Beasiswa PMDSU atau Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul merupakan salah satu beasiswa bergengsi dari Kemenristek Dikti yang diperuntukkan bagi generasi muda yang memenuhi kriteria.
Beasiswa ini menawarkan program percepatan S2 dan S3 loh, bahkan di usia 24 tahun ada yang sudah lulus menjadi Doktor. Keren kan! Yuk, simak 8 fakta yang bisa jadi pertimbangan buat kamu sebelum mendaftar.
Beasiswa PMDSU dari Kemenristek Dikti ini tidak kalah bergengsinya dengan beasiswa LPDP yang memberikan seluruh biaya baik biaya pendidikan, buku, biaya hidup serta biaya penelitian hingga 60 juta per tahun. Tugas awardee beasiswa ini adalah belajar dengan baik dan dapat lulus tepat waktu.
Bedanya dengan LPDP, beasiswa PMDSU tidak memberikan tunjangan keluarga. Selain itu, kamu berkesempatan mendapatkan beasiswa tambahan untuk ke luar negeri lho di PMDSU ini.
Tahapan seleksi pada beasiswa PMDSU tidak serumit beasiswa lainnya. Tahap yang perlu dilalui adalah mengurus administrasi sesuai persyaratan PMDSU, PTN tujuan dan menghubungi langsung calon promotor yang dituju.
Syarat umum yang perlu disiapkan selain administrasi akademik (ijazah S1, transkrip, surat rekomendasi) adalah hasil tes kemampuan bahasa Inggris dan TPA.
Sebelum seleksi mahasiswa, terlebih dahulu Kemenristek Dikti melakukan seleksi Institusi dan promotor. Promotor adalah orang yang nantinya menjadi ketua komisi pembimbing selama program PMDSU berlangsung.
Jadi sudah dipastikan bahwa sarjana unggul yang menerima beasiswa ini dibimbing oleh dosen dari institusi yang unggul juga. Dengan itu tidak ada alasan lagi, pasti lulusan PMDSU adalah doktor muda yang unggul.
Kerennya, awarde PMDSU ini adalah masa studi 4 tahun harus dapat menyelesaikan pendidikan S2 dan S3nya. Tanpa alasan, ini adalah kesanggupan yang harus disepakati di awal saat mendaftar beasiswa PMDSU ini. Jadi 2 tahun pertama untuk S2, langsung disusul S3 pada tahun setelahnya.
Bedanya lagi dengan awardee beasiswa lain, saat menerima beasiswa PMDSU berarti kamu juga harus sepakat untuk berkontribusi kepada Indonesia secara keilmuan melalui publikasi internastional di jurnal bereputasi.
Beasiswa seperti LPDP tidak mensyaratkan ini, kalau PMDSU wajib 2 publikasi internasional terindex Scopus. Jangan dibuat beban, karena ini adalah salah satu kebanggaan dan bekal masa depan.
Awardee beasiswa ini memang sengaja di desain untuk memenuhi rasio dosen S3 di Indonesia yang masih kurang, jadi wajar jika iklim riset di beasiswa ini sangat terasa.
Beasiswa PMDSU ini asli produk unggulan jebolan Indonesia sebab perguruan tinggi yang dilamar adalah perguruan tinggi terbaik di Indonesia yang sudah lolos seleksi, dibimbing oleh promotor dari Indonesia pula. Nasionalisnya sangat terasa.
Jangan khawatir, pemikiran awardee beasiswa ini sudah global mendunia walau kuliahnya di Indonesia. Lulusannya tak kalah dengan lulusan luar negeri. Faktanya dari lulusan angkatan pertama, dari 57 awardee dihasilkan 116 publikasi internasional bereputasi yang mampu mendongkrak ranking publikasi ilmiah Indonesia di kancah internasional.
Keuntungan lainnya menjadi awardee PMDSU adalah memperoleh kesempatan untuk lolos beasiswa PKPI (Peningkatan Kualitas Publikasi Internasional) di beberapa negara tujuan.
Beasiswa ini diperoleh dengan cara seleksi berkas administrasi dan wawancara di tahun kedua berjalannya program PMDSU. Ada 2 kali kesempatan mendapatkan beasiswa tambahan ini dengan syarat dan ketentuan yang berlaku, misalnya sudah lulus ujian kualifikasi untuk S3-nya.
Perlu diingat, beasiswa ini sangat ketat. Masa studi 4 tahun yang diberikan harus ditaati karena tidak ada beasiswa perpanjangan saat telat lulus. Setelah 4 tahun beasiswa akan berhenti diberikan dan semua biaya menjadi tanggungan masing-masing awardee.
Nah, itu dia 8 fakta beasiswa PMDSU yang wajib kamu tau sebelum mendaftar agar mudah menjalankan hak dan kewajiban. Jadi sudah siapkah menjadi awardee beasiswa lokal rasa internasional ini?