Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Plus Minus Dapur Rumah Terletak di Luar, Awas Diserbu Tikus!

ilustrasi memasak (pexels.com/doTERRA International, LLC)
Intinya sih...
  • Rumah mungil dengan dapur luar semakin umum, terutama untuk rumah tipe di bawah 40.
  • Dapur luar dapat meminimalkan risiko kebakaran dan aroma masakan tidak terjebak di dalam rumah.
  • Ruang tamu dan keluarga menjadi lebih lapang dengan memindahkan dapur ke belakang bangunan utama.

Seiring dengan makin mahalnya harga properti, pengembang mesti menyiasati penggunaan tanah agar sefisien mungkin. Mereka mengusahakan harga jual rumah masih cukup terjangkau. Terutama untuk generasi milenial dan Z.

Sekarang makin umum rumah mungil dengan dapur terletak di luar bangunan. Biasanya ini diterapkan pada rumah tipe di bawah 40. Pintu dibuat dua, yaitu depan dan belakang. Kalau dapur dipaksakan di dalam ruangan nanti terlalu sempit.

Ada juga pemilik rumah yang tetap memilih dapur luar walaupun ukuran bangunan cukup besar. Sekalian ruang makannya juga di luar. Mereka menjadi dapat menikmati pemandangan di halaman belakang sambil memasak dan bersantap. Sebelum kamu membeli atau merancang desain rumah dengan dapur di luar, ketahui dulu plus minus dapur rumah terletak di luar berikut ini.

1. Panas kepanasan, hujan juga bisa kebasahan

ilustrasi memasak (pexels.com/Andreu Marquès)

Memang dapur luar gak berarti tidak ada atapnya. Atap tetap ada, tetapi panjangnya umumnya hanya sedikit melebihi bangunan. Kalau kamu ingin atapnya dibuat lebih panjang, tentu ada biaya tambahan.

Pendeknya atap membuat area dapur luar terkena panas matahari secara langsung. Memasak di sana pada siang hari mungkin benar-benar gak nyaman. Juga di sore hari yang panas kalau cahaya matahari tepat menyorot dapur.

Demikian juga ketika turun hujan. Bila hujan disertai angin dan mengarah ke dapur, peralatan memasak sampai makan akan ikut basah. Dirimu mesti mengantisipasi kedua hal tersebut bila hendak menempati rumah dengan dapur di luar.

2. Aroma masakan gak terjebak di dalam rumah

ilustrasi memasak (pexels.com/Yan Krukau)

Memang aroma masakan lezat. Akan tetapi, jika aromanya terus berputar di dalam rumah juga bisa terasa mengganggu. Apalagi kalau tiba-tiba ada tamu. Sekalipun kegiatan memasak sudah selesai sejak tadi, aneka bau masih tertinggal.

Tambah parah jika masakan mengandung bahan yang beraroma tajam. Misalnya, terasi dan ikan asin. Tamu dapat antara ngiler ingin ikut menikmatinya atau justru mual bila dia gak suka.

Meski di dapur dalam rumah juga ada jendela, aroma masakan tak langsung keluar. Sementara itu, memasak di dapur luar membuat udara di dalam rumah lebih terjaga. Bau masakan paling cuma tercium sebentar lalu hilang terbawa angin.

3. Ruang tamu dan keluarga lebih lapang

ilustrasi ruang keluarga (pexels.com/Vecislavas Popa)

Sekarang kamu bisa membeli rumah kecil pun sudah harus sangat bersyukur. Harga tanah dan bangunan makin tinggi. Tidak seimbang dengan rata-rata pendapatan masyarakat.

Namun, sekecil-kecilnya rumah tetap membutuhkan living room dan dapur. Meski ruang tamu dengan ruang keluarga tanpa sekat, bila ditambah dapur menjadi lebih sempit. Dengan memindahkan dapur ke belakang bangunan utama, ruang tersebut menjadi lebih luas.

Kamu bisa menata sofa, kulkas, meja makan, televisi, dan rak. Bagaimanapun juga, meja dapur plus peralatannya makan tempat kalau ditaruh di dalam ruangan yang luasnya tak seberapa. Padahal, ada anak yang lagi senang-senangnya berlari ke sana kemari atau sering ada tamu.

4. Meminimalkan risiko kebakaran

ilustrasi memasak (pexels.com/Antonius Ferret)

Risiko kebakaran di dapur luar tetap ada. Akan tetapi, kerusakan serta ancaman keselamatannya bisa diminimalkan. Tabung gas yang bocor misalnya, tidak terlalu berbahaya apabila berada di luar ruangan.

Andai pun keluar api yang cukup besar, tak dengan cepat menjalar ke barang-barang di dalam rumah yang mudah terbakar. Pemadaman api serta penyelamatan anggota keluarga menjadi lebih mudah.

Kalau dapur berada di dalam rumah, meski posisinya di ruang paling belakang tetap lebih berbahaya. Asap akan seketika memenuhi ruangan meski api belum seberapa. Penghuni rumah dapat celaka akibat menghirup banyak asap dan kesulitan menjangkau pintu keluar.

5. Awas, gangguan tikus dan kucing liar

ilustrasi mengangkat panci (pexels.com/Rachel Claire)

Namun, masih ada sisi lemah berikutnya dari dapur luar. Yaitu, serbuan binatang terutama tikus dan kucing liar. Keduanya sangat suka dengan aroma masakan. Pun pasti sampah dapur juga cukup banyak.

Makanan yang telah dimasak susah payah bisa hilang digondol tikus atau kucing. Demikian pula peralatan memasak serta makan kurang higienis apabila tersentuh hewan liar. Sulit untukmu mencegah kedua binatang tersebut gak naik ke kompor dan rak-rak.

Pun berbahaya kalau tikus merusak selang gas dan kabel listrik. Dirimu mesti menjaga dapur sebersih mungkin untuk mencegah tikus dan kucing liar datang. Sering-sering juga mengecek selang tabung gas atau kabel pada kompor listrik.

6. Aktivitas dapur gak terlihat tamu

ilustrasi memasak (pexels.com/Lisa from Pexels)

Kalau rumahmu luas sehingga ada dapur bersih di samping dapur kotor, dirimu barangkali gak keberatan tamu melihatnya. Justru dapur bersih di dalam rumah termasuk spot kebanggaanmu. Kamu merancangnya secantik mungkin agar tamu terkesan.

Akan tetapi, bila dirimu cuma punya satu dapur tempat segala aktivitas memasak dan cuci piring dilakukan, mungkin bukan pemandangan yang indah. Kamu malah malu seandainya mereka melihatmu atau anggota keluarga sedang memasak dengan peralatan yang tidak lagi baru. Memasak juga butuh privasi.

Dapur luar yang berada di balik dinding belakang menjaga kegiatan memasak tetap lancar walaupun sedang ada tamu. Apa yang hendak dihidangkan pada tamu juga gak ketahuan lebih cepat. Tamu pun tak bisa sembarangan mengomentari kesibukan di dapurmu.

Ada plus minus dapur rumah terletak di luar, tetapi hal ini bukanlah masalah besar pada sebuah hunian. Nanti seiring waktu, dirimu juga dapat melakukan renovasi supaya dapur lebih cantik serta aman dari gangguan binatang. Kalau menunggu kamu bisa membeli rumah yang lebih gede biar dapurnya di dalam boleh jadi terlalu lama. Keburu harga properti terus naik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us