5 Alasan Rumah Belanda Berhawa Sejuk dan Dingin, Bisa Jadi Inspirasi!

Keberadaan banyak jendela di rumah Belanda membuat sirkulasi udaranya lebih lancar, sehingga udara segar dari luar masuk untuk menggantikan udara panas di dalam ruangan. Cahaya matahari yang masuk melalui jendela juga bantu mengurangi kelembaban dan membunuh mikroorganisme di udara, sehingga udara di dalam rumah tetap bersih.

Sementara itu, langit-langit yang tinggi di rumah turut berperan untuk menjaga suhu ruangan. Udara panas cenderung naik dan berkumpul di atas ruangan. Dengan adanya ruang kosong di atap, udara panas dapat berkumpul tanpa membuat ruangan terasa pengap. 

Beranda dan kanopi gak hanya bertujuan untuk mempercantik fasad rumah. Lebih dari itu, keduanya berfungsi sebagai pelindung berfungsi sebagai pelindung dari sinar matahari langsung. Cahaya matahari yang terik pada siang hari akan terhalang oleh keduanya, sehingga suhu ruangan di dalam rumah tidak meningkat drastis.

Selain itu, kehadiran kanopi yang ditambah batu kerikil juga dapat mencegah teras terkena tampias air hujan. Dengan demikian, area teras tetap teduh dan kering baik saat matahari bersinar terik atau pun saat hujan deras melanda.

Rumah Belanda umumnya menggunakan material seperti batu bata merah yang sangat tebal. Pada siang hari, bahan-bahan tersebut menyerap panas matahari, sehingga mencegah panas langsung masuk ke dalam ruangan.

Pada malam hari ketika udara menjadi lebih sejuk, bahan-bahan tersebut melepaskan panas yang telah disimpannya, menjadikan ruangan tetap hangat dan nyaman. Inilah sebabnya mengapa ruang di dalam rumah peninggalan Belanda terasa lebih sejuk.

Tak hanya dinding bangunannya yang berperan menjaga suhu tetap dingin, lantai teraso yang umumnya digunakan pada rumah peninggalan Belanda juga punya fungsi serupa. Cara kerjanya mirip dengan batu bata, yakni menyerap panas matahari yang berlebih di siang hari. Selain itu, lantai teraso juga memiliki permukaan yang dingin sehingga adem setiap kali disentuh.

Rumah Belanda juga menerapkan prinsip arsitektur yang cocok dengan iklim tropis yang panas dan lembap. Bentuk bangunan yang tinggi dan atap yang curam membantu sirkulasi udara yang lebih baik, memungkinkan udara panas untuk naik ke atas dan udara dingin dari bawah masuk ke dalam bangunan.

Selain itu, dinding tebal yang terbuat dari bahan seperti batu bata atau plesteran juga memiliki daya tahan panas yang tinggi dan membantu menjaga suhu dalam ruangan tetap stabil.

Hawa dingin di rumah peninggalan kolonial Belanda sejatinya merupakan hasil rancangan cermat pada konstruksi bangunannya. Jadi bukan karena hal-hal mistis, ya! Desain dan arsitektur pada rumah Belanda ini juga bisa ditiru untuk rumah kamu nantinya supaya rumah berhawa dingin dan sejuk.