Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Ibu-ibu Suka Tanaman Hias? Mulai dari Estetika hingga Relaksasi

tanaman hias
ilustrasi tanaman hias (pexels.com/Sasha Kim)
Intinya sih...
  • Tanaman hias dapat menjadi sarana penghilang stres dan kecemasan
  • Tanaman hias menciptakan ruang yang aman di dalam rumah, baik untuk kesehatan mental maupun produktivitas saat WFH
  • Merawat tanaman hias menumbuhkan rasa bangga, pencapaian, dan membantu mempercepat pemulihan dari penyakit
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bagi banyak orang, terutama para ibu, merawat tanaman hias sudah menjadi bagian penting dalam hidup mereka. Bukan sekadar meningkatkan nilai estetika pada hunian, tanaman hias memiliki segudang manfaat, terutama dalam segi kesehatan fisik maupun mental.

Menurut Eliza Blank, pendiri dan CEO perintal tanaman dalam ruangan The Sill, dikutip dari NBCNews, merawat tanaman hias merupakan wujud pelarian terbaik dari padatnya rutinitas harian dan penawar mujarab bagi konektivitas yang tak terkendali. Melalui kegiatan menanam dan berkebun, kebahagiaan akan lebih mudah didapatkan. Berikut alasan mengapa ibu-ibu menyukai tanaman hias.

1. Bisa menjadi sarana penghilang stres dan kecemasan

menanam tanaman hias
ilustrasi menanam tanaman hias (pexels.com/Matilda Wormwood)

Sebuah studi dari American Psychological Association on Stress By Generation menemukan, bahwa generasi lebih tua cenderung mempunyai tingkat stres lebih rendah dibandingkan generasi muda. Ini terjadi lantaran generasi tua mampu mengelola stres dengan baik lewat hal-hal positif, seperti berkebun atau merawat tanaman hias.

Melinda Knuth, asisten profesor ilmu hortikultura di North Carolina State University, juga berpendapat bahwa tanaman dapat memberi efek menenangkan. Ia melihat hubungan yang jelas antara fakta bahwa berada di sekitar tanaman memengaruhi kadar kortisol dalam tubuh.

"Kita menyimpan hormon kortisol dalam air liur dan mengetahui kadar ini menurun saat kita berada di sekitar tanaman," ujar Knuth, dilansir Time Magazine.

2. Menciptakan ruang yang aman di dalam rumah

menulis di dekat jendela
ilustrasi menulis di dekat jendela (pexels.com/Annushka Ahuja)

Walau tak bersuara atau bergerak dengan kasat mata, tanaman hias ternyata mampu menciptakan ruang yang aman di dalam rumah. Itulah mengapa banyak ibu-ibu gemar mengoleksi tanaman hias dan meletakkannya di berbagai sudut ruangan.

Alasan tersebut juga dibenarkan oleh Sally Augustin, Ph.D, seorang psikolog lingkungan, kepada NBCNews. Ia mengungkapkan, bahwa tanaman berdaun hijau sangat baik untuk kondisi mental individu, membangun suasana hati yang positif, serta meningkatkan fungsi otak agar mampu bekerja lebih baik.

Bagi para ibu pekerja yang menjalani rutinitas bekerja dari rumah atau WFH, meletakkan tanaman hias dalam ruangan bisa mendatangkan suasana yang lebih aman dan nyaman. Saat WFH, lingkungan sekitar sangat memengaruhi kesehatan mental, kreativitas, dan produktivitas secara keseluruhan.

Lewat mood yang stabil dan pikiran jernih, ibu pekerja dapat memecahkan masalah dengan baik. Mereka pun dapat fokus bekerja, sehingga lebih mudah membagi waktu untuk mengurus keluarga.

3. Menumbuhkan rasa bangga dan pencapaian

merawat tanaman hias
ilustrasi merawat tanaman hias (pexels.com/RDNE Stock project)

Ada nuansa positif yang hanya bisa dirasakan oleh mereka yang gemar merawat tanaman hias, yakni rasa bangga dan pencapaian. Meski banyak toko yang menjual beragam dekorasi tanaman palsu estetik dengan fungsi praktis yang gak kalah menggoda, tanaman hidup tetap menjadi primadona di kalangan ibu-ibu.

Di satu sisi, tanaman hidup memang butuh perawatan berkelanjutan. Namun di sisi lain, lewat rasa tanggung jawab itulah kegembiraan dapat muncul saat melihat mereka tumbuh subur dan berkembang.

Dikutip dari NBCNews, Jessie Artigue, seorang wirausahawan asal California yang juga gemar merawat tanaman hias, setuju bahwa merawat tanaman hias dapat menumbuhkan rasa bangga dan pencapaian dalam menjaga mereka tetap hidup. Ada banyak pelajaran yang bisa dipetik selama proses merawat tanaman, termasuk kesabaran, kasih sayang, dan ketulusan. Berbagai perasaan itulah yang membuat para ibu lebih menghargai diri mereka sendiri.

4. Membantu mempercepat pemulihan

 merawat tanaman hias
ilustrasi merawat tanaman hias (pexela.com/Anna Shvets)

Tanaman dapat berperan dalam mempercepat pemulihan, baik dari penyakit, cedera, maupun usai tindakan operasi. Derrick Stowell, mantan presiden American Horticultural Theraphy, dikutip dari Time Magazine, turut menerapkan metode ini untuk membantu pasien-pasiennya yang memiliki masalah kesehatan mental maupun fisik.

Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2013 di British Journal of Sports Medicine juga mengungkapkan, bahwa berkebun bisa meminimalisir risiko serangan jantung atau stroke dan memperpanjang hidup hingga 30 persen. Gak heran, jika banyak ibu-ibu gemar mengoleksi berbagai tanaman hias di rumah mereka.

5. Meningkatkan kebahagiaan dan kepuasan hidup

menanam tanaman hias
ilustrasi menanam tanaman hias (pexels.com/cottonbro studio)

Merawat tanaman bisa menjadi langkah sederhana untuk meningkatkan kebahagiaan dan kepuasan hidup. Banyak ibu merasakan kenyamanan dan emosi positif lebih besar saat berada di sekitar tanaman. Tanaman mampu menyerap energi negatif dan melepaskan energi positif.

Melihat warna hijau melalui tumbuhan secara langsung efektif menciptakan perlindungan bagi diri sendiri. Kondisi ini akan membantu mengurangi kecemasan, ketakutan, dan kesedihan. Bahkan ketika kamu dalam keadaan marah, energi positif dari tanaman bisa membantumu merasa lebih tenang.

Tanaman hias bukan hanya berfungsi sebagai dekorasi interior rumah, tetapi juga memberikan manfaat baik untuk kepuasan hidup bagi para ibu dan keluarga mereka. Merawat tanaman hias pun bisa menjadi pilihan kegiatan yang menarik dan positif bukan hanya untuk ibu-ibu, tapi juga kawula muda.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Tarmizi Murdianto
EditorMuhammad Tarmizi Murdianto
Follow Us

Latest in Life

See More

50 Contoh Kalimat Langsung dan Tidak Langsung

19 Nov 2025, 17:15 WIBLife