5 Novel Misteri Berlatar Pandemik COVID-19, Penuh Teka-teki Mencekam!

- Pandemik COVID-19 menginspirasi penulis untuk menciptakan novel misteri yang menegangkan.
- Novel-novel tersebut memanfaatkan kondisi pandemik, seperti lockdown dan suasana sepi, sebagai latar belakang konflik.
- Pandemik COVID-19 memberikan nuansa thriller yang memadukan unsur supranatural dengan kondisi psikologis yang tertekan selama pandemi.
Pandemik COVID-19 tidak hanya mengubah kehidupan sehari-hari, tetapi juga memberikan inspirasi bagi para penulis untuk menciptakan kisah-kisah misteri yang menegangkan. Di tengah isolasi, ketidakpastian, dan perubahan sosial yang terjadi, latar belakang pandemik memberikan warna baru dalam cerita yang penuh teka-teki.
Banyak novel yang menggabungkan suasana karantina dan ketakutan akan penyakit dengan alur misteri yang mencekam. Setiap cerita berikut memanfaatkan kondisi pandemik COVID-19, dari lockdown hingga suasana sepi di kota-kota besar, untuk menambah dimensi pada konflik dan investigasi yang dihadapi para karakternya.
1. The Paleontologist – Luke Dumas

Dalam novel ini, seorang kurator paleontologi kembali ke Pennsylvania setelah putus cinta dan kematian bibinya akibat COVID-19. Ia mengambil pekerjaan di Hawthorne Museum of Natural History, tempat di mana kenangan buruk masa kecilnya menghantui. Pandemik memperburuk perasaan bersalahnya, sementara ia harus berhadapan dengan kejadian supranatural.
Dengan latar pandemik yang membuat museum sepi dan penuh misteri, The Paleontologist menyelam ke dalam ketakutan manusia terhadap kehilangan, rasa bersalah, dan ancaman yang tak terlihat. Novel ini memberikan nuansa thriller yang memadukan unsur supranatural dengan kondisi psikologis yang tertekan selama COVID-19.
2. Go Find Daddy – Steve Goble

Seorang mantan deputi sheriff di pedesaan Ohio disewa untuk menemukan Donny Blackmon yang dicurigai membunuh seorang polisi. Namun, putri Donny yakin ayahnya tidak bersalah dan memohon untuk menemukannya sebelum polisi melakukannya. COVID-19 masih merajalela dan skeptisisme terhadap virus di daerah pedesaan Ohio membuat investigasi menjadi lebih sulit.
Pandemik tidak hanya menjadi setting, tetapi juga mencerminkan ketegangan sosial yang ada, terutama ketika banyak orang masih meremehkan ancaman virus. Goble menggunakan ketidakpercayaan ini untuk menciptakan konflik dan suasana yang penuh ketegangan dalam novel tersebut.
3. 56 Days – Catherine Ryan Howard

Clara dan Oliver yang baru saja bertemu di sebuah supermarket saat pandemik COVID-19 mulai melanda Irlandia. Mereka memutuskan untuk tinggal bersama saat lockdown diberlakukan meski baru saja saling mengenal. Lima puluh enam hari kemudian, sebuah tubuh yang membusuk ditemukan di apartemen Oliver, dan polisi harus mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Novel ini menampilkan ketegangan psikologis yang dibangun dari situasi karantina dan isolasi, dengan misteri yang perlahan-lahan terungkap seiring penyelidikan berlangsung. Howard berhasil menggambarkan suasana ketidakpastian selama lockdown, di mana kebebasan pribadi dibatasi dan hubungan baru diuji dalam situasi yang ekstrem.
4. Happiness Falls – Angie Kim

Novel ini bercerita tentang sebuah keluarga keturunan Korea-Amerika yang hidupnya berubah ketika sang ayah dan anaknya tidak kembali dari jalan-jalan di taman. Eugene, sang anak, memiliki sindrom Angelman yang membuatnya tidak bisa berbicara. Ketika ia kembali ke rumah sendirian dengan tubuh berlumuran darah, keluarganya terjebak dalam upaya untuk memahami apa yang terjadi.
Happiness Falls berlatar di Virginia selama puncak COVID-19, yang membuat penyelidikan menjadi semakin rumit. Novel ini mengangkat tema kehilangan dan bagaimana keluarga menghadapi krisis di tengah keterbatasan komunikasi. Pandemik menjadi cermin ketidakpastian yang mereka hadapi dalam mencari jawaban.
5. Sing Her Down – Ivy Pochoda

Novel ini mengisahkan Florida Baum dan Diosmary Sandoval yang mendapatkan pembebasan dari penjara Arizona karena kebijakan pandemik. Namun, kebebasan mereka berubah menjadi permainan kucing dan tikus ketika melarikan diri ke Los Angeles yang sepi akibat lockdown. COVID-19 membuat suasana kota menjadi mencekam dengan jalanan kosong.
Pochoda menciptakan kisah penuh ketegangan dengan latar Los Angeles yang mati suri. Ini memberikan perasaan seolah-olah karakter-karakternya hidup di dunia yang terisolasi dan berbahaya. Sing Her Down mengeksplorasi bagaimana ketakutan dan ketidakpastian selama pandemik sehingga menjadi latar sempurna untuk cerita misteri yang gelap.
Pandemik COVID-19 mungkin telah menciptakan jarak dan isolasi, namun novel-novel di atas membuktikan bahwa dalam keterbatasan tersebut, cerita-cerita penuh ketegangan, dan misteri tetap bisa berkembang. Pandemik menjadi latar yang memperkuat konflik dan memberikan nuansa baru pada genre misteri.