7 Tips Merawat Tanaman Spider Plant agar Tumbuh Subur dan Cantik

Spider plant (Chlorophytum comosum) adalah salah satu tanaman hias yang paling mudah dirawat. Dengan daunnya yang panjang dan menjuntai, tanaman ini bisa menjadi dekorasi cantik di rumahmu. Selain itu, spider plant juga dikenal mampu menyaring udara dari polutan, membuatnya semakin populer di kalangan pecinta tanaman hias.
Namun, meskipun tergolong mudah dirawat, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan agar spider plant tetap tumbuh subur dan sehat. Yuk, simak tujuh tips merawat spider plant berikut ini!
1. Perhatikan kebutuhan airnya

Spider plant memang tahan terhadap kondisi kering, tapi bukan berarti kamu bisa mengabaikan penyiramannya. Sebaiknya siram tanaman ini setiap 7-10 hari sekali, terutama saat cuaca panas atau ketika tanah mulai terasa kering. Di Indonesia yang beriklim tropis, tanaman ini bisa membutuhkan lebih banyak air selama musim kemarau, tetapi tetap pastikan lapisan atas tanahnya sudah agak kering sebelum menyiram lagi untuk menghindari akar yang membusuk akibat terlalu banyak air.
2. Gunakan air bebas fluorida

Spider plant cukup sensitif terhadap fluorida yang biasanya ada dalam air keran. Jika air yang kamu gunakan mengandung fluorida, tanaman ini bisa mengalami ujung daun yang mengering dan berubah kecokelatan. Untuk menghindarinya, gunakan air hujan, air suling, atau diamkan air keran selama 24 jam sebelum digunakan agar kandungan fluorida-nya berkurang.
3. Pastikan mendapatkan cahaya yang cukup

Tanaman ini menyukai cahaya terang tapi tidak langsung. Cahaya matahari yang terlalu terik dapat membuat daunnya terbakar.
Sebaiknya tempatkan spider plant di area dengan cahaya tidak langsung seperti di dekat jendela yang menghadap ke timur atau barat. Jika diletakkan di dalam ruangan yang minim cahaya, pertumbuhannya bisa melambat.
4. Jaga suhu dan kelembapan

Spider plant tumbuh optimal pada suhu ruangan antara 18-27°C. Jika suhu terlalu rendah (di bawah 13°C), pertumbuhannya bisa terhambat.
Selain itu, kelembapan udara sekitar 50-60% juga ideal untuk tanaman ini. Jika udara di rumahmu terlalu kering, kamu bisa menyemprotkan air ke daun secara berkala atau meletakkan wadah berisi air di dekat tanaman.
5. Gunakan tanah yang memiliki drainase baik

Spider plant gak suka tanah yang terlalu basah, jadi pastikan kamu menggunakan media tanam yang memiliki drainase baik. Campuran tanah pot dengan perlit atau pasir bisa membantu mengurangi risiko akar membusuk. Pilih pot dengan lubang drainase agar air tidak menggenang di dalam pot.
6. Beri pupuk secukupnya

Meskipun spider plant gak membutuhkan banyak nutrisi, tetap penting untuk memberi pupuk agar pertumbuhannya optimal. Gunakan pupuk cair serba guna yang diencerkan setiap dua minggu sekali selama masa pertumbuhan aktif, yaitu saat musim hujan dan awal musim kemarau. Hindari memberikan pupuk saat tanaman sedang dalam kondisi dormansi atau pertumbuhannya melambat.
7. Pangkas daun yang kering dan propagasi tanaman

Jika ada daun yang mulai mengering atau kecokelatan, segera pangkas agar tidak mengganggu pertumbuhan daun lainnya. Selain itu, spider plant sering kali menghasilkan anakan kecil atau "spiderettes" di ujung tangkai panjangnya. Kamu bisa memotong dan menanam anakan tersebut di pot baru untuk memperbanyak koleksi tanamanmu.
Merawat spider plant sebenarnya cukup mudah, asalkan kamu memperhatikan kebutuhan air, cahaya, suhu, dan nutrisinya. Dengan perawatan yang tepat, tanaman ini bisa tumbuh subur dan mempercantik ruanganmu. Jadi, pastikan kamu mengikuti tips di atas agar tanaman spider plant-mu tetap sehat dan indah!