Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bagaimana Membuat Peliharaan Lebih Ramah Lingkungan?

ilustrasi kucing peliharaan (pixabay.com/vlaaitje)

Memiliki hewan peliharaan memang menyenangkan. Mereka bisa jadi teman setia, penghilang stres, sekaligus bagian dari keluarga. Namun, tahukah kamu bahwa memelihara hewan juga bisa berdampak negatif terhadap lingkungan?

Menurut penelitian dari University of California Los Angeles (UCLA), konsumsi daging oleh anjing dan kucing di Amerika Serikat menghasilkan sekitar 64 juta ton karbon dioksida per tahun, setara dengan emisi dari 12,5 juta mobil selama satu tahun. Dengan meningkatnya jumlah hewan peliharaan di dunia, jejak karbon dari makanan, perlengkapan, hingga limbah mereka semakin besar.

Lalu, bagaimana cara membuat peliharaan lebih ramah lingkungan? Simak tips berikut ini!

1. Pilih makanan yang lebih berkelanjutan

ilustrasi cat food (pexels.com/Pitipat Usanakornkul)

Makanan hewan peliharaan sering kali mengandung daging berkualitas tinggi yang produksinya berkontribusi besar terhadap emisi karbon. Peter Alexander, pakar keamanan pangan global dari University of Edinburgh, mengatakan bahwa tren pemilik hewan yang membeli daging berkualitas manusia justru meningkatkan dampak lingkungan.

Untuk mengurangi jejak karbon, kamu bisa mencoba alternatif berikut:

  • Pilih makanan dengan protein dari serangga seperti jangkrik atau larva tentara hitam (black soldier fly larvae) yang memiliki jejak karbon lebih rendah.
  • Gunakan makanan berbahan dasar tumbuhan yang tetap memenuhi kebutuhan nutrisi hewan.
  • Hindari produk dengan terlalu banyak daging sapi atau domba, karena produksinya menghasilkan lebih banyak emisi dibanding ayam atau ikan.

2. Kurangi penggunaan plastik dalam perlengkapan hewan

ilustrasi kucing minum air (freepik.com/freepik)

Mainan, tempat makan, hingga tempat tidur hewan sering kali terbuat dari plastik yang sulit terurai. Untuk mengurangi limbah plastik, kamu bisa mencoba cara ini:

  • Gunakan mainan dari bahan alami seperti kayu, karet alami, atau kain daur ulang.
  • Pilih tempat makan dan minum berbahan stainless steel atau keramik yang lebih tahan lama.
  • Jika memungkinkan, belilah perlengkapan hewan bekas yang masih layak pakai.

3. Gunakan kantong kotoran yang lebih ramah lingkungan

ilustrasi litter box (pexels.com/Nicholas Fu)

Setiap tahun, jutaan kantong plastik digunakan untuk membuang kotoran hewan. Sayangnya, banyak kantong kompos (compostable bags) yang justru gak bisa terurai dengan baik di tempat pembuangan akhir. Rachel Dobb, kepala e-commerce di perusahaan perlengkapan hewan Beco, menyarankan penggunaan kantong plastik daur ulang yang memiliki jejak karbon 86 persen lebih rendah dibanding plastik biasa.

Alternatif lain yang bisa dicoba adalah:

  • Menggunakan toilet khusus anjing yang bisa mengolah kotoran menjadi pupuk.
  • Menggunakan worm farm untuk mengurai kotoran hewan.

4. Pilih pasir kucing yang lebih ramah lingkungan

ilustrasi litter box (freepik.com/freepik)

Pasir kucing berbahan dasar tanah liat dan silika dihasilkan melalui proses penambangan yang merusak lingkungan. Alternatif yang lebih ramah lingkungan antara lain:

  • Pasir berbahan dasar kayu, jagung, atau gandum yang mudah terurai.
  • Menggunakan pasir berbasis kertas daur ulang yang lebih ringan dan gak berdebu.
  • Jika memungkinkan, ajari kucing untuk menggunakan toilet agar mengurangi limbah pasir.

5. Batasi aktivitas luar ruangan kucing untuk menjaga ekosistem

ilustrasi kucing memandang ke luar (pexels.com/Abby Chung)

Kucing adalah predator alami yang bisa mengancam keseimbangan ekosistem. Menurut data, kucing di Amerika Serikat membunuh hingga 4 miliar burung dan 22,3 miliar mamalia setiap tahunnya.

Untuk mengurangi dampaknya, kamu bisa:

  • Menggunakan kalung dengan lonceng untuk memperingatkan mangsa.
  • Menjaga kucing tetap di dalam rumah terutama saat malam hari.
  • Membuat kandang outdoor agar kucing tetap bisa menikmati udara segar tanpa membahayakan hewan lain.

6. Kurangi jejak karbon dengan adopsi dan sterilisasi

ilustrasi kucing liar (pexels.com/revac film's&photography)

Populasi hewan peliharaan yang gak terkontrol juga dapat meningkatkan dampak lingkungan. Dengan mengadopsi daripada membeli, kamu membantu mengurangi jumlah hewan terlantar. Selain itu, sterilisasi dapat mengurangi jumlah hewan liar yang berkontribusi terhadap perburuan satwa liar dan produksi limbah.

7. Pertimbangkan kembali keputusan memelihara hewan

ilustrasi kucing peliharaan (pixabay.com/Daga_Roszkowska)

Meskipun hewan peliharaan memberikan banyak manfaat emosional, ada baiknya kamu mempertimbangkan apakah benar-benar perlu memiliki hewan peliharaan. Jika ingin tetap dekat dengan hewan tanpa meningkatkan jejak karbon, kamu bisa:

  • Menjadi relawan di tempat penampungan hewan.
  • Menjaga hewan peliharaan milik teman atau keluarga saat mereka sedang pergi.
  • Memelihara hewan dengan dampak lingkungan lebih rendah, seperti ikan atau reptil tertentu.

Memiliki hewan peliharaan memang membawa banyak kebahagiaan, tetapi kita juga perlu lebih sadar akan dampaknya terhadap lingkungan. Dengan menerapkan langkah-langkah tadi, kamu bisa membantu menjadikan peliharaanmu lebih ramah lingkungan.

Perubahan kecil yang kamu lakukan bisa memberi dampak besar bagi bumi kita, lho. Yuk, mulai sekarang lebih peduli pada lingkungan dengan langkah-langkah sederhana ini!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
L A L A .
EditorL A L A .
Follow Us