6 Kosakata Bahasa Waropen, Provinsi Papua yang Ada di KBBI

Kabupaten Waropen dikenal sebagai kabupaten pesisir yang perairannya subur dan kaya akan sumber daya hayati, salah satunya jenis-jenis ikan. Masyarakat di sana menggunakan "favano" atau jaring besar untuk menangkap ikan secara beramai-ramai. Cara ini tergolong ramah lingkungan dan tentunya tidak merusak atau mengganggu kelestarian sumber daya ikan.

Apa yang terpikir olehmu jika mendengar kata semak? Hanya tumbuh-tumbuhan kecil dan cabang utamanya berkayu, bukan? Berbeda dengan "mamano", dalam bahasa Waropen artinya semak yang berbau enak dan sering dipakai untuk wangi-wangian dan obat pada masyarakat Waropen di Papua, lho!

Roh yang dianggap atau dipercayai sebagai manusia halus yang berkuasa atas alam dan manusia adalah pengertian dari dewa. Sedangkan bahasa Waropen mengenal kata "menserendahi" yang digunakan untuk menyebut dewa tertinggi dalam mitologi suku bangsa Waropen di Papua.

Bidang kelautan dan perikanan merupakan sektor andalan di Kabupaten Waropen. Potensi sumber daya perikanan dan kelautan yang cukup besar pun menjadikan masyarakat Waropen memiliki mata pencaharian sebagai nelayan. Saat hendak melaut, para nelayan menggunakan "sawado" atau perahu tidak bercadik sebagai alat transportasi.

Papua terkenal akan keragaman alat musik tradisional yang menawan dan memiliki sejarah musik tradisional yang mendalam. Di Kabupaten Waropen sendiri memiliki alat musik tradisional yang disebut "tabura", yaitu alat tiup yang terbuat dari kulit kerang. 

Di dalam sebuah rumah tentu terdapat bagian-bagian rumah yang kita kenal dengan istilah teras, ruang tamu, ruang makan, hingga dapur. Nah, jika kita biasa menyebut ruang keluarga karena letaknya berada di tengah, maka dalam bahasa Waropen disebut "wundo" yang artinya ruang tengah rumah.

Untuk mengenal lebih dalam tentang bahasa daerah di tanah Papua, KBBI menjadi salah satu alternatif yang bisa kamu gunakan. Yuk, kita lestarikan bersama agar bahasa daerah di Indonesia tidak terancam punah!