Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Perbedaan Setrika Kering dan Uap, Mana yang Lebih Cocok Buatmu?

ilustrasi setrika uap (pexels.com/Ron Lach)
ilustrasi setrika uap (pexels.com/Ron Lach)
Intinya sih...
  • Cara kerja dan sumber panas yang digunakanSetrika kering menggunakan panas dari plat logam, sedangkan setrika uap menggunakan kombinasi panas dan uap air untuk melunakkan serat kain.
  • Jenis kain yang cocok untuk masing-masing setrikaSetrika kering cocok untuk bahan tipis dan sensitif, sedangkan setrika uap cocok untuk bahan tebal, kaku, dan mudah kusut.
  • Waktu yang dibutuhkan untuk menyetrikaSetrika uap lebih efisien dalam meresap ke dalam kain sehingga proses pelurusan kerutan jadi jauh lebih cepat. Sedangkan setrika kering cenderung memakan waktu lebih lama.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Menyetrika adalah aktivitas yang hampir gak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari, apalagi buat kamu yang ingin tampil rapi di setiap kesempatan. Tapi, kamu mungkin pernah bingung memilih antara setrika kering dan setrika uap. Keduanya punya fungsi utama yang sama, yaitu merapikan pakaian, tapi cara kerjanya sangat berbeda. Perbedaan ini bisa menentukan kenyamanan, efisiensi waktu, dan hasil akhir dari proses menyetrika.

Sebelum membeli setrika baru, ada baiknya kamu memahami apa saja perbedaan mendasar antara dua jenis setrika ini. Jangan sampai salah pilih, karena bisa berpengaruh ke jenis pakaian yang kamu sering pakai atau rutinitas harianmu. Nah, biar gak salah beli, simak dulu yuk enam perbedaan penting antara setrika kering dan setrika uap. Siapa tahu kamu jadi lebih mantap memilih mana yang cocok buat kebutuhanmu.

1. Cara kerja dan sumber panas yang digunakan

ilustrasi setrika (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi setrika (pexels.com/cottonbro studio)

Setrika kering bekerja dengan mengandalkan panas dari plat logam (soleplate) yang langsung ditekan ke permukaan kain. Prosesnya cukup sederhana, kamu menyalakan setrika, plat akan memanas, dan kemudian kamu bisa menyetrika pakaian. Karena gak menggunakan air atau uap, setrika ini sangat bergantung pada tekanan tangan dan suhu tinggi untuk menghaluskan kain.

Berbeda dengan itu, setrika uap menggunakan kombinasi panas dan uap air yang disemprotkan melalui lubang-lubang kecil di plat. Uap panas ini membantu melembutkan serat kain lebih cepat, sehingga kamu gak perlu menekan terlalu keras. Prosesnya lebih efisien, terutama untuk pakaian yang sangat kusut atau berbahan tebal. Jadi, kalau kamu mencari cara menyetrika yang lebih cepat dan minim tenaga, setrika uap bisa jadi pilihan lebih praktis.

2. Jenis kain yang cocok untuk masing-masing setrika

ilustrasi setrika (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi setrika (pexels.com/cottonbro studio)

Setrika kering lebih cocok digunakan untuk bahan-bahan tipis dan sensitif terhadap panas, seperti katun ringan, rayon, dan poliester. Karena kamu bisa mengatur suhu secara manual, kamu punya kontrol lebih terhadap bahan yang mudah rusak jika terlalu panas. Tapi untuk bahan yang sangat tebal seperti linen atau jeans, kamu harus menekan lebih keras dan beberapa kali bolak-balik agar benar-benar rapi.

Sebaliknya, setrika uap sangat ideal untuk bahan tebal, kaku, dan mudah kusut, seperti linen, wol, atau katun berat. Uap yang dihasilkan mampu menembus serat kain dan melunakkannya lebih cepat. Bahkan untuk pakaian kerja atau jas formal, setrika uap memberikan hasil yang lebih halus dan tahan lama. Jadi, jika kamu punya banyak pakaian berbahan berat atau formal, setrika uap jelas lebih unggul dari sisi hasil.

3. Waktu yang dibutuhkan untuk menyetrika

ilustrasi setrika (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
ilustrasi setrika (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Salah satu keunggulan setrika uap adalah dari segi efisiensi waktu. Karena uap panas membantu meresap ke dalam kain, proses pelurusan kerutan jadi jauh lebih cepat. Kamu gak perlu mengulang berkali-kali atau memberikan tekanan keras. Beberapa model bahkan bisa digunakan secara vertikal, jadi kamu bisa menyetrika langsung dari gantungan pakaian.

Sementara itu, setrika kering cenderung lebih memakan waktu, terutama jika pakaianmu sangat kusut. Butuh beberapa kali gesekan dan tenaga ekstra agar hasilnya benar-benar rapi. Hal ini bisa terasa melelahkan, apalagi jika kamu menyetrika dalam jumlah banyak atau dalam keadaan buru-buru. Namun, untuk pekerjaan ringan dan beberapa lembar baju, setrika kering tetap bisa jadi pilihan efisien.

4. Perawatan dan perawatan alat

ilustrasi setrika (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
ilustrasi setrika (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Dari segi perawatan, setrika kering lebih sederhana. Kamu cukup membersihkan permukaan plat dari sisa-sisa kain yang mungkin menempel atau gosong. Gak ada tangki air atau sistem semprot yang perlu dirawat, sehingga risiko kerusakan juga lebih kecil. Ini menjadikan setrika kering cocok untuk kamu yang gak mau ribet atau gak terlalu sering menyetrika.

Setrika uap, di sisi lain, butuh perhatian ekstra. Karena menggunakan air, kamu perlu secara rutin membersihkan tangki air dan lubang uap untuk mencegah endapan mineral yang bisa menyumbat atau merusak sistem. Jika gak dirawat dengan baik, semburan uap bisa melemah atau bahkan membuat baju basah. Maka dari itu, pastikan kamu menggunakan air bersih atau air suling untuk memperpanjang umur alat.

5. Harga dan ketersediaan di pasaran

ilustrasi setrika (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
ilustrasi setrika (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Dari segi harga, setrika kering umumnya lebih murah dan mudah ditemukan di berbagai toko elektronik atau pasar tradisional. Modelnya pun banyak dan bervariasi, dari yang sangat sederhana sampai yang sudah punya pengaturan suhu digital. Ini jadi pilihan ekonomis untuk pelajar, mahasiswa, atau keluarga kecil yang butuh alat fungsional tanpa menguras kantong.

Sebaliknya, setrika uap biasanya dibanderol dengan harga lebih tinggi, apalagi jika memiliki fitur tambahan seperti pengaturan uap, sistem anti-kapur, atau kemampuan vertikal. Tapi harga ini sebanding dengan kemudahan dan hasil akhir yang lebih profesional. Jika kamu menyetrika dalam jumlah besar setiap hari atau punya usaha laundry, setrika uap bisa jadi investasi yang layak.

6. Kemudahan dalam penggunaan sehari-hari

ilustrasi setrika (pexels.com/Andrey Matveev)
ilustrasi setrika (pexels.com/Andrey Matveev)

Setrika kering tergolong lebih ringan dan mudah digunakan, cocok untuk kamu yang baru belajar menyetrika atau gak terlalu sering menggunakannya. Karena gak perlu isi air atau menunggu uap keluar, prosesnya lebih langsung dan minim persiapan. Ukurannya juga lebih ringkas, jadi mudah disimpan di rak atau lemari kecil.

Sementara setrika uap, meskipun lebih berat dan membutuhkan proses isi air, memberikan pengalaman menyetrika yang lebih nyaman dalam jangka panjang. Kamu gak perlu menekan terlalu keras dan bisa menyetrika lebih banyak dalam waktu singkat. Beberapa pengguna mungkin butuh adaptasi awal, tapi begitu terbiasa, setrika uap bisa sangat menghemat tenaga dan waktu.

Memilih antara setrika kering dan uap bukan sekadar soal selera, tapi soal kebutuhan dan rutinitas harianmu. Kalau kamu hanya menyetrika sesekali, lebih suka proses simpel, dan budget terbatas, maka setrika kering sudah cukup memenuhi kebutuhan. Tapi jika kamu ingin hasil lebih rapi, menyetrika dengan cepat, dan sering berurusan dengan bahan tebal atau formal, setrika uap akan memberikan pengalaman yang jauh lebih efisien.

Keduanya punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Yang penting, kamu tahu mana yang lebih cocok untuk gaya hidup dan jenis pakaian yang kamu pakai sehari-hari. Dengan alat yang tepat, menyetrika bisa jadi lebih cepat, mudah, dan menyenangkan, bukan lagi tugas rumah yang bikin malas.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us