3 Tips Siasati Uang Bulanan yang Minim bagi Mahasiswa, Tetap Survive!

09 Agu 2024, 16:17 WIB

ilustrasi uang tunai (pexels.com/Karolina Grabowska)

Menjadi seorang mahasiswa, ditambah dengan harus tinggal di tempat kos karena berkuliah jauh dari kampung halaman, merupakan sebuah tantangan yang tidak mudah. Pasalnya, meski orangtua akan terus berusaha membekali dengan uang bulanan untuk kebutuhan hidup sehari-hari, tetapi kerap kali nominalnya pas-pasan.

Terkadang uang tersebut bahkan sudah habis sebelum satu bulan. Kalau meminta tambahan terus, rasanya juga tidak enak hati karena bisa membebani orangtua. Namun, bila pasrah saja, kamu bisa kelaparan.

Sebagai informasi, kejadian seperti ini tidak hanya kamu alami seorang diri, kok. Banyak teman-temanmu yang mengalami hal serupa karena mungkin para orangtua memang sengaja mendidik anak-anaknya agar belajar bertahan hidup di perantauan.

Lantas, bagaimana cara menyiasati kondisi minimnya uang bulanan semacam ini? Cek dulu beberapa tips berikut ini, yuk!

1.Usahakan untuk sering masak dan mencuci sendiri

ilustrasi seseorang yang sedang sarapan pagi (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Jika diperhatikan dengan lebih saksama, pengeluaran terbesar mahasiswa yang juga anak kos adalah untuk memenuhi kebutuhan perut. Pasalnya, tidak hanya untuk makan wajib, tetapi kebiasaan sering membeli makanan kecil juga turut berkontribusi pada terciptanya pemborosan biaya.

Namun, memang tidak bisa dimungkiri bahwa padatnya kesibukan dijalani mahasiswa, mulai dari belajar, mengerjakan tugas, praktikum, bahkan mengikuti aneka kegiatan lain akan membuat rasa lapar lebih cepat datang.

Nah, sebenarnya besarnya pengeluaran tersebut dapat diatasi dengan cara yang cukup sederhana, yaitu mengusahakan untuk lebih sering masak sendiri. Setidaknya, kamu bisa memasak nasi untuk sehari dan membeli lauk di warung terdekat. Hal ini bantu tekan biaya makan agar lebih hemat.

Selain makanan, perkara baju kotor juga bisa menambah pengeluaran karena biasanya mahasiswa yang tinggal di kos malas untuk mencuci dan memilih untuk menggunakan jasa laundry. Mulai sekarang, usahakan untuk mencuci sendiri dan hanya mengirim pakaian kotor ke laundry saat benar-benar tidak ada waktu agar uang bulanan bisa cukup, ya!

2.Ambil kesempatan untuk kerja sampingan

ilustrasi seseorang yang sedang fokus bekerja (pexels.com/George Milton)

Menghadapi keuangan yang minim memang tidak mudah. Pasalnya, terus hidup dalam keterbatasan tentu terasa menyiksa, terlebih bagi mahasiswa yang notabene merupakan anak muda yang juga ingin menikmati hidup. Guna mengatasi permasalahan ini, maka kamu bisa mencoba mencari uang tambahan dari kerja sampingan.

Cari waktu luang untuk melakukan kerja paruh waktu atau freelance seperti menulis yang cukup fleksibel. Memang terkadang hasilnya tidak bisa didapatkan secara instan, tetapi bila kamu tekun, maka akan meraup uang yang cukup untuk menambah biaya hidup. Lumayan melegakan, bukan begitu?

3.Mencoba mencari beasiswa

ilustrasi seseorang yang sedang membaca dokumen (pexels.com/Michael Burrows)

Satu lagi cara yang dapat mahasiswa lakukan untuk mengatasi minimnya uang bulanan dari orangtua, yaitu dengan mencari beasiswa. Jika kamu punya banyak prestasi, manfaatkan kepintaranmu untuk mendaftar beasiswa yang sesuai. Temukan informasi dari pihak kampus dan mereka akan membantumu.

Bagaimana untuk mahasiswa yang pintar tetapi jarang mengikuti perlombaan? Tenang, beberapa beasiswa hanya menjadikan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebagai persyaratan utama, lho! Intinya, usahakan saja dulu. Kalau memang rezeki, tentu tidak akan ke mana-mana, kan?

Hanya dibekali dengan uang bulanan yang minim untuk hidup sehari-hari memang terasa berat. Namun demikian, tidak usah bersedih hati. Ingat, kamu seorang mahasiswa yang punya kemampuan intelektual tinggi. Asah kreativitasmu sedemikian rupa agar bisa menyiasati keadaan tersebut. Dengan begini, kamu akan mampu survive di segala kondisi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.