Cara Membuat Pupuk Eco-Enzyme untuk Pertanian Ramah Lingkungan

Pertanian ramah lingkungan semakin menjadi perhatian di era modern ini. Nah, pupuk organik menjadi salah satu kunci utama untuk mencapai hasil pertanian yang lebih ramah lingkungan.
Pupuk organik yang dinilai dapat menjaga lingkungan adalah pupuk eco-enzyme, sebuah cairan fermentasi yang bisa diproduksi dengan mudah di rumah. Pupuk eco-enzyme gak cuma berfungsi sebagai pupuk, tetapi juga membantu untuk mengurangi limbah organik dengan memakai sisa buah dan sayuran yang sudah gak terpakai.
Dalam artikel ini, kita akan mengetahui secara rinci cara membuat pupuk eco-enzyme. Diharapkan kamu bisa turut serta dalam upaya menjaga sustainable living dan menghasilkan pupuk organik yang berkualitas tinggi.
1. Pengertian pupuk eco-enzyme

Pupuk eco-enzyme merupakan cairan fermentasi yang terbuat dari berbagai bahan organik seperti sayuran dan buah-buahan yang sudah gak terpakai. Proses fermentasi ini dapat menghasilkan enzim serta nutrisi yang meningkatkan kesuburan tanah serta merangsang pertumbuhan tanaman, nih.
Selain sebagai pupuk, eco-enzyme juga bisa menjadi cairan pembersih lantai, sabun cuci piring, sabun mandi, sabun cuci pakaian, pestisida alami, dan masih banyak lagi. Kamu tinggal memilih mau diolah menjadi apa.
2. Bahan dan alat yang dibutuhkan

Bahan utama:
- Sisa buah dan sayur secukupnya.
- Gula merah atau molase secukupnya.
- Air bersih secukupnya.
Peralatan:
- Ember atau wadah plastik besar.
- Tutup rapat untuk wadah.
- Pengaduk plastik atau kayu.
- Kain kasa.
3. Langkah-langkah pembuatan

Persiapan bahan:
- Kumpulkan sisa buah serta sayuran dari dapur. Pastikan untuk memilih bahan yang tidak terkontaminasi dengan bahan kimia atau pestisida, ya.
- Potong buah dan sayuran menjadi potongan kecil supaya proses fermentasi berjalan lebih cepat dan efisien
Proses fermentasi:
- Letakkan potongan buah dan sayuran yang tadi sudah dipotong-potong ke dalam ember.
- Tambahkan gula merah ke dalam wadah sebagai sumber energi untuk proses fermentasi. Jumlahnya sebaiknya disesuaikan dengan jumlah bahan organik yang dipakai, ya.
- Langkan air bersih ke dalam ember sehingga semua bahan terendam. Sebagai contoh, jika menaruh 300 gram sayur atau buah, kita bisa menambahkan 100 gram gula merah, dan 1 liter air.
- Aduk campuran sayuran, gula merah, dan air secara rata memakai pengaduk kayu atau plastik.
- Kemudian, tutup ember rapat-rapat memakai penutup agar mencegah udara masuk. Letakkan ember di tempat yang teduh dan terlindung dari sinar matahari langsung.
Pengecekan dan pematangan:
- Aduk setiap hari untuk memastikan fermentasi berjalan baik dan menghindari tumbuhnya jamur.
- Cek pH campuran secara berkala. Pupuk yang baik seharusnya mempunyai pH antara 3 dan 4.
- Lakukan proses ini selama minimal 3 bulan agar pupuk kaya akan nutrisi dan enzim.
- Setelah itu, saring campuran memakai kain kasa untuk memisahkan cairan pupuk dengan sisa-sisa padatan. Sisa padatan dapat kita taruh langsung ke tanah sebagai pupuk
- Simpan pupuk eco-enzyme dalam botol di tempat yang sejuk dan gelap, ya.
4. Penggunaan pupuk eco-enzyme

Pupuk eco-enzyme bisa dicampur air dengan perbandingan tertentu sesuai dengan kebutuhan. Pemakaian secara teratur dapat memberikan nutrisi yang diperlukan oleh tanaman. Eco-enzyme juga membantu untuk meningkatkan kesehatan tanah, lho.
Membuat pupuk eco-enzyme di rumah merupakan langkah sederhana yang bisa dilakukan oleh siapa saja. Dengan mengikuti cara-cara di atas, kamu bisa menghasilkan pupuk organik sendiri yang lebih ramah lingkungan dan mendukung pertanian berkelanjutan.