5 Rekomendasi Buku Penerbit Indie tentang Edukasi Seks
Seringkali sesuatu hal yang berkaitan dengan seks masih tabu di masyarakat. Bahkan, untuk sebuah edukasi seks semata, hal ini masih terdengar tabu padahal penting untuk dipelajari.
Untuk mempelajari edukasi seks, kamu bisa membaca rekomendasi buku dari beberapa penerbit, salah satunya adalah penerbit indie Indonesia. Tidak menutup kemungkinan, isi buku dari penerbit indie Indonesia layak untuk dipertimbangkan dan dibaca, lho.
Sebelum membaca, pastikan usia kamu sudah cukup yakni 17+ tahun. Bagi kamu yang sudah cukup usia, berikut rekomendasi buku tentang edukasi seks yang diterbitkan oleh penerbit indie Indonesia. Kamu bisa pelajari dengan seksama isinya, ya.
1. Sebelum Perempuan Bercinta - Dea Safira
Buku yang akan mengedukasi kamu tentang beberapa kegelisahan perempuan muda atas tubuh mereka. Karena sejak dini, sistem pengetahuan dan norma masyarakat masih minim terkait beberapa fungsi tubuh terutama daerah vital. "Kamu harus menjaga kesucian, tubuh kamu milik suamimu kelak, perempuan gak boleh ngomong jorok" dan berbagai ucapan lain yang menjauhkan seorang perempuan dengan tubuhnya.
Buku ini akan menguraikan beberapa gagasan penulis tentang cara mengenali tubuh dan mengetahui apa yang benar-benar diinginkan dengan tubuh kita sendiri. Termasuk mengedukasi tentang organ reproduksi dan kontrasepsi yang penting sebagai pengetahuan dasar yang harus dipahami perempuan.
2. Sebab Kita Semua Gila Seks - Ester Pandiangan
Buku ini sedikit lebih frontal dengan gagasan-gagasan yang lazim kita dapatkan dari masyarakat tentang perempuan bertato, merokok, pemabok, dan suka membicarakan hal-hal seputar seks. Perempuan selalu mendapat stigma negatif dan dibanding-bandingkan dengan sebagaimana idealnya menjadi sosok perempuan.
Penulis, Ester Pandiangan, mencoba mengedukasi bagaimana seks yang seharusnya menjadi bahan edukasi justru dianggap tabu dan menjerumuskan pada hal-hal yang kurang baik. Terutama pada anak-anak yang menjadi korban kejahatan seksual.
3. Maaf, Orgasme Bukan Hanya Urusan Kelamin - Ester Pandiangan
Masih dengan penulis Ester Pandiangan. Dibuku ini, penulis membahas orgasme perempuan yang terasa aneh dan menggelikan. Laki-laki dianggap memiliki ego tinggi yang turut menghalangi proses orgasme seorang perempuan.
Tentunya gagasan dari penulis diimbangi dengan beberapa refensi yang dapat dipertanggung jawabkan. Meskipun terkesan frontal yakni perihal urusan ranjang, buku ini memberikan banyak pelajaran bahwa seks bukan selalu tentang orgasme.
4. Demi Keset dan Rapet - Angela Frenzia Betyarini
Merawat area vital perempuan agar seret, peret, keset, singset, sempit, dan wangi sudah ada sejak kerajaan Hindu-Budha. Berbagai jamu dengan olahan rempah-rempah pilihan beredar di pasaran untuk saling berebut simpati masyarakat agar konsumen mendapatkan kondisi area vital yang diinginkan.
Diiringi dengan ilmu kedokteran modern, buku ini mengupas bagaimana cara kerja teknologi perawata rejuvenasi. Minimal dengan membaca buku ini akan membuat pembacanya, terutama perempuan untuk mengapresiasi tubuhnya.
5. Memainkan Pelacur: Persoalan, Hak dan Kerja dari Pekerjaan Seks - Melissa Gira Grant
Umumnya, pekerja seks dipandang sebagai bentuk perbudakan seksual kemudian diidentikkan dengan perempuan jalang yang tidak memiliki moral atau sejenis pemerkosaan yang berkali-kali tetapi saling diuntungkan.
Dalam buku ini, Melissa Gira Grant sebagai penulis mengajak pembacanya untuk mengubah pola pikir tentang pekerja seks bahwa hal tersebut adalah sebuah pekerjaan yang mana memang ada pihak laki-laki yang membutuhkan dan pihak perempuan yang bisa melayani kebutuhan itu, terlepas itu semua tetaplah sebuah prostitusi.
Tentunya kelima rekomendasi buku tersebut bukan satu-satunya patokan pengetahuan terhadap seks. Carilah lebih banyak referensi dan diimbangi dengan pengetahuan dari segala perspektif. Selamat membaca ya!
