10 Rekomendasi Buku Non Fiksi tentang Cinta yang Wajib Kalian Baca

“Human love, now even more than then, is widely tasked with achieving what once only divine love was thought capable of: to be our ultimate source of meaning and happiness, and of power over suffering and disappointment.”
― Simon May, Love: A History

Simon May dengan sangat cemerlang mengeksplorasi perbedaan dari para filsuf dan penulis, baik yang skeptis maupun yang beriman, dan yang berani berpikir secara berbeda: dari persahabatan sempurna Aristoteles, penegasan Nietzsche, konsep Freud atas kehilangan dan rasa berkabung, serta kebosanan dalam Proust. Dengan cara yang sangat puitis dan penuh filosofi, May mengungkapkan dengan sangat jelas apa arti cinta dalam buku ini.

“Men don't need linguistic talent; they just need courage and words.”
― Helen Fisher, Why We Love: The Nature and Chemistry of Romantic Love

Sebuah buku yang menyadarkan tentang betapa emosi manusia bisa sangat kompleks dan misterius. Buku ini menjelaskan bahwa kebahagiaan, mood swings,  sulit tidur, hingga merasa sangat terobsesi merupakan pertanda bahwa manusia sedang dalam pergolakan gairah romantis. Helen juga memaparkan dalam buku ini bahwa pengalaman akan merasakan cinta ini memiliki tingkatan kebutuhan yang sama dengan kebutuhan akan makanan atau tidur. WOW. Jadi semakin benar adanya bahwa manusia hakikatnya memang butuh cinta, mencintai, dan dicintai.

Provokatif, mencerahkan, dan persuasif, Why We Love menawarkan jawaban baru yang radikal untuk pertanyaan lama tentang apa itu cinta dan memberikan wawasan baru yang tak ternilai dalam menjaga agar cinta tetap hidup.

“Love isn't something natural. Rather it requires discipline, concentration, patience, faith, and the overcoming of narcissism. It isn't a feeling, it is a practice.”
― Erich Fromm, The Art of Loving

Buku ini merupakan panduan sempurna tentang mencintai. Mencintai merupakan perjalanan panjang tentang proses kedewasaan, latihan, konsentrasi, dan keberanian. Erich Fromm, seorang psikoanalis terkenal dan psikolog sosial, dengan jelas dan tulus mendorong pengembangan kapasitas kita untuk memahami cinta dalam semua aspeknya. Dia membahas cinta romantis yang familiar namun seringkali disalahpahami, cinta sesama manusia, cinta spiritual, dan masih banyak lagi definisi cinta yang sering kita abaikan.

“A soft answer turns away anger.”
― Gary Chapman, The 5 Love Languages: The Secret to Love that Lasts

Jatuh cinta itu mudah, tapi tetap mencintai adalah tantangan yang sebenarnya dari perjalanan cinta. Yang paling penting untuk dipahami adalah bagaimana agar kita tetap bisa menjaga cinta dalam komitmen, menjaga cinta agar tetap tumbuh dan menyenangkan, menghadapi konflik, hingga mengatasi rasa bosan.

Buku ini menyajikan pengetahuan bahwa dalam cinta, manusia berkomunikasi dengan 5 bahasa yang ternyata jarang sekali orang ketahui. Bahasa cinta inilah yang kemudian disampaikan oleh Gary Chapman sebagai solusi untuk mengatasi berbagai masalah dalam hubungan dan cinta hingga memperbaiki hubungan ke level intim dengan pasangan.

“My job was not to choose a good person to love, but rather to be good to the person I'd chosen.”
― Mandy Len Catron, How to Fall in Love with Anyone: A Memoir in Essays

Buku ini tidak berisi daftar tips untuk menemukan cinta dan mengatasi cinta melainkan mencoba menawarkan pada kita semua tentang perspektif baru mengenai harapan. Buku ini akan sangat terasa sekali bagi kalian yang baru saja mengalami patah hati hebat, patah hati karena cinta, patah hati karena hancurnya mimpi dalam keluarga, dan lain-lain. Buku ini berisi narasi baik dari segi narasi pribadi, studi antropologis, dan psikologi pop. Sangat layak untuk dibaca.

“Marriage becomes hard work once you have poured the entirety of your life’s expectations for happiness into the hands of one mere person. Keeping that going is hard work.”
― Elizabeth Gilbert, Committed: A Skeptic Makes Peace with Marriage

Melanjutkan kisah dalam Eat, Pray, Love, pemeran utama Elizabeth Gilbert kemudian menikah dengan Felipe dan menetap di Amerika dengan bersumpah satu sama lain untuk tidak akan menikah sekalipun mereka menjalani hidup bersama. Keadaan kemudian berubah ketika Felipe mendapat masalah yang mengharuskan pernikahan sebagai jalan keluar bagi mereka. Gilbert kemudian harus mempelajari dengan sangat jeli dan dalam mengenai komitmen. Ia harus mencari jawaban atas kemampuan dalam berkomitmen, kegilaan, kesetiaan, tradisi keluarga, harapan sosial, risiko perceraian, hingga tanggung jawab. Ini semua memberi pandangan pada kita mengenai kompleksitas dan konsekuensi atas cinta sejati di dunia nyata.

"Everyone tells you marriage is hard, but no one tells you what to do about it."

Ditulis dengan keterbukaan yang menyegarkan, prosa elegan, pemberitaan yang cerdik, dan wawasan yang lucu ke dalam pemikiran dan jiwa manusia, buku ini menawarkan gambaran yang jujur apa adanya dari pasangan yang menawan. Hidup mengejutkan mereka dengan vonis penyakit, perawatan orangtua yang sakit, hingga pengangguran membuat mereka menciptakan pemahaman baru tentang apa artinya menjadi partner yang setara dalam pernikahan, entah dalam masa baik dan buruk.

Buku yang memaparkan perjalanan cinta ini mengungkapkan sebuah rangkaian yang membantu kita menjaga pernikahan agar tetap kuat.

Menjawab tentang mengapa kita jatuh cinta dengan seseorang dan menjadikannya pilihan atas banyak pilihan lain di luar sana. Dalam buku yang menarik dan informatif ini, Helen Fisher membuka kode rahasia tentang hasrat (desire) dan keterikatan (attachment). Masing-masing kita ternyata memiliki salah satu tipe dalam berekspresi, ada tipe Explorer, Builder, Director, atau Negotiator dan masing-masing memiliki pengaturan sistem kimia yang berbeda di otak. Dalam sudut biologi ini kemudian dibahas mengenai mana tipe yang sesuai dengan tipe masing-masing pribadi. 

“So what's the secret to staying together?" I asked her. "Be nice?" she offered. I laughed, but that may be it, the way a secret to losing weight is to eat less. Be nice. Don't leave. That's all.”
― Ada Calhoun, Wedding Toasts I'll Never Give

Buku yang berisi mengenai nasihat tentang pernikahan dengan penyampaian yang sangat relalistis. Saran untuk tidak bercerai? ya jangan bercerai. Buku yang memberi gambaran mengenai bagaimana kita berani menerima rasa sakit perselingkuhan, tentang memahami bahwa dalam pernikahan, saran tidak selamanya baik, saran seringkali menyakitkan dan sulit dilakukan namun terasa benar untuk dilakukan. Menawarkan kenyataan bahwa pernikahan memiliki masa sulit di 20 tahun pertama dan bahwa pernikahan akan selalu ada saja yang berantakan, kacau, bahkan hancur pada sisi-sisi tertentu.

“Don’t spend your time on and give your heart to any guy who makes you wonder about anything related to his feelings for you.”
― Greg Behrendt, He's Just Not That Into You: The No-Excuses Truth to Understanding Guys

Buku yang memberikan gambaran gamblang mengenai nasihat cinta terutama bagi para perempuan yang masih menerka-nerka apa sih keinginan lelaki. Buku ini membuat kita mudah memilah mana yang sungguh menyukai dan ingin berada di samping kita dan mana lelaki yang hanya iseng serta membuang-buang waktu belaka. Buku yang menyadarkan bahwa sebenarnya lelaki bukanlah makhluk yang rumit, apapun sikapnya akan nampak jelas, baik ia tertarik atau tidak, berniat serius atau tidak, mendengarkan kita atau tidak.

Buku yang penting untuk dibaca bagi kalian yang sering merasa bingung memahami sikap lelaki dalam urusan asmara, buku yang kemudian menjelaskan dengan gamblang bahwa dia bukannya sedang mengulur perasaanmu tapi ya memang dia tidak sedemikian sukanya padamu, atau parahnya dia memang tidak suka padamu dan hanya mengerjaimu.