Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
pixabay/nastya_gepp

Meski kurikulum sering berganti, namun ada satu kultur pembelajaran yang masih dominan di Indonesia. Guru masih menjadi pusat pembelajaran di kelas dengan materi sedikit-sedikit. Akibatnya, perkembangan siswa sesuai standar yang ditetapkan kurikulum jadi terhambat. 

Metode scaffolding dalam pembelajaran bisa menjadi alternatif meningkatkan perkembangan siswa tanpa mengesampingkan peran guru. Apa yang dimnaksud dengan metode scaffolding?

Scaffolding adalah metode pembelajaran dengan memberikan dukungan belajar secara terstruktur. Dukungan belajar bisa berupa petunjuk, peringatan, dorongan, menguraikan masalah ke dalam langkah-langkah pembelajaran, memberikan contoh ataupun yang lain sesuai kemampuan siswa sehingga memungkinkan siswa tumbuh mandiri. 

Selain itu, terdapat alasan-alasan lain metode ini penting diterapkan dalam dunia pendidikan, khususnya dalam dunia pembelajaran? Yuk, simak ulasan berikut!

1. Membiasakan diri belajar mandiri

pixabay/silviarita

Metode scaffolding sangat memungkinkan peserta didik terlatih belajar secara mandiri. Tugas atau materi pembelajaran yang diberikan lebih kompleks ketimbang metode biasanya. Hal ini sengaja dilakukan agar peserta didik mempelajarinya secara mandiri.

Belajar secara mandiri artinya dia tidak selalu bergantung pada guru atau mentor serta waktu dan tempat yang lebih fleksibel. Selain arahan di awal-awal, peran guru atau mentor hanya membimbing di saat peserta didik mengalami kesulitan. 

2. Peserta didik berkesempatan berinteraksi dengan ahli di bidang tertentu

Editorial Team

Tonton lebih seru di