Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tanda Kamu Memilih Metode Belajar yang Salah, Sering Lupa Materi!

ilustrasi belajar (pexels.com/Kaboompics)
ilustrasi belajar (pexels.com/Kaboompics)

Pernah gak sih, kamu sudah belajar sampai larut malam tapi nilai ujian masih bikin kecewa? Atau mungkin kamu udah menghabiskan berlembar-lembar kertas untuk bikin catatan, tapi pas ditanya dosen, otakmu tiba-tiba blank? Kalau iya, mungkin bukan kamu yang bermasalah, tapi metode belajarmu yang gak cocok.

Banyak dari kita terjebak menggunakan cara belajar yang sama sejak sekolah dasar, padahal kebutuhan belajar kita terus berubah. Apalagi di jenjang kuliah yang materi dan sistemnya jauh lebih kompleks. Nah, agar gak terus-terusan salah langkah, yuk kenali tanda-tanda bahwa metode belajarmu perlu diganti dengan yang lebih efektif! 

1. Kamu sering lupa materi yang baru saja dipelajari kemarin

ilustrasi belajar (pexels.com/Kaboompics)
ilustrasi belajar (pexels.com/Kaboompics)

Kalau kamu sering merasa, "Lho, kemarin kayaknya udah paham banget, kok sekarang lupa?" ini pertanda metode belajarmu gak efektif untuk memori jangka panjang. Biasanya ini terjadi karena kamu cuma membaca atau menghafal tanpa benar-benar memahami konsepnya.

Sistem ingatan otak kita gak dirancang untuk menyimpan informasi yang hanya dibaca sekilas. Otak perlu dirangsang dengan cara yang lebih aktif, seperti mempraktikkan konsep tersebut atau menjelaskannya kembali dengan bahasamu sendiri. Jika materi hilang secepat kamu mempelajarinya, waktunya evaluasi ulang cara belajarmu sebelum ujian semester tiba!

2. Nilai ujianmu gak mencerminkan usaha belajarmu yang maksimal

ilustrasi pasangan (pexels.com/George Pak)
ilustrasi pasangan (pexels.com/George Pak)

Kamu sudah begadang berhari-hari, kumpulin banyak catatan, bahkan bikin rangkuman super lengkap, tapi nilai ujian tetap biasa-biasa aja? Ini tanda jelas bahwa metode belajarmu gak sejalan dengan cara pengujian di kelasmu. 

Coba perhatikan tipe soal yang sering muncul dalam ujian. Apakah lebih banyak soal konsep atau perhitungan? Apakah dosen lebih suka memberi soal kasus atau hafalan? Setelah tahu polanya, sesuaikan cara belajarmu. Misalnya, kalau ujiannya berisi soal aplikatif, maka belajar dengan hanya membaca teori gak akan membantu banyak. Kamu perlu latihan soal dan simulasi kasus nyata agar lebih siap menghadapi ujian.

3. Kamu cepat bosan dan gak termotivasi saat belajar sendiri

ilustrasi belajar (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
ilustrasi belajar (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Kalau kamu selalu merasa belajar adalah aktivitas yang membosankan dan bikin ngantuk, kemungkinan besar metode belajarmu kurang sesuai dengan tipe kepribadianmu. Belajar memang butuh usaha, tapi seharusnya gak selalu terasa menyiksa!

Setiap orang punya preferensi belajar yang berbeda. Ada yang lebih produktif dalam kelompok, ada yang butuh ketenangan total. Ada yang belajar lebih baik di pagi hari, ada yang justru lebih fokus di malam hari. Cobalah eksperimen dengan waktu, tempat, dan suasana belajar yang berbeda sampai kamu menemukan kombinasi yang bikin kamu tetap semangat. Jangan ragu untuk mencoba hal baru, seperti belajar sambil mendengarkan musik instrumental atau pindah ke tempat belajar yang lebih inspiratif.

4. Kamu kesulitan menghubungkan satu konsep dengan konsep lainnya

ilustrasi bekerja (pexels.com/Yan Krukau)
ilustrasi bekerja (pexels.com/Yan Krukau)

Kalau otakmu terasa seperti gudang yang penuh dengan kotak-kotak informasi yang gak terhubung satu sama lain, ini tanda bahwa metode belajarmu terlalu terfokus pada menghafal, bukan memahami. Padahal, pemahaman yang mendalam muncul ketika kamu bisa melihat hubungan antar konsep.

Cobalah teknik seperti mind mapping atau concept mapping untuk melihat gambaran besar dari materi yang kamu pelajari. Dengan visualisasi seperti ini, kamu akan lebih mudah melihat koneksi antar topik dan mengingat informasi dalam konteks yang lebih luas. Juga, jangan ragu untuk mencari penerapan nyata dari teori yang kamu pelajari, ini akan membantumu melihat relevansi materi dengan kehidupan sehari-hari dan membuat konsep lebih mudah diingat.

5. Kamu panik dan blank saat ujian atau presentasi

ilustrasi bekerja (pexels.com/Thirdman)
ilustrasi bekerja (pexels.com/Thirdman)

Jika kamu sering mengalami mental block saat ujian atau presentasi, meskipun sudah belajar dengan keras, ini mungkin tanda bahwa metode belajarmu kurang mempersiapkanmu untuk situasi tekanan. Kamu mungkin terlalu fokus pada mengingat materi kata per kata, bukan memahami intinya.

Salah satu cara mengatasinya adalah dengan melakukan simulasi ujian atau latihan presentasi dalam kondisi yang mirip dengan situasi sebenarnya. Buat timer, atur ruangan seperti saat ujian, bahkan pakai baju yang akan kamu pakai saat hari H. Dengan membiasakan diri pada situasi ujian, otak kamu akan lebih siap menghadapi tekanan. Selain itu, teknik relaksasi seperti pernapasan dalam dan visualisasi positif juga bisa membantu mengurangi kecemasan saat ujian.

Mengenali tanda-tanda di atas adalah langkah awal yang penting untuk transformasi cara belajarmu. Ingat, gak ada metode belajar yang sempurna untuk semua orang. Yang terbaik adalah yang sesuai dengan gaya belajar, kepribadian, dan kebutuhanmu. Semoga bermanfaat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Written by Aldifa
EditorWritten by Aldifa
Follow Us