5 Masalah Ini Justru Membuktikan kalau Kuliah Daring Itu Bikin Pusing!

COVID-19 yang mulai mewabah di Indonesia memaksa masyarakat untuk mengurangi segala aktivitas yang melibatkan kerumunan orang. Salah satu aktivitas yang melibatkan banyak orang tentunya adalah bidang pendidikan, termasuk bangku kuliah.
Nah, untuk mengakali agar kegiatan belajar mengajar dapat tetap berjalan lancar, sebagian besar universitas di Indonesia mulai beralih kepada sistem belajar mengajar secara daring (online). Dengan semakin berkembangnya teknologi, seperti video group call, tentu melaksanakan kuliah daring bukan menjadi masalah lagi.
Meskipun begitu, ternyata di balik kemudahan yang ditawarkan, kuliah daring tetap menyimpan berbagai lika-liku yang dialami mahasiswa hingga bisa bikin pusing kepala dan tak jarang menjadi cerita lucu. Berikut ini lima masalah yang membuktikan kalau kuliah daring itu juga bisa bikin mahasiswa pusing!
1. Kesulitan akses internet
Menggunakan layanan video group call tentunya membutuhkan banyak kuota agar mahasiswa dapat mengikuti jalannya kuliah dari awal hingga akhir.
Bagi mahasiswa yang mengandalkan kuota untuk melakukan kuliah daring, bisa jadi konsumsi kuota mereka akan semakin besar karena harus menjalani kuliah daring yang tak jarang bisa lebih dari 1 jam dalam satu kali sesi. Bayangkan kalau dalam seminggu ada delapan kelas berbeda dengan durasi kuliah daring yang sama.
Lalu, bagaimana dengan mahasiswa pengguna Wi-Fi? Tentu saja mereka juga tak luput dari masalah. Umumnya sih masalah yang dihadapi oleh pengguna Wi-Fi adalah jaringan yang tidak stabil. Akibatnya, materi yang disampaikan secara lisan oleh dosen maupun teman yang sedang presentasi bisa saja tidak tersampaikan secara maksimal.