Kebun Kumara Dorong Tren Berkebun dan Gaya Hidup Berkelanjutan

Intinya sih...
- Kebun Kumara didirikan oleh Siti Soraya Cassandra sebagai oasis hijau di tengah perkotaan, menginspirasi banyak orang untuk kembali terhubung dengan alam.
- Mereka mulai mengembangkan berbagai program edukasi tentang keberlanjutan lingkungan, termasuk kelas dan lokakarya yang mengajarkan cara berkebun serta membuat kompos.
- Kebun Kumara memanfaatkan platform Meta seperti Instagram dan WhatsApp untuk membagikan konten inspiratif dan edukatif, serta menjalin hubungan personal dengan audiens melalui WhatsApp.
Menyeimbangkan perkembangan kota dengan kelestarian lingkungan menjadi tantangan tersendiri. Di tengah minimnya ruang terbuka hijau, hadir berbagai inisiatif yang mempromosikan urban farming dan gaya hidup berkelanjutan. Salah satunya adalah Kebun Kumara (@kebunkumara), yang didirikan oleh Siti Soraya Cassandra sebagai oasis hijau di tengah hiruk-pikuk perkotaan.
Dengan memanfaatkan platform Meta seperti Instagram dan WhatsApp, Sandra berhasil menginspirasi banyak orang untuk kembali terhubung dengan alam. Berikut kisah Kebun Kumara dalam mendorong tren berkebun dan gaya hidup berkelanjutan.
1. Perjalanan Kebun Kumara dalam mendorong gaya hidup berkelanjutan
Pada 2016, Sandra dan rekan-rekannya mendirikan Kebun Kumara dengan semangat menjalani gaya hidup berkelanjutan, khususnya melalui penerapan permakultur. Mereka memulai dengan sebidang lahan kecil sebagai tempat bereksperimen, ingin membuktikan bahwa berkebun di perkotaan tidak memerlukan lahan luas.
Setahun kemudian, Kebun Kumara mulai mengembangkan berbagai program untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang keberlanjutan lingkungan. Sejak itu, mereka aktif berkolaborasi dengan komunitas, perusahaan, dan institusi pendidikan guna mendorong perilaku ramah lingkungan bagi semua kalangan, dari anak-anak hingga orang dewasa.
Salah satu inisiatif utamanya adalah program edukasi dalam bentuk kelas dan lokakarya yang mengajarkan cara berkebun, membuat kompos, serta mengelola sampah. Selain itu, Kebun Kumara juga memperluas dampaknya dengan menyediakan produk berkebun serta layanan pembuatan dan perawatan kebun dalam berbagai skala.
2. Mengatasi tantangan dengan memanfaatkan platform meta untuk berkembang
Untuk mengatasi tantangan dalam mengenalkan budaya berkebun kepada masyarakat urban, Kebun Kumara memanfaatkan platform Meta sebagai sarana utama edukasi dan komunikasi. Instagram digunakan secara strategis untuk membagikan konten inspiratif dan edukatif melalui Reels dan Feed, yang memungkinkan informasi tentang berkebun dan keberlanjutan menjangkau audiens yang lebih luas.
Selain itu, storytelling menjadi metode efektif dalam menyampaikan pesan dengan carousel Instagram yang berisi tips berkebun dan informasi lingkungan. Audiens yang terbentuk di Instagram lalu berkembang menjadi komunitas yang ingin tahu lebih jauh tentang gaya hidup berkelanjutan.
Kebun Kumara pun menjaga kedekatan tersebut dengan menjalin hubungan yang lebih personal melalui WhatsApp, yang hingga kini menjadi alat komunikasi utama Kebun Kumara, baik untuk kebutuhan internal maupun eksternal. Kebun Kumara memilih menggunakan WhatsApp Business untuk memudahkan masyarakat melihat katalog produk dan program kegiatan mereka secara lengkap.
Berkat pemanfaatan platform Meta yang strategis, Kebun Kumara berhasil dikenal lebih luas luas. Momen ini, menurut Sandra, sukses menarik orang-orang dari berbagai daerah untuk berpartisipasi di dalam program edukasi yang digelar oleh Kebun Kumara.
3. Misi dan harapan Kebun Kumara di masa depan
Dengan semangat memperluas penerapan gaya hidup ramah lingkungan melalui aksi nyata dan teknologi digital, Kebun Kumara terus berkembang sebagai pelopor gerakan keberlanjutan di perkotaan. Sandra dan Kebun Kumara membuktikan, bahkan kebun kecil pun dapat memberikan dampak besar bagi lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat urban. Sandra ingin lebih banyak orang mulai berkebun, meskipun memiliki lahan terbatas.
“Kami berharap berkebun bisa menjadi cara mudah untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan alam, terutama bagi keluarga yang tinggal di perkotaan,” ujar Sandra, dalam rilis yang diterima IDN Times.
Kisah Kebun Kumara juga menunjukkan bagaimana platform Meta dapat menjadi alat edukasi yang berdampak positif, mendorong lebih banyak orang untuk beralih ke gaya hidup berkelanjutan. Sandra berharap, melalui platform ini Kebun Kumara bisa menginspirasi lebih banyak individu untuk berkebun dan berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan.