5 Tips Merawat Anggur di Musim Penghujan agar Berbuah Lebat

Anggur merupakan tanaman yang berasal dari Benua Eropa. Di luar negeri, tanaman ini biasanya dibudidayakan pada sekitar musim panas dan musim gugur. Oleh karena itu, tanaman anggur membutuhkan paparan sinar matahari yang ekstra.
Di Indonesia, buah ini paling cocok ditanam di akhir musim penghujan menjelang awal musim kemarau. Namun, anggur bisa hidup dan berbuah sepanjang musim hujan jika mendapat perawatan yang tepat. Berikut beberapa langkah yang bisa kamu ikuti agar tanaman anggurmu berbuah lebat selama musim hujan.
1.Beri atap atau naungan

Air hujan bukanlah hal yang baik untuk tanaman anggur. Tanaman ini menyukai panas, dan membutuhkan cahaya matahari sekitar 8-12 jam per hari. Kelembapan air hujan juga membawa penyakit dan jamur pada tanaman. Hal ini tentu saja dapat menghambat pertumbuhan dan pembentukan buah anggur.
Buatlah naungan atau atap transparan di atas tanaman anggur. Atap transparan akan melindungi anggur dari hujan secara langsung. Sekaligus tanaman tetap menerima paparan sinar matahari.
Jika kamu memiliki budget berlebih, bangunlah greenhouse untuk melindungi tanaman anggur. Tidak hanya itu, greenhouse juga membantu membangun lingkungan yang cocok untuk pertumbuhan anggur. Dan dapat mencegah serangan hama, serta penularan penyakit dari tanaman lain.
2.Pastikan drainase lancar dan media tanam tidak terlalu basah

Tidak hanya bagian batang dan daun anggur yang tidak boleh terkena air hujan, media tanam anggur juga tidek boleh terkena air hujan. Untuk itu, tutupi media tanam di sekitar batang dengan karung atau mulsa. Hindari menggunakan penutup plastik yang tidak bisa memberikan sirkulasi udara pada media tanam.
Meskipun begitu, tanaman anggur tetap memerlukan penyiraman teratur. Pastikan juga media tanam anggur poros dan tidak padat. Jika media tanam terlalu padat, air akan menggenangi area media tanam. Dan terjadi pembusukan pada bagian bawah tanaman.
Pastikan lubang drainase tanaman tidak tersumbat, terutama bagi kamu yang menggunakan metode tabulampot. Drainase buruk juga dapat menghambat aliran air keluar dari media tanam.
3.Beri pupuk kaya kalsium

Untuk memperkokoh tanaman, dibutuhkan pemupukan dengan kandungan kalsium yang cukup. Kalsium sendiri bermanfaat untuk memperkuat perakaran, batang, hingga pembentukan bunga dan buah.
Salah satu jenis pupuk yang bisa kamu pakai adalah kapur dolomit yang kaya akan kalsium. Kapur dolomit biasanya digunakan untuk meremajakan media tanam bekas. Namun, kamu juga bisa memanfaatkannya sebagai suplemen pupuk.
Cukup taburkan setengah sendok kapur dolomit di area media tanam dan akar akan menyerapnya. Jangan lupa juga untuk tetap mengaplikasikan pupuk buah, yang berfungsi untuk merangsang tumbuhnya buah.
4. Pangkas bagian tanaman yang memanjang dan cacat

Pemangkasan menjadi tindakan penting dalam merawat tanaman anggur. Memangkas bagian sulur yang panjang dapat membantu memfokuskan aliran nutrisi pada pada buah. Sehingga dapat memaksimalkan pertumbuhan buah.
Selanjutnya, pangkas juga bagian tanaman atau daun yang sakit, berwarna cokelat, dan terinfeksi jamur. Hal ini untuk mencegah bagian tanaman yang sehat tertular penyakit.
5.Siapkan fungisida

Umumnya di musim penghujan, cuaca akan cenderung lembab yang dapat memunculkan hama serangga dan berbagai penyakit. Anggur adalah tanaman yang rentan terkena jamur di musim penghujan. Setelah memangkas bagian yang terinfeksi jamur, kamu bisa menyemprotkan fungisida pada tanaman secara menyeluruh.
Ini untuk mencegah bibit jamur tumbuh kembali pada bagian tanaman yang sehat. Aplikasikan fungisida sesuai dengan dosis yang tertera pada produk. Namun secara umum, fungisida dapat diaplikasikan satu kali setiap minggu selama curah hujan tinggi. Usahakan untuk mengutamakan fungisida nabati, agar buah yang kamu hasilkan tetapk organik.
Tanaman anggur dapat dipanen dua atau tiga kali dalam setahun. Sayangnya, anggur rentan terkena penyakit dan mati di musim hujan. Oleh sebab itu, maksimalkan perawatan tanaman anggur di musim penghujan, supaya kamu dapat memanennya sepanjang tahun.