Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Peran Lagu Anak dalam Membentuk Karakter dan Otak Anak Sejak Dini

Ilustrasi anak mendengarkan musik (Pexels.com/ Andrea Piacquadio)
Ilustrasi anak mendengarkan musik (Pexels.com/ Andrea Piacquadio)

Ketika anak menyanyikan sebuah lagu, atau memainkan alat musik, pernahkah terbayang oleh orang dewasa bahwa mereka tengah mempelajari sesuatu yang besar dan dapat mengembangkan fungsi otaknya? Orang dewasa mungkin cenderung melihat musik sebagai seni yang indah dan menyenangkan untuk didengar, namun bagi anak-anak, musik adalah media belajar yang sangat efektif.

Bahkan ketika tidur, musik membangkitkan emosi seorang bayi, menciptakan suasana rileks, dan memperlambat detak jantung. Hal ini dijelaskan oleh seorang music experts Dr. Ibrahim Baltagi dalam laman resmi UNICEF. Ia menyoroti bagaimana musik dapat memainkan peran penting dalam pertumbuhan anak, bahkan sebelum si kecil lahir.

1. Musik memiliki peran penting dalam perkembangan otak bayi bahkan sejak dalam kandungan

ilustrasi bayi bermain (pexels.com/Nikita Nikitin)
ilustrasi bayi bermain (pexels.com/Nikita Nikitin)

Dr. Ibrahim Baltagi menyebut, musik telah terbukti memiliki peran dalam perkembangan otak, bahkan sebelum seorang bayi lahir. Mendengarkan musik selama kehamilan tidak hanya memberikan efek menenangkan dan membangkitkan perasaan positif pada ibu, akan tetapi juga memberikan pengaruh positif bagi bayi dalam kandungan.

"Sekitar usia kehamilan 16–18 minggu, bayi mulai mendengar suara pertamanya. Pada usia 24 minggu, telinga bayi berkembang dengan sangat cepat, terbukti bayi dapat menoleh sebagai respons terhadap suara dan noise. Pada beberapa bulan terakhir kehamilan, bayi dalam kandungan sudah mampu mengenali suara ibunya, bahasa ibu, pola kata, serta rima," ujar Dr. Ibrahim, menekankan pentingnya musik selama masa kehamilan.

Pada trimester ketiga, bayi sudah dapat mendengar musik yang diputar dengan jelas. Dr. Ibrahim menyebutkan pada trimester ketiga, menjadi waktu yang tepat untuk mulai memperdengarkan musik pada si kecil.

Sementara jenis musik seperti apa yang sebaiknya didengarkan, Dr. Ibrahim menerangkan, "Musik klasik, suara lembut seperti lagu nina bobo, serta melodi indah yang membangkitkan rasa bahagia, semuanya dirancang untuk memberikan efek menenangkan."

2. Keterampilan emosional dan kretivitas berkembang berkat musik yang didengarkan anak

ilustrasi anak-anak mendengarkan musik (pexels.com/jonas mohamadi)
ilustrasi anak-anak mendengarkan musik (pexels.com/jonas mohamadi)

Musik tak hanya menjadi elemen yang memberikan ketenangan, kegembiraan, dan kesenangan, namun terbukti memberi dampak emosional dan kreativitas. Don McMannis, seorang ahli musik anak, berpandangan bahwa musik sangat efektif untuk mengembangkan keterampilan sosial, emosional, dan perkembangan karakter.

"Ini mengaktifkan tiga pusat otak yang berbeda pada saat yang bersamaan: bahasa, pendengaran, dan kontrol motorik berirama. Dengan menginduksi emosi, itu juga menciptakan kondisi kesadaran dan ketajaman mental yang meningkat. Kata-kata yang dipasangkan dengan musik jauh lebih mudah untuk diingat, " ujar Don McMannis, dikutip dari laman Edutopia.

Anak-anak mempelajari kata dan makna lagu dengan begitu cepat. Lagu akan diingat kemudian anak akan fokus untuk menciptakan suasana belajar yang positif. Pandangan Don McMannis diperkuat oleh pendapat Dr. Ibrahim yang menerangkan cara kerja otak anak ketika mendengarkan musik.

"Musik mengaktifkan seluruh area perkembangan anak serta keterampilan yang menunjang kesiapan sekolah, terutama dalam aspek penguasaan bahasa dan kemampuan membaca. Belajar memainkan alat musik dapat meningkatkan kemampuan matematika, bahkan dapat meningkatkan prestasi akademik," ujarnya.

3. Musik juga bisa meningkatkan ikatan sosial

ilustrasi anak perempuan bermain alat musik (Pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
ilustrasi anak perempuan bermain alat musik (Pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Tak berhenti pada kemampuan emosional dan perkembangan otak, musik juga membantu si kecil meningkatkan keterampilan sosial. Dr. Ibrahim berpendapat, mendengarkan atau memainkan musik bersama orang lain menciptakan ikatan sosial, membuat seseorang merasa terhubung dengan lingkungan sekitarnya.

Musik bagi anak usia dini membantu ia mengekspresikan diri dan berbagi perasaa. Bahkan sejak usia sangat muda, anak dapat bergoyang, meloncat, dan menggerakkan tangan sebagai respons terhadap musik yang mereka dengar. Mereka belajar tertawa, mengulang kata-kata, serta terdorong untuk mengenali dan mengingat kata-kata maupun pengalaman tersebut. Musik begitu luar biasa bagi tahap pertumbuhan seorang anak.

"Kita telah mempelajari berbagai mekanisme bagaimana musik memengaruhi kemampuan kita untuk terhubung satu sama lain, dengan memengaruhi sirkuit otak yang berperan dalam empati, kepercayaan, dan kerja sama, yang mungkin menjelaskan mengapa musik bertahan di setiap budaya di dunia," tuturnya.

Untuk dapat terus menikmati manfaat musik bagi kehidupan buah hati, orangtua bisa mengajarkan toddlers instrumen musik. Jika ingin menciptakan musik bersama yang paling mudah dan gratis, Dr. Ibrahim menyarankan menggunakan pita suara. Selain itu, anak juga bisa diajarkan untuk menciptakan bunyi-bunyian dengan anggota tubuh, misalnya perkusi tubuh dengan bertepuk tangan, menjentikkan jari, menghentakkan kaki maupun menepuk paha. Sangat mudah, bukan?

"Berbagai benda di sekitar rumah juga bisa dimanfaatkan, misalnya menggunakan sendok kayu untuk memukul panci dan bermain musik bersama anak. Alat musik terbaik yang dapat dibelikan untuk anak antara lain drum mainan, shaker atau rattle, glockenspiel, xylophone, dan marakas," ujarnya.

Dr. Ibrahim menekankan, hal terpenting bukanlah instrumen musik tersebut, namun bagaimana orangtua mambantu membangkitkan keinginan eksplorasi bagi anak, "Orang tua dapat membangun naluri alami ini dengan mempelajari bagaimana musik dapat memengaruhi perkembangan anak, meningkatkan keterampilan sosial, serta memberikan manfaat bagi anak-anak dari berbagai usia."

Orangtua dapat membiasakan anak untuk mendengarkan musik sedini mungkin. Misalnya dengan menyetel lagu nina bobo atau lullabies pengantar tidur. Lullabies dipercaya bisa menciptakan ketenangan pada si kecil.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima Wima
EditorPinka Wima Wima
Follow Us

Latest in Life

See More

7 Risiko Jadi Karyawan Tanpa Ambisi, Siap Kesalip Generasi Muda?

20 Des 2025, 22:01 WIBLife