Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Teknik Pruning yang Benar agar Tanaman Hias Berbunga Lebih Rimbun 

ilustrasi teknik pruning (freepik.com/freepik)

Tanaman hias berbunga memang jadi primadona untuk mempercantik rumah atau taman. Tapi, biar tampilannya makin memukau, perawatan yang tepat itu wajib banget dilakukan. Salah satu teknik perawatan yang sering diabaikan adalah pruning atau pemangkasan. Pruning nggak cuma bikin tanaman terlihat rapi, tapi juga merangsang pertumbuhan baru dan membuatnya lebih rimbun. Nah, biar nggak salah langkah, simak yuk 5 teknik pruning yang benar!

Pruning itu seperti potong rambut buat tanaman. Kalau dilakukan dengan benar, tanaman hias berbunga bisa tumbuh lebih sehat, subur, dan penuh bunga. Tapi, kalau asal-asalan, bisa-bisa tanaman malah stres dan nggak mau berbunga lagi. Tenang, teknik pruning nggak serumit yang dibayangkan. Dengan alat yang tepat dan langkah yang benar, siapa pun bisa melakukannya. Yuk, langsung cek caranya di bawah ini!

1. Pilih waktu yang tepat untuk pruning

ilustrasi menunggu waktu yang tepat untuk pruning (freepik.com/freepik)

Waktu pruning itu nggak bisa sembarangan, lho. Kalau dilakukan di waktu yang salah, tanaman bisa stres dan pertumbuhannya terganggu. Waktu terbaik untuk pruning adalah saat tanaman sedang tidak berbunga atau menjelang musim pertumbuhan baru. Biasanya, ini terjadi di awal musim semi atau akhir musim hujan.

Selain itu, perhatikan juga kondisi tanaman. Kalau ada bagian yang layu, kering, atau terkena penyakit, segera pangkas biar nggak menyebar ke bagian lain. Pruning di waktu yang tepat bikin tanaman lebih cepat pulih dan siap tumbuh dengan lebih sehat. Jadi, jangan asal potong ya!

2. Gunakan alat yang tepat dan steril

ilustrasi teknik pruning (freepik.com/shurkin_son)

Alat pruning yang digunakan harus tajam dan bersih. Gunakan gunting tanaman atau pisau khusus yang nggak berkarat. Alat yang tumpul bisa bikin luka pada tanaman dan meningkatkan risiko infeksi. Selain itu, pastikan alat sudah disterilkan sebelum digunakan. Bisa dengan alkohol atau larutan pembersih lainnya.

Sterilisasi alat itu penting banget buat mencegah penyebaran penyakit dari satu tanaman ke tanaman lain. Setelah pruning, bersihkan lagi alatnya biar tetap awet dan siap digunakan di lain waktu. Dengan alat yang tepat, proses pruning jadi lebih mudah dan hasilnya pun lebih maksimal.

3. Fokus pada bagian yang rusak atau tidak produktif

ilustrasi teknik pruning (freepik.com/prostooleh)

Saat pruning, fokuslah pada bagian tanaman yang rusak, kering, atau tidak produktif. Daun atau batang yang sudah mati nggak cuma bikin tanaman terlihat jelek, tapi juga bisa menghambat pertumbuhan baru. Potong bagian-bagian tersebut sampai ke pangkalnya, tapi hati-hati jangan sampai merusak batang utama.

Selain itu, perhatikan juga cabang atau ranting yang tumbuh terlalu rapat. Cabang yang terlalu padat bisa menghalangi sinar matahari dan sirkulasi udara, yang akhirnya bikin tanaman rentan penyakit. Dengan memangkas bagian yang tidak produktif, energi tanaman bisa fokus ke pertumbuhan yang lebih sehat.

4. Potong dengan sudut 45 derajat

ilustrasi teknik pruning (freepik.com/freepik)

Teknik memotong juga nggak boleh asal-asalan. Potong batang atau cabang dengan sudut 45 derajat untuk meminimalisir kerusakan pada tanaman. Sudut ini bikin air hujan atau air siraman nggak menggenang di permukaan potongan, yang bisa memicu pembusukan.

Selain itu, potongan dengan sudut 45 derajat juga mempercepat proses penyembuhan luka pada tanaman. Pastikan potongan dilakukan tepat di atas tunas atau mata tunas yang sehat. Dengan teknik ini, tanaman bisa tumbuh lebih cepat dan rimbun.

5. Jangan terlalu sering pruning

ilustrasi teknik pruning (freepik.com/freepik)

Meski pruning itu penting, jangan terlalu sering melakukannya. Pruning yang berlebihan bisa bikin tanaman stres dan nggak punya cukup waktu untuk pulih. Idealnya, pruning dilakukan 2-3 kali setahun, tergantung jenis tanaman dan kondisi pertumbuhannya.

Selain itu, pastikan nggak memotong lebih dari 30% bagian tanaman dalam satu kali pruning. Biarkan tanaman punya cukup daun untuk tetap berfotosintesis dan tumbuh dengan baik. Dengan frekuensi yang tepat, tanaman hias berbunga bisa tetap sehat dan selalu tampil cantik.

Pruning itu nggak cuma bikin tanaman hias berbunga terlihat rapi, tapi juga merangsang pertumbuhan baru dan membuatnya lebih rimbun. Dengan teknik yang benar, tanaman bisa tumbuh lebih sehat dan penuh bunga. Jadi, jangan ragu untuk mencoba teknik-teknik di atas, ya!

Ingat, pruning itu seperti investasi buat tanaman. Kalau dilakukan dengan tepat, hasilnya bakal terlihat dalam waktu dekat. Selamat mencoba, dan siap-siap lihat tanaman hias berbunga di rumah makin cantik dan subur!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Daffa A.N
EditorDaffa A.N
Follow Us