7 Teknik Komunikasi yang Efektif dalam Pembelajaran, Dua Arah!

Sejatinya, komunikasi yang baik adalah kunci utama dalam proses pembelajaran. Baik itu di kelas tradisional, pembelajaran online, atau sesi pelatihan profesional, komunikasi yang efektif antara pengajar dan pembelajar bisa menentukan seberapa sukses pembelajaran tersebut.
Namun, komunikasi dalam konteks pembelajaran nggak semata-mata soal berbicara atau memberi instruksi saja. Ada banyak teknik yang bisa digunakan untuk membuat pembelajaran lebih efektif, menarik, dan mudah dipahami. Jadi, jika kamu ingin menjadi pengajar yang bisa menyampaikan materi dengan baik dan memotivasi pembelajar untuk lebih aktif, berikut tujuh teknik komunikasi efektif yang bisa kamu terapkan!
1. Pendekatan dua arah (two-way communication)

Salah satu teknik komunikasi yang sering terlupakan dalam pembelajaran adalah komunikasi dua arah. Banyak pengajar yang fokus berbicara tanpa memberi kesempatan pembelajar untuk berbicara atau bertanya. Padahal, komunikasi itu seharusnya saling memberikan feedback, bukan hanya monolog.
Menggunakan komunikasi dua arah berarti kamu gak hanya menyampaikan materi, tapi juga memberi kesempatan bagi pembelajar untuk bertanya, memberi pendapat, atau bahkan mengajukan masalah yang mereka hadapi. Alhasil, mereka merasa dihargai, dan kamu pun bisa menilai seberapa baik pemahaman mereka tentang materi yang disampaikan.
2. Mendengarkan aktif (active listening)

Mendengarkan aktif adalah teknik komunikasi yang sangat penting dalam pembelajaran. Saat mendengarkan secara aktif, kamu gak hanya mendengarkan kata-kata, tapi juga mencoba memahami konteks, perasaan, dan niat yang ada di balik ucapan pembelajar.
Pembelajar atau siswamu, mungkin punya keraguan atau kebingungan tentang materi yang sedang dipelajari. Maka mendengarkan mereka dengan seksama akan membantumu mengidentifikasi kesulitan yang mereka hadapi dan memberikan penjelasan yang lebih jelas atau bahkan memberikan umpan balik yang lebih konstruktif.
3. Memberikan umpan balik yang konstruktif (constructive feedback)

Memberikan umpan balik itu lebih dari sekadar memberi penilaian atas pekerjaan atau jawaban seseorang. Umpan balik yang konstruktif adalah cara untuk memberikan pembelajaran lebih lanjut, bukan sekadar kritik. Ketika memberikan umpan balik, kamu wajib menunjukkan apa yang sudah baik, apa yang perlu diperbaiki, dan bagaimana cara memperbaikinya.
Penggunaan bahasa yang positif sangat penting dalam hal ini. Kenapa ini efektif? Sebab, umpan balik yang konstruktif membantu pembelajar merasa dihargai dan mendorong mereka untuk terus berkembang. Itu juga memberi mereka panduan yang jelas tentang langkah selanjutnya.
4. Menggunakan bahasa yang sederhana dan jelas (clear and simple language)

Siswamu mungkin sudah punya akses terhadap berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang dunia, namun bukan berarti mereka mengerti setiap istilah atau jargon yang digunakan dalam materi pembelajaran. Oleh karena itu, menggunakan bahasa yang sederhana dan jelas adalah teknik komunikasi yang sangat penting.
Cobalah menghindari penggunaan istilah yang terlalu teknis atau bahasa yang rumit jika gak diperlukan. Tujuan utama adalah agar pembelajar bisa mengerti materi dengan mudah, bukan sekadar mengesankan mereka dengan kosakata yang sulit.
5. Memanfaatkan visualisasi (visual aids)

Menggunakan visualisasi dalam pengajaran adalah salah satu teknik komunikasi yang sangat efektif. Gambar, grafik, diagram, dan video bisa membantu memperjelas konsep yang sulit dipahami hanya dengan kata-kata. Pembelajar dewasa, terutama yang lebih suka belajar secara visual, akan lebih mudah mengingat informasi ketika ada representasi visual dari apa yang dijelaskan.
Kenapa ini efektif? Pasalnya, visualisasi memberikan cara lain bagi pembelajar untuk memahami materi. Kadang-kadang, apa yang sulit dijelaskan dengan kata-kata bisa jadi lebih mudah dimengerti dengan melihat gambaran yang lebih nyata, seperti grafik atau infografis.
6. Penerapan teknik storytelling (menceritakan kisah)

Storytelling atau menceritakan kisah adalah teknik komunikasi yang sangat powerful dalam pembelajaran. Membawa pembelajar ke dalam cerita yang relevan dengan materi bisa membuat pembelajaran lebih menarik dan mudah diingat. Kisah yang baik bisa menyampaikan pesan dengan cara yang lebih emosional dan mempengaruhi pemahaman lebih dalam.
Pembelajar cenderung lebih mudah mengingat informasi jika disajikan dalam bentuk cerita. Cerita memberi konteks, emosi, dan situasi nyata yang membuat materi lebih hidup dan lebih relatable. Ini juga membantu pembelajar untuk melihat bagaimana teori diterapkan dalam kehidupan nyata.
7. Menerapkan teknik pertanyaan terbuka (open-ended questions)

Teknik komunikasi yang sering terlupakan adalah penggunaan pertanyaan terbuka. Daripada hanya memberi pertanyaan yang mengharuskan pembelajar menjawab ya atau tidak, cobalah memberikan pertanyaan yang mendorong mereka untuk berpikir lebih mendalam dan memberi penjelasan lebih panjang. Pertanyaan terbuka bisa merangsang pemikiran kritis dan meningkatkan diskusi di kelas.
Dengan pertanyaan terbuka, kamu mengundang pembelajar untuk berpikir secara mandiri dan menggali lebih dalam tentang topik yang sedang dibahas. Ini juga memberi mereka kesempatan untuk menunjukkan pemahamannya secara lebih menyeluruh.
Komunikasi yang efektif dalam pembelajaran bukan hanya soal berbicara atau memberi instruksi, tapi juga bagaimana cara kamu mendengarkan, memberi umpan balik, dan melibatkan pembelajar dalam proses tersebut. Dengan menggunakan teknik-teknik komunikasi yang tepat, kamu bisa membuat pembelajaran jadi lebih menarik, menyeluruh, dan tentunya lebih efektif. Teknik-teknik ini bukan hanya membantu pembelajar untuk memahami materi dengan lebih baik tapi juga menciptakan suasana yang lebih akrab dan partisipatif di dalam kelas. Siap mencobanya di kelas?