Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Alasan Rumah Lama Tetap Nyaman Dihuni, Gak Harus Beli Baru

ilustrasi rumah (pexels.com/Curtis Adams)
ilustrasi rumah (pexels.com/Curtis Adams)

Gencarnya penawaran unit rumah baru di perumahan tentu membuat kita tertarik untuk memilikinya. Namun, rumah baru bukanlah satu-satunya jawaban dari keinginan kita memiliki hunian pribadi. Kita juga bisa membeli rumah bekas atau bahkan memanfaatkan rumah yang diwariskan orangtua.

Tidak perlu gengsi atau malu pada teman sebaya yang membeli rumah baru di perumahan. Soal kenyamanan, rumah lama dengan rumah baru masih dapat diadu, kok. Rumah lawas bisa tetap bikin betah penghuninya karena enam hal ini.

1. Kondisinya cukup terawat

ilustrasi rumah (pexels.com/YI REN)
ilustrasi rumah (pexels.com/YI REN)

Kita tidak membeli atau mewarisi rumah yang dalam kondisi rusak parah. Fungsi penting rumah sebagai tempat berlindung masih terpenuhi dengan sangat baik. Kalaupun perlu perbaikan, cuma sedikit sehingga gak makan banyak biaya.

Secara umum rumah bisa langsung ditempati. Dinding mungkin hanya butuh dicat ulang. Bahkan karena rumah masih dihuni belum lama ini, saat kita datang kondisinya terbilang bersih. 

2. Dihangatkan oleh kenangan

ilustrasi rumah (pexels.com/Rachel Claire)
ilustrasi rumah (pexels.com/Rachel Claire)

Rumah peninggalan orangtua punya nilai histori yang tidak dimiliki rumah baru. Sekalipun rumah itu sederhana, kenangan yang terbangun selama berpuluh-puluh tahun membuatnya terasa hangat. Kita tinggal di sana sejak kecil.

Rumah itu menjadi saksi bisu pertumbuhan kita dan saudara-saudara. Kebahagiaan dan kesedihan yang datang silih berganti terekam dengan baik dalam ingatan berlatarkan rumah tersebut. Sampai kapan pun kita masih ingat sedang bersama siapa, berada di mana, dan melakukan apa.

3. Tetangga sudah seperti saudara

ilustrasi rumah (pexels.com/AHMED agili)
ilustrasi rumah (pexels.com/AHMED agili)

Asalkan orangtua telah sah mewariskan rumahnya pada kita, kita bisa menempatinya dengan nyaman untuk selamanya. Kita tidak harus menjualnya. Apalagi pekerjaan kita juga di kota yang sama. Ada keuntungannya tinggal di lingkungan tempat kita dan orangtua pernah menetap.

Kita gak perlu beradaptasi lagi dengan tetangga sekitar. Bisa dibilang semua orang sudah mengenal kita. Berada di tengah-tengah tetangga rasanya seperti bersama keluarga besar tanpa pertalian darah.

4. Berbagai fasilitas sudah tersedia di sekitarnya

ilustrasi rumah (pexels.com/Clay Elliot)
ilustrasi rumah (pexels.com/Clay Elliot)

Rumah yang telah berdiri dan dihuni selama puluhan tahun memudahkan kita dalam hal menjangkau berbagai fasilitas. Sekalipun dahulu saat rumah itu dibangun jalannya masih setapak, kini pasti sudah sangat berbeda.

Jangankan jalan yang lebar dan mulus, sekolah dan minimarket saja mungkin tinggal jalan kaki. Berbeda sekali dengan jika kita membeli rumah di perumahan yang sering kali lokasinya masih jauh dari mana-mana. Lingkungannya belum jadi sehingga minimal kita harus berkendara untuk mencapai fasilitas yang diperlukan.

5. Ditata ulang biar kekinian

ilustrasi rumah (pexels.com/Max Rahubovskiy)
ilustrasi rumah (pexels.com/Max Rahubovskiy)

Nyaman atau tidaknya rumah ketika dihuni sebenarnya lebih dipengaruhi oleh penataannya. Terutama di bagian dalam, tempat kita akan lebih sering berada di sana. Soal itu rumah lama atau baru dibangun bukan yang utama.

Rumah second atau warisan bisa terlihat indah dengan penataan ulang. Kesan lawasnya dapat diubah total dengan mengganti perabot sesuai dengan konsep hunian yang diinginkan. Seperti ilustrasi di atas yang bikin rumah lama serasa baru.

6. Tidak perlu membeli atau harganya lebih miring daripada rumah baru

ilustrasi rumah (pexels.com/Erik Mclean)
ilustrasi rumah (pexels.com/Erik Mclean)

Mendapatkan rumah dari orangtua harus sangat disyukuri. Bagaimanapun, harga rumah tidak pernah murah. Terlebih dengan akses jalan dan berbagai fasilitas di sekitar rumah warisan yang sudah baik.

Dengan memperoleh warisan berupa rumah, kita menghemat uang hingga ratusan juta bakal beli hunian pribadi. Jika pun rumah lawas itu bukan warisan orangtua melainkan kita membeli dari orang lain, harganya biasanya lebih miring daripada rumah baru di lokasi yang berdekatan.

Mengingat tingginya harga properti, bisa memiliki rumah sendiri baik kondisi baru maupun lama kudu disyukuri. Setidaknya kita gak perlu lagi indekos atau mengontrak. Uang yang ada dapat digunakan untuk mempercantiknya sedikit demi sedikit.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fajar Laksmita
EditorFajar Laksmita
Follow Us

Latest in Life

See More

Khotbah Jumat 17 Oktober 2025, Simpan untuk Referensi!

17 Okt 2025, 03:00 WIBLife