Biar Panjang Umur, Ini 5 Tips Merawat Tanaman Asli di Dalam Rumah

- Tanaman asli di dalam rumah menciptakan suasana segar, nyaman, dan menenangkan.
- Kebutuhan cahaya berbeda-beda untuk setiap jenis tanaman indoor.
- Merawat tanaman membutuhkan perhatian pada penyiraman, pupuk, kebersihan, suhu, dan kelembapan.
Menambahkan tanaman asli ke dalam rumah adalah cara yang sederhana untuk menciptakan suasana yang segar, nyaman, dan menenangkan. Selain mempercantik ruangan, tanaman juga dapat meningkatkan kualitas udara.
Namun, merawat tanaman di dalam rumah bukan tanpa tantangan. Tanaman yang tumbuh di lingkungan indoor memiliki kebutuhan yang berbeda dibandingkan tanaman luar ruangan, sehingga membutuhkan perhatian khusus. Agar tanamanmu tetap sehat dan tumbuh dengan baik, yuk simak 5 tips merawat tanaman asli di dalam rumah.
1. Pahami kebutuhan cahaya tanaman

Setiap tanaman memiliki kebutuhan cahaya yang berbeda, dan memahami kebutuhan ini adalah langkah pertama yang penting dalam merawat tanaman indoor. Ada tiga kategori utama kebutuhan cahaya:
- Cahaya terang langsung: Tanaman seperti sukulen, kaktus, atau pohon ara biola (fiddle leaf fig) membutuhkan sinar matahari langsung selama beberapa jam setiap hari. Tempatkan mereka di dekat jendela yang menghadap ke timur atau barat agar mereka mendapatkan paparan sinar matahari yang cukup.
- Cahaya terang tidak langsung: Tanaman seperti monstera, pothos, dan peace lily lebih suka cahaya terang yang disaring. Letakkan mereka di dekat jendela dengan tirai tipis untuk melindungi dari sinar matahari langsung yang dapat membakar daun.
- Cahaya rendah: Tanaman seperti lidah mertua (snake plant) dan ZZ plant dapat tumbuh dengan baik di area dengan cahaya minim. Ini menjadikannya pilihan yang sempurna untuk sudut-sudut rumah yang kurang terang.
Jika ruanganmu tidak memiliki banyak cahaya alami, kamu bisa menggunakan lampu tumbuh (grow light) sebagai pengganti.
2. Atur pola penyiraman yang tepat

Menyiram tanaman adalah aspek penting dari perawatan, tetapi menyiram terlalu banyak atau terlalu sedikit bisa menyebabkan masalah. Berikut beberapa hal yang perlu kamu perhatikan:
- Kenali kebutuhan air setiap jenis tanaman: Beberapa tanaman, seperti sukulen dan kaktus, hanya membutuhkan penyiraman sekali setiap beberapa minggu. Sementara itu, tanaman tropis seperti monstera biasanya membutuhkan penyiraman yang lebih sering.
- Cek kelembapan tanah: Sebelum menyiram, masukkan jari sekitar 2-3 cm ke dalam tanah. Jika tanah terasa kering, berarti tanaman perlu disiram. Jika masih terasa lembap, tunggu beberapa hari lagi.
- Gunakan air dengan suhu ruangan: Hindari menggunakan air yang terlalu dingin atau terlalu panas karena bisa membuat akar tanaman stres.
- Perhatikan drainase: Pastikan pot memiliki lubang di bagian bawah untuk menghindari genangan air yang dapat menyebabkan akar membusuk. Jika kamu menggunakan pot dekoratif tanpa lubang, letakkan tanaman di dalam pot dengan drainase yang baik sebelum memasukkannya ke pot dekoratif.
3. Berikan tambahan pupuk

Tanaman di dalam rumah membutuhkan pupuk untuk mendapatkan nutrisi tambahan, terutama karena mereka tidak mendapatkan sumber alami seperti yang ditemukan di luar ruangan. Berikut beberapa tips untuk memberikan pupuk:
- Pilih pupuk yang tepat: Gunakan pupuk cair atau butiran yang dirancang khusus untuk tanaman indoor. Bacalah petunjuk pada kemasan untuk mengetahui dosis dan frekuensi yang dianjurkan.
- Berikan pupuk secara rutin: Sebagai aturan umum, beri pupuk setiap 1-2 bulan sekali selama musim tumbuh (musim semi dan musim panas). Kurangi atau hentikan pemberian pupuk selama musim dingin ketika tanaman cenderung tumbuh lebih lambat.
- Jangan berlebihan: Terlalu banyak pupuk dapat menyebabkan "keracunan" pada tanaman. Jika ragu, lebih baik memberikan pupuk dalam jumlah sedikit daripada terlalu banyak.
4. Jaga kebersihan tanaman

Debu dan kotoran yang menumpuk pada daun tanaman tidak hanya membuatnya terlihat kusam tetapi juga dapat mengganggu proses fotosintesis. Berikut adalah cara menjaga kebersihan tanaman:
- Bersihkan daun secara teratur: Gunakan kain lembut yang dibasahi air untuk mengelap permukaan daun. Lakukan ini setidaknya seminggu sekali.
- Mandikan tanaman: Untuk tanaman kecil, kamu bisa membilasnya di bawah pancuran air hangat dengan tekanan rendah. Pastikan tanah tidak terlalu basah setelahnya.
- Potong daun yang layu: Gunakan gunting steril untuk memangkas daun yang sudah kering atau rusak. Ini membantu tanaman fokus pada pertumbuhan bagian yang sehat.
- Cegah hama: Periksa tanaman secara rutin untuk memastikan tidak ada tanda-tanda hama seperti kutu putih, laba-laba kecil, atau serangga lainnya. Jika menemukan hama, gunakan larutan sabun insektisida yang aman untuk tanaman.
5. Sesuaikan suhu dan kelembapan

Tanaman indoor biasanya berasal dari lingkungan tropis, sehingga mereka menyukai suhu hangat dan tingkat kelembapan yang cukup. Berikut cara menjaga suhu dan kelembapan yang sesuai:
- Jaga suhu ruangan stabil: Sebagian besar tanaman indoor tumbuh dengan baik pada suhu antara 18-24°C. Hindari meletakkan tanaman di dekat sumber panas, seperti radiator, atau di tempat yang terkena angin dingin.
- Tambahkan kelembapan: Jika udara di rumahmu cenderung kering, terutama saat menggunakan AC atau pemanas, pertimbangkan untuk menggunakan pelembap udara (humidifier) di dekat tanaman. Alternatif lainnya adalah menyemprotkan air ke daun tanaman setiap beberapa hari.
- Kelompokkan tanaman: Menempatkan beberapa tanaman bersama-sama dapat membuat tanaman lebih lembap karena tanaman saling membantu menjaga kelembapan udara di sekitarnya.
Merawat tanaman asli di dalam rumah memang membutuhkan usaha, tetapi hasilnya sepadan. Tanaman tidak hanya membuat rumah terlihat lebih hidup dan cantik, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan, seperti meningkatkan kualitas udara dan mengurangi stres. Jadi jangan malas untuk merawat tanaman kamu ya!