3 Tips Jitu agar Terhindar dari Order Fiktif dan Modus Penipuan

Di era digital saat ini, industri ojek dan taksi online sangat dibutuhkan oleh banyak orang di seluruh dunia. Seperti pada pekerjaan lainnya, jenis pekerjaan ini pun memiliki kasus atau permasalahan sendiri. Salah satunya adalah order fiktif dan penipuan yang mengancam keselamatan pengemudi ojek online (ojol) maupun taksi online.
Mereka merasa dirugikan atas order yang dipesan oleh orang yang tidak bertanggung jawab, baik dari segi waktu maupun pendapatan. Untuk itu, penting bagi para pengemudi untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat sebelum mengambil pesanan yang masuk.
1. Verifikasi data pelanggan dan lihat history dan rating

Saat pesanan masuk, biasanya ada petunjuk lengkap mengenai data pelanggan. Di aplikasi tersebut akan tertera nama pemesan, nomor telepon, serta posisi konsumen yang akan menggunakan layanan ojek/taksi online. Pastikan mengecek terlebih dahulu atau memverifikasi data pelanggan, apakah sudah valid semua. Patut diwaspadai jika identitas pelangan memiliki nama yang cenderung aneh seperti menggunakan nama samaran atau nama karakter kartun, terlebih jika rating -nya buruk.
Ini untuk memastikan keaslian orderan dan menghindari penipuan. Di aplikasi juga akan terlihat history berapa kali customer telah melakukan pesanan. Makin banyak pesanan yang dilakukan oleh si customer, artinya kemungkinan kecil ia melakukan order fiktif. Pasalnya, order fiktif biasanya dilakukan oleh customer yang baru melakukan satu atau dua kali pesanan.
2. Menggunakan metode pembayaran tunai atau cash

Memang tidak semua pelanggan yang melakukan metode pembayaran tunai adalah orderan fiktif. Namun, jika pesanan yang masuk dalam jumlah banyak atau tidak wajar (menurut ukuran driver ojol lebih dari Rp100 ribu) dan pembayarannya tunai, ini perlu diwaspadai.
Jika terlihat mencurigakan, segera hubungi pelanggan melalui fitur chat atau panggilan telepon untuk melakukan verifikasi kembali. Cek detail pesanan, jumlah pesanan, harga, lokasi pengiriman, dan lainnya. Ini wajib dilakukan untuk meminimalkan kerugian besar akibat ulah oknum orderan fiktif. Jika tidak direspons dalam waktu 10--15 menit, lebih baik tolak pesanan, lalu buat laporan.
3. Lokasi penjemputan/pengiriman tidak jelas

Jangan pernah menerima order dari lokasi yang terpencil atau gelap, apalagi saat menjelang malam atau subuh. Pasalnya, orderan fiktif biasanya akan random menggunakan nama jalan tanpa ada informasi rinci. Periksa dengan cermat lokasi atau alamat yang diberikan oleh pelanggan.
Pengemudi bisa mengecek lokasi melalui Gmaps atau aplikasi navigasi lainnya. Jika ada keraguan atau ketidakjelasan, harus konfirmasi lebih lanjut dengan pelanggan sebelum berangkat, tanya secara spesifik lokasinya. Positifnya, bisa saja sinyal atau navigasi HP pelanggan sedang bermasalah sehingga tidak bisa memberikan lokasi yang tepat.
Ketiga cara di atas sangat berguna bagi driver pemula yang umumnya awam dan menjadi sasaran empuk orderan fiktif. Segera kontak operator jika terdapat sesuatu yang mencurigakan. Waspada dalam menerima order dari penumpang, ya.