5 Kondisi yang Membuat Karpet Tak Cocok Digunakan dalam Ruangan

Jika dahulu karpet lebih berfungsi sebagai alas duduk saja, sekarang karpet juga digunakan untuk mempercantik tampilan ruangan. Hal ini seiring dengan makin banyaknya motif, ukuran, serta bahan karpet yang dapat dipilih.
Bahkan karpet berharga mahal juga kadang sengaja dipasang di ruang tamu untuk meningkatkan gengsi pemilik rumah. Walau demikian, memaksakan penggunaan karpet menjadi kurang tepat jika terdapat beberapa kondisi seperti berikut.
1. Ruangannya terlalu sempit

Kalau ruangannya tidak luas, penggunaan karpet akan membuatnya terasa makin sempit. Apalagi bila karpetnya tebal dan lebar sampai nyaris menutup seluruh lantai. Meski luas ruangan sesungguhnya tak berubah, ini bakal mengurangi kenyamananmu.
Lain dengan seandainya ruangannya luas. Karpet akan membuat ruangan tak terlalu kosong. Bila pun kamu tetap ingin menggunakan karpet, pilihlah ukuran yang kecil, tipis, dan motifnya tidak terlalu ramai.
2. Tidak telaten dalam membersihkannya

Lantai tanpa karpet jelas lebih mudah dibersihkan setiap hari. Tinggal disapu dan dipel. Sedang dengan adanya karpet, proses pembersihannya menjadi dobel. Yaitu membersihkan karpetnya, baru lantainya.
Walaupun karpet dengan lapisan plastik mudah dibersihkan, jadi jorok juga kan, apabila hanya terus dilap saat ada makanan yang jatuh? Apalagi karpet berbulu yang membutuhkan perawatan khusus.
Kalau karpet tidak rutin dibersihkan dengan sempurna, itu justru bisa menjadi sarang kuman. Terlebih dengan adanya binatang seperti kucing dan anjing yang suka tidur di karpet. Tumpukan debu, bulu, bahkan kutu binatang bisa berbahaya bagi kamu yang memiliki alergi.
3. Ada anak yang terlalu aktif atau lansia

Sebenarnya ada plus dan minusnya juga apabila akan menggunakan karpet. Adanya karpet dapat mengurangi risiko cedera akibat benturan jika anak terjatuh. Untuk lansia, duduk di atas karpet jelas lebih hangat ketimbang duduk di lantai.
Akan tetapi, karpet yang permukaannya tak lagi rata bisa membahayakan mereka. Anak yang berlari ke sana kemari dapat tersandung, begitu pula lansia yang telah mengalami kesulitan berjalan dan melihat.
Kalau karpet akan tetap digunakan, pasang merapat ke salah satu sisi ruangan supaya tak menghalangi kegiatan anak atau lansia. Pilih karpet yang permukaan bawahnya tidak licin serta segera ganti jika karpet rusak dan bisa membahayakan mereka.
4. Iklim yang panas

Makin tebal karpet, makin tidak cocok digunakan di daerah beriklim panas. Karpet tebal seperti dalam ilustrasi lebih sesuai digunakan di daerah beriklim dingin. Daripada jadi lebih boros listrik karena harus selalu menggunakan AC, lebih baik karpetnya yang disingkirkan.
Atau, gunakan karpet yang mudah digulung dan digelar kembali. Jadi, kamu hanya menggunakannya saat benar-benar perlu. Misalnya, menggelarnya saat malam dan menggulungnya di siang hari.
5. Ruangan sering dilalui orang tanpa melepas alas kaki

Contohnya, ruangan kantor. Tambah cantik karpetnya, tambah sayang bila hanya diinjak-injak dengan alas kaki yang kotor, kan? Seperti dalam poin 2, apabila jarang dibersihkan, karpet yang kotor dapat menimbulkan penyakit dan mengganggu pemandangan.
Sekalipun kamu ingin membuat kagum tamu atau klien yang datang; sebaiknya kepraktisan, kebersihan, serta fungsi dari ruangan dan karpet itu sendiri lebih diutamakan. Kalau karpet diinjak-injak alas kaki yang kotor, apa bedanya dengan keset? Sayang banget.
Jika kondisi-kondisi di atas terjadi di rumah, sebaiknya tidak perlu memaksakan menggunakan karpet. Sebab, karpet yang terlihat cantik untuk rumah lain, belum tentu cocok buat rumahmu. Bujetnya bisa kamu gunakan untuk kebutuhan yang lain.