Catat! 5 Tips Memupuk Tanaman Hias agar Daunnya Lebih Hijau dan Sehat

- Tanaman membutuhkan pupuk dengan kandungan nitrogen sesuai kebutuhan untuk fotosintesis optimal.
- Pemberian pupuk nitrogen dalam jumlah besar dapat membuat tanaman tumbuh lemah dan rentan terkena racun nitrogen.
- Pupuk organik, pupuk cair, dan waktu pemupukan yang tepat juga berperan penting dalam menjaga kesehatan tanaman.
Salah satu faktor yang membuat tanaman terlihat indah dan segar adalah warnanya. Perawatan yang benar dan sesuai menjadi kunci utama untuk menjaga tampilan dan kesehatan tanaman, salah satunya dengan melakukan pemupukan. Pupuk berfungsi untuk menyediakan nutrisi yang dibutuhkan tanaman agar tumbuh dengan baik, mempertahankan warna hijau daunnya, serta meningkatkan daya tahan terhadap hama dan penyakit.
Tentunya, memberikan pupuk pada tanaman tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, karena pemberian yang salah akan berpengaruh pada kesehatan dan pertumbuhan tanaman. Yuk, kita simak bersama artikel di bawah ini untuk mengetahui beberapa tips saat ingin memberikan pupuk pada tanaman supaya mereka lebih sehat dan lebih indah!
1. Pilih pupuk dengan kandungan nitrogen tinggi

Tanaman membutuhkan nitrogen sebagai unsur hara utama untuk menunjang pertumbuhan daun yang hijau dan sehat. Pupuk dengan kandungan nitrogen tinggi, seperti pupuk NPK, urea, atau pupuk organik seperti kompos daun dan kotoran hewan, sangat baik untuk tanaman hias berdaun. Jika kamu memberikan pupuk dengan kandung nitrogen sesuai dengan kebutuhan tanaman, tanaman dapat melakukan fotosintesis dengan optimal sehingga daunnya tampak lebih segar dan berkilau.
Pemberian pupuk nitrogen dengan jumlah besar tidaklah disarankan. Hal ini dikarenakan, pupuk yang diberikan akan membuat tanaman lebih cepat tumbuh dengan daun yang lemah. Oleh sebab itu, cukup berikan pupuk tanaman dengan jumlah yang pas dan dalam jangka waktu yang telah ditentukan untuk menghindari tanaman terkena racun nitrogen dan pertumbuhan yang tidak maksimal.
2. Gunakan pupuk organik untuk nutrisi lebih seimbang

Selain pupuk yang mengandung nitrogen, penggunaan pupuk organik juga dibutuhkan olrh tanaman. Pupuk organik, seperti kompos, pupuk kandang, atau pupuk cair dari sisa dapur, dapat menjadi pilihan yang lebih alami dan ramah lingkungan. Pupuk organik tidak hanya menyediakan nitrogen saja, ia juga memiliki unsur hara lain seperti fosfor dan kalium yang membantu pertumbuhan akar serta meningkatkan ketahanan tanaman.
Manfaat lain dari penggunaan pupuk orga ik yaitu dapat memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan mikroorganisme yang bermanfaat bagi tanaman. Kamu bisa memberikan pupuk organik pada tanaman secara rutin, setidaknya setiap beberapa minggu sekali. Pupuk organik tidak hanya membantu tanaman untum menambah nutrisi, pupuk ini juga membantu menjaga kelembapan tanah, sehingga tanaman lebih tahan terhadap cuaca ekstrem.
3. Berikan pupuk cair untuk penyerapan yang lebih cepat

Pupuk cair juga menjadi rekomendasi pupuk lainnya yang dapat memberikan nutrisi langsung ke tanaman. Pupuk cair efektif digunakan karena mudah diserap oleh akar dan daun, sehingga tanaman bisa mendapatkan manfaatnya dalam waktu yang lebih singkat. Jenis pupuk cair yang umum digunakan adalah pupuk daun yang mengandung unsur nitrogen dan mikro yang membantu menguatkan warna hijau daun.
Sebelum menggunakan pupuk cair, pastikan untuk mengencerkannya terlebih dahulu sesuai dengan petunjuk yang tertera pada kemasan. Setelah itu, semprotkan ke daun atau siramkan ke tanah sekitar akar tanaman. Lakukan pemupukan ini setiap dua minggu sekali untuk menjaga kesuburan tanaman tanpa menyebabkan penumpukan garam mineral di tanah.
4. Waktu pemupukan yang tepat

Waktu untuk melakukan pemupukan juga harus diperhatikan supaya nutrisinya dapat terserap dengan sempurna. Waktu terbaik untuk pemupukan adalah pagi atau sore hari ketika suhu udara lebih sejuk dan tanaman dalam kondisi aktif. Hindari pemupukan saat siang hari karena panas matahari dapat menguapkan nutrisi sebelum terserap oleh tanaman.
Agar lebih maksimal, kamu disarankan untuk melakukan pemupukan sesuai dengan siklus pertumbuhan tanaman. Saat musim hujan atau saat tanaman sedang dalam fase pertumbuhan aktif, pemupukan bisa dilakukan lebih sering. Sebaliknya, pada musim kemarau atau saat tanaman dalam fase dorman, hindari memberikan pupuk untuk mrnghindari terjadinya penumpukan zat hara yang tidak terserap dengan baik.
5. Jangan berlebihan dalam memberikan pupuk

Meski pupuk dapat membuat tanaman menjadi lebih sehat dan segar, sebaiknya hindari memberikannya dengan dosis yang terlalu besar. Hal ini justru akan membuat tanaman menjadi lebih rentan layu dan terkena penyakit. Untuk itu, pastikan untuk selalu mengikuti dosis yang dianjurkan pada kemasan pupuk atau gunakan dalam jumlah sedikit tapi rutin untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan.
Biasanya, tanaman yang kelebihan pupuk akan mengalami kekeringan dan terdapat beberapa bagian tanaman yang menguning. Jika hal ini terjadi, hentikan pemberian pupuk untuk sementara waktu dan lakukan penyiraman agar sisa-sisa pupuk menghilang. Akan lebih baik apabila kamu memiliki jadwal pemupukan pada setiap tanaman supaya tidak terjadi kesalahan yang dapat memengaruhi pertumbuhan mereka.
Kelima tips tersebut semoga bisa membantumu dalam memberikan pupuk pada tanaman agar tidak terjadi kesalahan yang merugikan tanaman. Selamat mencoba!