Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Mengurangi Screen Time tanpa Harus Kehilangan Produktivitas

ilustrasi pria fokus kerja
ilustrasi pria fokus kerja (pexels.com/Mikhail Nilov)
Intinya sih...
  • Tentukan waktu bebas layar di setiap hari untuk istirahat otak dari stimulasi visual yang berlebihan.
  • Gunakan metode time blocking untuk fokus pada tugas dan melatih disiplin dalam manajemen fokus.
  • Ganti aktivitas digital dengan aktivitas fisik untuk menyehatkan tubuh, mengalihkan perhatian dari layar, dan meningkatkan produktivitas.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di era digital seperti sekarang, layar seolah jadi bagian dari hidup yang gak bisa dipisahkan. Mulai dari kerja, belajar, hiburan, sampai komunikasi, semuanya berpusat pada layar. Tapi tanpa sadar, terlalu lama menatap layar bisa bikin tubuh dan pikiran lelah. Mata terasa kering, kepala berdenyut, dan konsentrasi pun berantakan. Bukan cuma itu, kebiasaan scroll tanpa henti juga bisa menggerus waktu produktif yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk hal lain yang lebih bermakna.

Menyeimbangkan waktu antara dunia digital dan aktivitas nyata memang menantang. Namun, bukan berarti gak mungkin dilakukan. Dengan strategi yang tepat, seseorang tetap bisa produktif tanpa terus-menerus bergantung pada layar. Justru, pengelolaan screen time yang sehat bisa membantu menjaga fokus, meningkatkan kreativitas, dan membuat hari terasa lebih hidup. Berikut ini lima cara sederhana tapi efektif buat mengurangi screen time tanpa harus mengorbankan produktivitas.

1. Tentukan waktu bebas layar di setiap hari

ilustrasi membaca buku sebelum tidur
ilustrasi membaca buku sebelum tidur (pexels.com/cottonbro studio)

Menetapkan waktu khusus tanpa layar bisa jadi langkah pertama yang efektif. Misalnya, satu jam setelah bangun tidur dan satu jam sebelum tidur dijadikan zona bebas layar. Di waktu ini, cobalah melakukan aktivitas yang gak melibatkan pekerjaan, seperti membaca buku fisik, jalan santai, atau sekadar menyiapkan sarapan dengan tenang. Dengan begitu, otak punya jeda untuk beristirahat dari stimulasi visual yang berlebihan.

Konsistensi jadi kuncinya. Semakin sering seseorang mempraktikkan waktu bebas layar, semakin mudah tubuh dan pikiran beradaptasi. Lama-kelamaan, kebiasaan ini bukan cuma mengurangi screen time, tapi juga membantu tidur lebih nyenyak dan memulai hari dengan energi yang lebih positif. Waktu tanpa layar ini ibarat reset alami buat pikiran.

2. Gunakan metode time blocking untuk fokus

ilustrasi wanita minum kopi
ilustrasi wanita minum kopi (pexels.com/Sora Shimazaki)

Metode time blocking bisa membantu mengatur kapan seseorang benar-benar butuh layar dan kapan harus lepas darinya. Cobalah membagi waktu kerja dalam blok-blok, misalnya 50 menit fokus di depan layar dan 10 menit istirahat tanpa kerja. Dengan cara ini, otak bisa tetap segar dan produktivitas tetap terjaga.

Selain membuat waktu lebih teratur, metode ini juga melatih disiplin dalam manajemen fokus. Saat jam kerja, fokus sepenuhnya pada tugas. Saat waktu istirahat, biarkan tubuh dan mata beristirahat sepenuhnya. Perlahan tapi pasti, ritme kerja jadi lebih efisien dan waktu layar pun berkurang tanpa terasa.

3. Ganti aktivitas digital dengan aktivitas fisik

ilustrasi jalan kaki di taman
ilustrasi jalan kaki di taman (pexels.com/Christiano Sinisterra)

Alih-alih menghabiskan waktu luang dengan scrolling media sosial, cobalah menggantinya dengan aktivitas fisik. Misalnya bersepeda, berjalan sore, atau sekadar merapikan kamar. Aktivitas seperti ini bukan cuma menyehatkan tubuh, tapi juga membantu mengalihkan perhatian dari layar.

Aktivitas fisik terbukti bisa menurunkan stres dan meningkatkan hormon endorfin yang membuat suasana hati lebih baik. Jadi, waktu yang biasanya habis di depan layar bisa berubah jadi momen menyegarkan tubuh dan pikiran. Bonusnya, tubuh jadi lebih fit, tidur lebih berkualitas, dan produktivitas pun meningkat.

4. Buat ruang kerja yang terpisah dari area hiburan

ilustrasi bermain game
ilustrasi bermain game (pexels.com/Alexander Kovalev)

Salah satu penyebab utama screen time berlebihan adalah kurangnya batas antara waktu kerja dan waktu santai. Jika ruang kerja menyatu dengan tempat menonton atau bermain game, maka transisi antara kerja dan hiburan jadi kabur. Maka dari itu, penting untuk menciptakan ruang kerja yang benar-benar terpisah dari area hiburan.

Dengan memisahkan kedua zona ini, otak akan lebih mudah membedakan kapan harus fokus dan kapan bisa bersantai. Begitu pekerjaan selesai dan seseorang meninggalkan ruang kerja, maka secara otomatis sinyal untuk berhenti menatap layar akan muncul. Hasilnya, jam kerja jadi lebih teratur dan waktu istirahat lebih berkualitas.

5. Batasi notifikasi yang gak penting

ilustrasi notifikasi HP
ilustrasi notifikasi HP (pexels.com/RDNE Stock project)

Notifikasi yang terus berdatangan bisa jadi sumber gangguan terbesar dan penyebab utama seseorang sulit lepas dari layar. Cobalah menonaktifkan notifikasi dari aplikasi yang gak penting, terutama media sosial atau game. Dengan begitu, layar gak akan terasa terlalu “memanggil” setiap beberapa menit.

Ketika distraksi berkurang, waktu yang biasanya habis untuk membuka aplikasi bisa dialihkan ke hal yang lebih produktif. Pikiran pun jadi lebih tenang karena gak terus-menerus terganggu oleh dering atau getar dari ponsel. Membatasi notifikasi bukan berarti memutus koneksi dengan dunia, tapi justru membantu menjaga keseimbangan antara digital dan real life.

Mengurangi screen time bukan tentang menjauh dari teknologi sepenuhnya, melainkan tentang menggunakannya dengan bijak. Dunia digital tetap bisa dimanfaatkan untuk produktivitas tanpa membuat seseorang terjebak di dalamnya. Dengan menerapkan lima tips di atas, waktu akan terasa lebih seimbang, fokus meningkat, dan hidup terasa lebih nyata. Jadi, mulai dari langkah kecil hari ini karena perubahan besar selalu dimulai dari kebiasaan sederhana.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Tips Sederhana Menciptakan Suasana Akrab di Kantor Open Space

16 Okt 2025, 23:42 WIBLife