Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Perbedaan Sekolah Inklusi dan Sekolah Luar Biasa, Sering Keliru 

ilustrasi perbedaan sekolah inklusi dan SLB (pexels.com/Antoni Shkraba)

Sekolah inklusi dan SLB (Sekolah Luar Biasa) ibarat dua jalan yang berbeda, masing-masing dengan tujuan yang unik. Sekolah inklusi seperti rumah besar yang menerima semua orang dengan tangan terbuka. Di sini, siswa dengan berbagai latar belakang dan kebutuhan khusus belajar bersama dalam satu kelas. 

Di sisi lain, SLB menjadi sekolah yang dirancang khusus untuk membantu siswa dengan kebutuhan khusus. Ini seperti mempunyai ruang kelas yang disesuaikan khusus untuk mereka, dengan metode pengajaran dan fasilitas yang dibuat untuk mendukung kebutuhan unik mereka. SLB berfokus pada memberikan perhatian lebih pada individu, memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan kemampuannya.

Mungkin kamu penasaran, manakah yang lebih baik antara sekolah inklusi dan SLB? Guys, sebenarnya keduanya itu baik, kok. Ini karena jawabannya bergantung banyak hal, termasuk preferensi keluarga dan kebutuhan spesifik siswa. Untuk lebih jelasnya, simak terus artikel ini, ya. 

1. Pendekatan pendidikan

ilustrasi perbedaan sekolah inklusi dan SLB (unsplash.com/CDC)

Sekolah inklusi itu seperti mengundang semua orang untuk ikut serta. Di sini, siswa dengan kebutuhan khusus belajar bersama dalam kelas reguler yang juga diisi oleh siswa tanpa kebutuhan khusus. Hal ini bertujuan agar semua orang mendukung satu sama lain tanpa memandang perbedaan.

Dalam sekolah inklusi, ada modifikasi dan bantuan khusus yang diberikan supaya semua siswa, baik yang memerlukan dukungan ekstra atau tidak, bisa berpartisipasi sepenuhnya dalam kegiatan belajar. Bayangkan kelas di mana setiap orang, dari berbagai latar belakang dan kemampuan, bisa saling belajar dan tumbuh bersama.

Sedangkan SLB punya pendekatan yang agak berbeda. Sekolah ini dirancang khusus untuk siswa dengan kebutuhan khusus, seperti disabilitas fisik, intelektual, atau perkembangan. Di sini, semua aspek pendidikan, mulai dari fasilitas hingga kurikulum, disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan unik setiap siswa. Ini seperti memiliki kelas yang disesuaikan secara spesifik untuk memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan perhatian dan dukungan yang mereka butuhkan. Dengan metode pengajaran dan lingkungan yang disesuaikan, SLB membantu siswa belajar dengan cara yang paling efektif untuk mereka.

2. Lingkungan kelas

ilustrasi lingkungan SLB (pexels.com/RDNE Stock project)

Di sini, siswa dengan kebutuhan khusus belajar di dalam kelas reguler yang diisi oleh siswa tanpa kebutuhan khusus. Lingkungannya sangat inklusif, artinya semua siswa, baik yang memerlukan dukungan ekstra atau tidak, belajar bersama dan saling berinteraksi. Di kelas ini, guru sering memberikan modifikasi atau bantuan tambahan untuk membantu siswa dengan kebutuhan khusus agar bisa berpartisipasi sepenuhnya dalam pelajaran. Contoh, mungkin ada penggunaan alat bantu khusus atau cara pengajaran yang disesuaikan untuk memastikan semua orang bisa mengikuti materi dengan baik.

Sebaliknya, SLB adalah tempat yang didesain khusus untuk memenuhi kebutuhan siswa dengan disabilitas fisik, intelektual, atau perkembangan. Lingkungan kelas di SLB sangat fokus pada menyediakan fasilitas dan metode pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Jadi, semua aspek di kelas, mulai dari tata letak ruang, alat bantu, hingga kurikulum, disesuaikan untuk mendukung setiap siswa secara individu. Ini berarti siswa di SLB mendapatkan perhatian lebih spesifik sesuai dengan kondisi mereka, sehingga mereka bisa belajar dengan cara yang paling efektif untuk mereka.

3. Fasilitas dan sumber daya

ilustrasi perbedaan sekolah inklusi dan SLB (pexels.com/Antoni Shkraba)

Di sekolah inklusi, fasilitas dan sumber daya dirancang untuk mengakomodasi keberagaman siswa dalam satu lingkungan. Di sini, kamu mungkin menemukan dukungan tambahan seperti guru pendamping atau spesialis pendidikan yang ada di kelas untuk membantu siswa dengan kebutuhan khusus. Kurikulum dan materi ajar juga sering dimodifikasi agar sesuai dengan berbagai kebutuhan siswa. Artinya, meskipun semua siswa belajar bersama, ada penyesuaian agar setiap orang bisa mengikuti pelajaran dengan cara yang cocok untuk mereka. Ini seperti punya tambahan alat dan teknik yang memudahkan semua siswa berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar.

Sedangkan di SLB, fasilitas dan sumber daya dirancang khusus untuk mendukung siswa dengan kebutuhan khusus. Jadi, sekolah yang dilengkapi dengan alat bantu khusus, teknologi adaptif, dan staf yang terlatih khusus untuk menangani berbagai kondisi. Fasilitas di SLB dirancang untuk memenuhi kebutuhan individu siswa dengan sangat mendetail. Ini mungkin termasuk alat bantu mobilitas, perangkat teknologi yang mendukung, dan metode pengajaran yang khusus disesuaikan. Dengan semua ini, SLB memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan perhatian dan dukungan yang mereka butuhkan untuk belajar dengan cara terbaik.

4. Kurikulum dan pengajaran

ilustrasi sekolah inklusi (unsplash.com/note thanun)
ilustrasi sekolah inklusi (unsplash.com/note thanun)

Di sekolah inklusi, kurikulum umumnya mengikuti standar pendidikan umum. Artinya, semua siswa, baik yang memerlukan dukungan khusus atau tidak, belajar dari materi yang sama. Namun, di sini ada penyesuaian khusus yang dibuat untuk mendukung siswa dengan kebutuhan tambahan. Bisa jadi, guru di sekolah inklusi mungkin memberikan penjelasan tambahan, modifikasi materi, atau menggunakan alat bantu khusus agar semua siswa bisa memahami dan mengikuti pelajaran dengan baik. Tujuannya supaya semua siswa bisa berpartisipasi dalam pelajaran yang sama meskipun ada perbedaan dalam cara mereka belajar.

Di sisi lain, kurikulum SLB dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan individu siswa. Di sini, fokusnya sering kali pada keterampilan hidup dan pembelajaran praktis yang sesuai dengan kemampuan siswa. So, daripada mengikuti kurikulum umum, SLB menyesuaikan pelajaran agar relevan dan bermanfaat untuk setiap siswa. Ini berarti materi ajar mungkin lebih terfokus pada keterampilan sehari-hari yang akan membantu siswa dalam kehidupan mereka, seperti keterampilan sosial, motorik, atau komunikasi. Pengajaran di SLB disesuaikan agar bisa memberikan dukungan yang maksimal untuk kebutuhan spesifik siswa.

5. Tujuan utama

ilustrasi sekolah inklusi (unsplash.com/Santi Vedrí)
ilustrasi sekolah inklusi (unsplash.com/Santi Vedrí)

Sekolah inklusi mempunyai tujuan yang keren, yakni menciptakan lingkungan di mana siswa dengan kebutuhan khusus bisa belajar dan berkembang bersama teman sebaya mereka. Di sekolah inklusi, siswa-siswa belajar di kelas yang sama. Tujuan utamanya adalah integrasi sosial dan akademik. Jadi, selain memastikan semua siswa mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan mereka, sekolah inklusi juga berusaha membangun suasana yang inklusif. Ini artinya, semua orang bisa saling belajar dan memahami perbedaan satu sama lain, sambil bersama-sama mencapai tujuan akademik yang sama.

Sementara itu, SLB punya tujuan yang lebih terfokus. Sekolah ini bertujuan untuk memberikan pendidikan yang benar-benar terpersonalisasi untuk siswa dengan kebutuhan khusus yang memerlukan pendekatan berbeda dari pendidikan umum. Tujuan utamanya adalah memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan dukungan maksimal sehingga mereka bisa berkembang dengan cara yang paling sesuai untuk mereka.

Nah, kamu sudah melihat perbedaan antara sekolah inklusi dan SLB. Jadi, mana yang cocok? Sebenarnya, gak ada jawaban yang pas. Pilihan ini sangat tergantung pada kebutuhan spesifik siswa dan apa yang paling sesuai dengan gaya belajar mereka.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lathiva R. Faisol
EditorLathiva R. Faisol
Follow Us