Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Kesalahan Desain Interior Dapur, Jangan Hanya Utamakan Estetika

ilustrasi dapur estetik (pexels.com/Mark McCammon)

Merancang desain dapur yang nyaman dan fungsional sangatlah krusial. Pasalnya, dapur merupakan jantung rumah di mana segala aktivitas vital, seperti memasak, bekerja, hingga berkumpul dengan keluarga dilakukan. 

Sayangnya, estetika kerap menjadi pertimbangan utama saat mendesain dapur. Tanpa memperhatikan elemen dan aspek lainnya, ini bukan gak mungkin mengganggu efisiensi dan kenyamanan ruangan. Karena itu, hindari sederet kesalahan berikut agar dapur tetap berfungsi dengan optimal.

1. Mengabaikan hukum triangle

ilustrasi dapur (unsplash.com/Im3rd Media)

Triangle rule, atau aturan segitiga adalah prinsip desain dapur yang penting untuk diterapkan. Berfokus pada hubungan antara tiga elemen utama dapur, yaitu wastafel, kompor, dan lemari penyimpanan, aturan segitiga menyarankan ketiga elemen ditempatkan dalam bentuk segitiga untuk meminimalkan pergerakan dan menghemat waktu saat memasak.

Sayangnya, aturan ini kerap terabaikan saat mendesain dapur. Sebagai contoh, meletakkan wastafel jauh dari area persiapan makanan bikin kamu harus bolak-balik saat memasak sehingga waktu dan tenaga terbuang. Ini menyebabkan proses memasak jadi gak efisien. 

2. Memakai banyak rak terbuka

ilustrasi dapur (unsplash.com/Dane Deaner)

Hal ini telah menjadi tren desain yang populer dalam beberapa tahun terakhir. Sekilas, rak terbuka memunculkan kesan estetik pada dapur. Sayangnya, dapur justru rentan terlihat berantakan jika banyak barang disimpan di atasnya tanpa organisasi yang tepat.

Selain itu, penggunaan rak terbuka dapat menyebabkan debu dan kotoran lebih mudah menempel pada peralatan dan perabotan dapur. Hal ini dapat menyulitkan dalam hal membersihkan dapur secara menyeluruh.

3. Kurangnya ventilasi

ilustrasi dapur (unsplash.com/Cat Han)

Ventilasi juga menjadi aspek yang sering diabaikan dalam desain dapur. Padahal, ini penting untuk menjaga sirkulasi udara yang baik dan menghilangkan bau dari kegiatan memasak. Tanpa ventilasi yang memadai, bau dan uap masakan bisa menyebar ke seluruh rumah.

Karena itu, pastikan lengkapi dapur dengan jendela yang dapat dibuka atau instalasi exhaust fan agar aliran udara tetap lancar. Kamu juga bisa mempertimbangkan cooker hood yang bisa menyerap aroma masakan sehingga udara di rumah tetap segar.

4. Pemilihan warna dan material yang kurang tepat

ilustrasi dapur bernuansa hitam dan putih (unsplash.com/Sven Brandsma)

Warna dan material yang digunakan dalam desain dapur dapat mempengaruhi suasana dan kenyamanan. Penggunaan warna yang terlalu gelap atau material yang sulit dibersihkan dapat membuat dapur tampak kotor dan kurang menarik.

Untuk menghindari kesalahan ini, pilihlah warna-warna cerah dan netral seperti putih, krem, atau abu-abu untuk memberikan kesan yang bersih dan lapang. Selain itu, pilihlah material yang mudah dibersihkan dan tahan lama seperti keramik atau lantai vinyl yang mudah dirawat.

5. Pencahayaan kurang optimal

ilustrasi dapur (unsplash.com/Collov Home Design)

Gak jarang pencahayaan yang baik di dapur terlupakan saat merancang desain ruangan satu ini. Kurangnya pencahayaan dapat membuat dapur terasa gelap, membahayakan penglihatan, dan mengganggu ketika memasak.

Di area kerja seperti meja persiapan dan wastafel, pencahayaan yang cukup sangat penting untuk mempermudah aktivitas memasak dan mencuci. Selain itu, penerangan yang baik juga dapat meningkatkan atmosfer dapur secara keseluruhan, menciptakan suasana yang menyenangkan dan nyaman.

6. Peletakan tempat sampah kurang pas

ilustrasi menempatkan tempat sampah di samping area persiapan makanan (pexels.com/ Ron Lach)

Meletakkan tempat sampah terlalu jauh dari area persiapan makanan, atau bahkan menyembunyikannya di sudut yang sulit dijangkau menjadi kesalahan yang umum dijumpai di dapur. Akibatnya, ini mengganggu keseluruhan proses memasak.

Solusinya, letakkan tempat sampah di dekat area persiapan makanan. Idealnya di bawah wastafel atau di samping area memotong bahan makanan. Pastikan tempat sampah gak menghalangi pergerakan di dapur. Kalau ingin dapur tetap terlihat estetik, kamu bisa menyimpan tempat sampah di balik kabinet yang mudah dijangkau.

7. Gak menambahkan backsplash

ilustrasi dapur (pexels.com/Pixabay)

Meskipun tampak sepele, backsplash berperan penting dalam melindungi dinding dari percikan minyak, air, atau noda lain yang dapat merusak cat dinding atau material lainnya.  Pasalnya, paparan cairan dan noda dalam waktu lama dapat menyebabkan kerusakan struktural pada dinding yang menyebabkan biaya perbaikan yang lebih tinggi.

Untuk menghindarinya, tambahkan backsplash yang sesuai dengan gaya dan tema dapur. Pilihlah material backsplash yang mudah dibersihkan, seperti keramik, kaca, atau stainless steel. Selain melindungi dinding, backsplash juga dapat menjadi elemen dekoratif yang menambahkan sentuhan estetika yang lebih menarik pada dapur.

Ingatlah bahwa desain dapur yang baik bukan hanya tentang tampilan estetika, tetapi juga mengenai fungsionalitas dan kenyamanan. Dengan merencanakan dengan cermat dan memperhatikan setiap detail, dapur impian bisa menjadi kenyataan dan seluruh anggota keluarga betah beraktivitas di dalamnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nadhifa Arnesya
EditorNadhifa Arnesya
Follow Us