untuk menjawab jujur kalau kamu kena PHK, tapi jangan sampai terdengar rendah diri atau menyalahkan kantor lama atau mantan atasan.
Contoh jawaban elegan:
“Perusahaan saya terdampak restrukturisasi besar-besaran, karena kondisi pasar yang berubah, dan saya termasuk yang terdampak. Namun, saya jadi punya waktu refleksi dan upgrade skill yang sebelumnya tidak sempat saya lakukan.”
Dengan jawaban ini, kamu kelihatan dewasa dan fokus pada solusi, bukan drama. Daripada menyalahka kantor lama, lebih baik fokus pada dirimu saja.
3. Jual kelebihan, bukan curhat kesedihan

Ingat, wawancara kerja bukan sesi curhat. Selain itu, menjual kesedihan gak akan bikin kamu punya nilai plus di mata HRD. Jadi, alih-alih cerita sedih soal kehilangan pekerjaan, lebih baik fokus pada kelebihan dan kontribusi yang bisa kamu berikan.
Agar kamu bisa menjawab pertanyaan ini dengan mantap, siapkan tiga hal keren tentang kamu untuk diceritakan pada HRD. Ini bisa mencakup soft skill, pengalaman spesifik, atau proyek yang sukses kamu kerjakan di tempat lama. Siapkan juga contoh nyatanya, biar gak cuma omong kosong.
4. Tunjukkan kamu tetap update dan adaptif

Zaman sekarang, perubahan terjadi begitu cepat. Kalau kamu terlalu hanyut dalam fase menganggur dan gak up to date, bisa-bisa ketinggalan tren industri kerja. Sebaliknya, kalau bisa menunjukkan bahwa kamu up to date dan adaptif, itu nilai plus di mata HRD.
Berikut cara untuk menunjukkan bahwa kamu tetap up to date meskipun sedang menganggur:
- Jelaskan pelatihan atau kursus yang kamu ikuti setelah PHK.
- Tunjukkan kamu aktif di komunitas profesional atau ikut webinar.
- Sebutkan skill baru yang kamu kuasai atau pelajari belakangan ini.
Ini bukti kalau kamu bukan tipe yang rebahan doang setelah kena PHK. Kamu punya mental survivor, bukan korban.
Sebagai penutup, ingatlah bahwa PHK itu bukan tanda kamu gagal. Bisa jadi, inilah titik balik menuju tempat yang lebih cocok untukmu. Wawancara kerja setelah PHK memang punya tantangan sendiri, tapi dengan persiapan yang matang dan mental yang kuat, kamu bisa kembali bersinar. Jadi, siapkan CV terbaikmu, yuk!