Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Rekomendasi Buku Karya Pramoedya Ananta Toer, Menarik!

ilustrasi membaca (pexels.com/Min An)
Intinya sih...
  • Pramoedya Ananta Toer, sastrawan terbesar Indonesia, dikenal karya-karyanya yang kritis terhadap kolonialisme dan ketidakadilan sosial.
  • Bumi Manusia mengisahkan perjuangan Minke dalam menghadapi ketidakadilan kolonial di Hindia Belanda.
  • Gadis Pantai mengangkat tema ketidakadilan sosial dan patriarki dalam masyarakat feodal Jawa pada awal abad ke-20.

Pramoedya Ananta Toer atau yang lebih akrab disapa Pram adalah seorang sastrawan terbesar Indonesia, dikenal karena karya-karyanya yang kritis terhadap kolonialisme, ketidakadilan sosial, dan penindasan politik. Lahir di Blora, pada tanggal 6 Februari 1925, Pram dikenal sebagai penulis dengan bahasa yang lugas dan realistik.

Kali ini, IDN Times akan membagikan empat buku rekomendasi karya Pramoedya Ananta Toer yang wajib kamu baca. Cocok untukmu yang menyukai sejarah, sosial politik, dan pemikir kritis!

1. Bumi Manusia

Buku Bumi Manusia (goodreads.com/Bumi Manusia)

Bumi Manusia adalah novel pertama dari Tetralogi Buru karya Pramoedya Ananta Toer. Novel ini berlatar akhir abad ke-19 di Hindia Belanda (sekarang Indonesia) dan mengisahkan perjalanan seorang pemuda pribumi bernama Minke dalam menghadapi ketidakadilan kolonial.

Bumi Manusia mengisahkan Minke, seorang pemuda pribumi yang mendapat kesempatan belajar di sekolah elite milik Belanda. Berbeda dari kebanyakan pribumi lainnya, ia bisa berbahasa Belanda dan berpikiran maju. Namun meski memiliki hak istimewa tersebut, ia tetap dipandang rendah oleh orang-orang Eropa karena statusnya sebagai pribumi.

Melalui kisah ini, Pramoedya menggambarkan ketidakadilan yang dialami pribumi di bawah sistem hukum kolonial, serta perjuangan seseorang untuk melawan takdir yang ditentukan oleh sistem yang menindas. Novel ini juga menampilkan kritik terhadap perbedaan kelas, diskriminasi rasial, dan ketidakadilan gender di masa itu. Bumi Manusia adalah kisah yang penuh emosi, memperlihatkan semangat perjuangan, serta kepedihan akibat ketidakadilan.

2. Gadis Pantai

Buku Gadis Pantai (goodreads.com/Gadis Pantai)

Gadis Pantai adalah novel karya Pramoedya Ananta Toer yang terinspirasi dari kisah neneknya sendiri. Novel ini mengangkat tema ketidakadilan sosial dan patriarki dalam masyarakat feodal Jawa pada awal abad ke-20.

Kisah ini berpusat pada seorang gadis muda yang berasal dari desa nelayan miskin. Ia tidak memiliki nama, hanya dipanggil Gadis Pantai, sebagai simbol bahwa dirinya hanyalah bagian kecil dari masyarakat yang tidak dianggap penting. Buku ini mengisahkan Gadis Pantai yang dipilih oleh seorang Bendoro atau seorang bangsawan Jawa untuk menjadi istri simpanannya atau istri pingitan.

Novel ini menggambarkan bagaimana perempuan dalam masyarakat feodal tidak memiliki kebebasan atas hidupnya sendiri. Gadis Pantai yang awalnya lugu dan penuh harapan, akhirnya menyadari bahwa dirinya hanya diperalat oleh sistem yang lebih besar darinya. Gadis Pantai adalah kisah yang menyayat hati, tetapi juga memperlihatkan kekuatan seorang perempuan dalam menghadapi kenyataan hidup yang pahit.

3. Cerita dari Blora

Buku Cerita dari Blora (goodreads.com/Cerita dari Blora)

Cerita dari Blora adalah kumpulan cerpen karya Pramoedya Ananta Toer yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1952. Buku ini berisi 11 cerita pendek yang sebagian besar berlatar di Blora, kampung halaman Pramoedya, dengan tema kehidupan masyarakat kecil, ketidakadilan sosial, serta dampak kolonialisme dan perang.

Setiap cerpen dalam buku ini memiliki cerita dan tokoh yang berbeda, tetapi semuanya mencerminkan realitas pahit yang dihadapi rakyat kecil di Indonesia, terutama di era penjajahan dan revolusi. Beberapa cerita yang menonjol pada buku ini, antara lain; Cerita dari Blora, Sungai, Kemudian Lahirlah Dia, Dia yang Menyerah, dan Inem.

Tema utama dalam buku ini adalah perjuangan rakyat kecil melawan kemiskinan, ketidakadilan, dan kekerasan yang terjadi akibat penjajahan serta tradisi yang menindas. Gaya penulisan Pram dalam buku ini sangat emosional dan realistik, membuat pembaca benar-benar merasakan penderitaan dan harapan para tokohnya. Kalau kamu suka cerita-cerita pendek yang menggambarkan kehidupan sosial dengan kritik tajam, Cerita dari Blora bisa jadi pilihan yang menarik.

4. Nyanyi Sunyi Seorang Bisu

Buku Nyanyi Sunyi Seorang Bisu (tokopedia.com/Nyanyi Sunyi Seorang Bisu))

Nyanyi Sunyi Seorang Bisu adalah buku memoar Pramoedya Ananta Toer yang ditulis selama ia menjadi tahanan politik di Pulau Buru tanpa proses pengadilan pada masa Orde Baru. Buku ini mengisahkan pengalaman pribadinya sebagai tahanan, sekaligus menggambarkan ketidakadilan dan kekejaman rezim terhadap mereka yang dianggap melawan politik.

Nyanyi Sunyi Seorang Bisu tidak hanya menceritakan penderitaan pribadinya, tetapi juga perjuangan tahanan politik lainnya yang mengalami nasib serupa. Buku ini juga mengkritik ketidakadilan sistem politik Indonesia saat itu, di mana banyak orang ditahan dan disiksa tanpa bukti yang jelas.

Pram menggambarkan bagaimana negara menggunakan kekerasan untuk membungkam suara-suara yang dianggap berbahaya, menciptakan suasana ketakutan yang melumpuhkan kebebasan berpikir dan berbicara. Selain itu, Pram juga menyinggung berbagai aspek sejarah dan politik Indonesia, memberikan pandangan yang tajam tentang bagaimana kekuasaan dapat digunakan untuk menindas rakyatnya sendiri.

Nyanyi Sunyi Seorang Bisu adalah buku yang sangat emosional dan penuh refleksi, memperlihatkan keteguhan seorang penulis dalam menghadapi penindasan. Buku ini juga menjadi saksi bisu atas kejahatan kemanusiaan yang terjadi pada masa itu, serta pentingnya kebebasan berpikir dan berbicara.

Kalau kamu tertarik, wajib banget coba membaca buku karya Pramoedya Ananta Toer di atas. Buku-bukunya juga sudah tersedia di mana-mana, loh. Yuk, mulai pilih buku yang paling menarik perhatianmu!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Alma S
EditorAlma S
Follow Us