8 Sayuran yang Mudah Ditanam Secara Organik di Halaman Rumah

Menanam sayuran secara organik adalah langkah untuk menerapkan hidup sehat sekaligus ramah lingkungan. Dengan menanam secara organik, kamu sudah mengurangi konsumsi makanan tanpa mengandung residu pestisida. Budidaya sayuran organik juga menjaga kualitas tanah dan mencegah pencemaran pada tanah.
Namun, menanam sayuran organik dapat dikatakan mudah sekaligus sulit. Untuk pemula, tentu kamu akan merasa kesulitan karena menanam sayuran organik membutuhkan waktu yang cukup lama dan tantangan seperti serangan hama.
Untuk itu, pilihlah jenis sayuran yang mudah dibudidayakan dan mudah beradaptasi pada lingkungan. Berikut beberapa sayuran yang cocok untuk ditanam secara organik, khususnya bagi pemula.
1.Bayam

Bayam relatif mudah untuk ditanam secara organik. Usia tanam yang singkat sekitar 30-45 hari, membuat bayam jarang terkena serangan hama serangga. Selain pertumbuhan yang cepat, bayam juga toleran terhadap cuaca yang ekstrem. Sehingga dapat dibudidayakan baik di musim hujan dan kemarau.
Perawatan sayuran bayam juga relatif mudah. Kamu hanya perlu mengandalkan pupuk organik seperti kohe atau kompos, dan bayam dapat tumbuh dengan sendirinya. Bayam juga dapat dipetik berkali-kali dalam satu periode penanaman. Kamu bisa memanfaatkan biji dari bunga bayam yang tua untuk dijadikan bibit tanaman baru.
2.Daun kelor

Memiliki beragam manfaat dan khasiat, daun kelor salah satu tanaman yang mudah untuk dibudidayakan secara organik. Daun kelor atau moringa sangat mudah tumbuh di tanah berjenis apa pun.
Sebaiknya, tanam daun kelor melalui metode stek untuk mempercepat tumbuhnya tanaman. Daun kelor dapat dipanen setelah 3-4 bulan masa tanam, dan mulailah memanen dari bagian daun yang paling bawah atau tua.
Usahakan untuk menempatkan daun kelor di area yang terkena sinar matahari penuh. Hal ini untuk menghindari jamur atau hama yang menyukai kelembaban. Atur jarak antar tanaman sekitar 50 cm untuk membuat sirkulasi udara dan pertumbuhan tanaman yang maksimal.
3.Terong

Terong adalah salah satu tanaman penuh nutrisi yang banyak diminati. Sayuran terong juga tidak sulit untuk ditanam secara organik. Tanaman ini memerlukan media tanam yang subur, seperti campuran sekam arang dan pupuk kompos.
Hal yang perlu kamu perhatikan adalah pada proses pemupukan. Pada masa generatif atau tumbuhnya buah, terong membutuhkan nutrisi yang ekstra. Kamu bisa menggunakan pupuk organik cair dari bahan-bahan alami sebagai pengganti pupuk anorganik.
Pilihlah varietas terong yang berkualitas, contohnya varietas raos, bungo, hingga milano. Terong dengan varietas berkualitas dapat bertahan dalam berbagai kondisi tanah. Sehingga meringankan pekerjaanmu untuk menghindari pemakaian pupuk, pestisida, dan suplemen kimiawi.
4.Bawang

Bawang adalah tanaman yang paling tepat untuk dibudidayakan secara organik. Bawang juga paling cocok ditanam di raised bed karena lebih luas dan memudahkan akar bawang untuk menyerap nutrisi lebih maksimal.
Semua jenis bawang, baik bawang merah, bawang putih, bawang bombai, atau daun bawang bisa kamu tanam secara organik. Sayuran ini tidak disukai serangga karena baunya yang menyengat. Oleh sebab itu, bawang jarang terserang hama dan cocok dijadikan tanaman pendamping di kebun.
Walaupun begitu, bawang tetap butuh perawatan supaya dapat berbuah dengan baik. Bawang tergolong sayuran dengan masa tanam relatif lama, paling cepat 60 hari tergantung dengan jenis dan varietas bawang.
5.Buncis

Selanjutnya ada sayuran buncis yang bisa kamu tanam di pekarangan rumah. Buncis memiliki dua jenis pertumbuhan, yaitu jenis merambat dan jenis tegak. Buncis jenis merambat membutuhkan penyangga dan teralis untuk merambat. Sedangkan buncis jenis tegak tidak memerlukan penyangga.
Buncis jenis tegak lebih cocok dibudidayakan di lahan sempit seperti pot, karena tidak membutuhkan banyak tempat. Namun, kedua jenis buncis ini dapat ditanam secara organik dari rumah.
Sama seperti cara menanam sayuran organik lainnya. Buncis hanya perlu disiram secara teratur, diberi pupuk organik atau kompos, hingga pemakaian pestisida nabati bila perlu. Hal yang perlu diperhatikan, buncis merupakan tanaman yang mudah layu bila terkena sinar matahari menyengat. Untuk itu berikan naungan atau atap transparan saat menanam buncis di musim kemarau.
6.Tomat ceri

Tomat ceri merupakan varian dari tomat yang paling mudah dibudidayakan secara organik. Tanaman ini toleran terhadap kering, hama, dan penyakit. Pertumbuhannya juga relatif cepat dibanding dengan varian tomat lainnya, yaitu sekitar 60-90 hari.
Pot atau tabulampot adalah medium yang paling tepat untuk membudidayakan tomat ceri. Berikan mulsa di sekitar media tanam untuk menjaga kelembaban tanah dan mengurangi erosi. Meskipun begitu, hindari menyiram tanaman terlalu banyak untuk mencegah pembusukan akar.
Tomat ceri juga bisa menjadi bahan masakan dapur untuk berbagai menu makanan. Seperti sayur, sambal, jus, hingga salad. Menaman tomat jadi hal yang wajib jika kamu memiliki hobi berkebun di halaman rumah.
7.Kentang

Bila kamu ingin menanam umbi-umbian secara organik, kentang adalah tanaman yang tepat. Kentang memiliki masa tanam sekitar 90-120 hari untuk bisa dipanen. Meskipun butuh waktu yang lama, dalam proses perawatannya kentang tidak membutuhkan penanganan khusus.
Karena berada di dalam tanah, kentang sangat jarang terkena hama. Namun, kentang bisa terkana busuk umbi bila terlalu banyak disiram atau media tanam yang tidak sehat. Untuk itu pastikan media tanam poros untuk memberikan ruang bagi bakal buah kentang tumbuh. Dan juga, gunakan campuran berbagai media tanam organik agar kentang terhindar dari penyakit jamur.
8.Wortel

Selain kentang, kamu juga bisa menanam umbi-umbian seperti wortel. Sayuran ini juga punya nilai gizi yang tinggi dan sering dijadikan primadona. Masa panen wortel juga relatif sama dengan kentang sekitar 90 hari atau lebih bergantung pada varietas wortel.
Perawatan tanaman wortel organik tidak jauh seperti tanaman kentang. Untuk mendapatkan wortel yang besar dan lurus, kamu harus memulai penyemaian langsung pada wadah tanam utama. Jangan menyemai biji wortel lalu memindahtanamkan di tempat terpisah. Karena bibit wortel akan bengkok dan tidak dapat tumbuh lurus.
Selalu perhatikan prinsip menanam sayuran organik, yaitu tidak menambahkan pupuk atau pestisida berbahan kimia pada tanaman. Gunakan rempah-rempah dapur bila menemukan tanaman terserang hama. Usahakan juga untuk memanfaatkan sisa makanan sebagai pembuat pupuk kompos.