COVID-19 Tingkatkan Risiko Serangan Jantung, Stroke, dan Kematian?

- Studi baru menemukan infeksi COVID-19 tampaknya meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan kematian secara signifikan hingga tiga tahun di antara orang-orang yang tidak divaksinasi pada awal pandemi, ketika strain virus SARS-CoV-2 asli muncul.
- Orang dengan golongan darah A, B, dan AB dikatakan lebih rentan terhadap peningkatan risiko kardiovaskular akibat COVID-19.
Orang-orang yang terinfeksi COVID-19 parah sejak gelombang pertama pandemi dapat menghadapi risiko dua kali lipat terkena serangan jantung dan stroke, menurut temuan studi.
Studi ini diterbitkan awal Oktober dalam jurnal Arteriosclerosis, Thrombosis, and Vascular Biology. Didukung oleh National Institutes of Health, tim peneliti menemukan peningkatan risiko tersebut bisa berlangsung hingga tiga tahun.
Para peneliti berfokus pada risiko kardiovaskular jangka panjang bagi pasien yang tidak divaksinasi selama gelombang pertama pandemi COVID-19 pada tahun 2019 dan 2020.
1. Peningkatan risiko hingga empat kali lipat

Dibandingkan dengan orang yang tidak pernah terkena infeksi COVID-19, kemungkinan terkena serangan jantung, stroke, dan kematian meningkat dua kali lipat bagi orang yang pernah terinfeksi SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19.
Sementara itu, orang-orang yang pernah dirawat di rumah sakit karena COVID-19 ditemukan memiliki empat kali risiko lebih tinggi.
Peningkatan risiko tersebut bertahan selama lebih dari tiga tahun setelah infeksi awal. Menurut penelitian tersebut, ini bisa menimbulkan ancaman kardiovaskular serius yang sebanding dengan diabetes tipe 2.
"Temuan menunjukkan infeksi COVID-19 yang parah sebagai komponen yang berbahaya," kata Dr. Hooman Allayee, peneliti utama penelitian tersebut kepada ABC News.
"Tren kematian kardiovaskular dari tahun 2010 hingga 2019 terus menurun. Kemudian, tiba-tiba, antara tahun 2020 dan 2022, sepuluh tahun usaha ini musnah karena COVID-19," tambahnya.
2. Golongan darah A, B, dan AB lebih rentan

Orang dengan golongan darah A, B, dan AB dikatakan lebih rentan terhadap peningkatan risiko kardiovaskular akibat COVID-19.
Sementara itu, orang dengan golongan darah O memiliki risiko lebih rendah untuk menghadapi masalah kesehatan tersebut.
"Golongan darah diketahui terkait dengan risiko serangan jantung dan stroke," kata Allayee.
Jika golongan darah kamu A, B, atau AB, virus lebih mungkin menginfeksi dan membuat sel-sel darah ini terbuka terhadap masuknya virus.
Studi tersebut menganalisis partisipan dari UK Biobank, sebuah basis data medis besar. Perlu dicatat bahwa sebagian besar data tersebut diambil dari peserta yang lebih tua, lebih kaya, dan sebagian besar berkulit putih.
3. Pentingnya mendapatkan vaksinasi

Menurut para peneliti, jenis apa pun vaksin yang kamu terima, risiko serangan jantung dan stroke menurun. Namun, kekebalan tubuh akan menurun seiring waktu, ini sebabnya masyarakat memerlukan vaksin penguat (booster).
Orang yang pernah mengalami infeksi COVID-19 parah disarankan untuk mendiskusikan potensi peningkatan bahaya kesehatan yang disebabkan oleh COVID-19. Ini penting sebagai tindakan pencegahan penyakit kardiovaskular di masa mendatang.
Studi baru menemukan bahwa infeksi COVID-19 tampaknya meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan kematian secara signifikan hingga tiga tahun di antara orang-orang yang tidak divaksinasi pada awal pandemi, ketika strain virus SARS-CoV-2 asli muncul.
Temuan tersebut, di antara orang-orang dengan atau tanpa penyakit jantung, mengonfirmasi penelitian sebelumnya yang menunjukkan risiko kejadian kardiovaskular yang lebih tinggi setelah infeksi COVID-19 tetapi merupakan yang pertama menunjukkan peningkatan risiko tersebut mungkin berlangsung hingga tiga tahun setelah infeksi awal, setidaknya di antara orang-orang yang terinfeksi pada gelombang pertama pandemi.
Referensi
James R. Hilser, Neal J. Spencer, Kimia Afshari, Frank D. Gilliland, et al. "COVID-19 Is a Coronary Artery Disease Risk Equivalent and Exhibits a Genetic Interaction With ABO Blood Type". Arteriosclerosis, Thrombosis, and Vascular Biology, Oktober 2024.
ABC News. Diakses pada Oktober 2024. COVID-19 infections during 1st wave linked to higher risk of heart attack and stroke: Study.
National Institutes of Health. Diakses pada Oktober 2024. First wave of COVID-19 increased risk of heart attack, stroke up to three years later.