Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Itu Apersepsi dalam Kurikulum Merdeka? Ketahui Penerapannya Juga!

Ilustrasi pembelajaran (pexels.com/Agung Pandit Wiguna)
Intinya sih...
  • Apersepsi dalam Kurikulum Merdeka berfungsi sebagai langkah awal penting sebelum memasuki materi pelajaran baru.
  • Apersepsi membantu siswa terhubung dan termotivasi untuk mendalami pelajaran dengan mengaitkan materi dengan pengalaman sebelumnya.
  • Penerapan apersepsi melibatkan pertanyaan, musik, video, kuis, gambar, dan permainan untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.

Apersepsi dalam Kurikulum Merdeka berfungsi sebagai langkah awal yang penting sebelum memasuki materi pelajaran baru. Guru menggunakan apersepsi untuk menyiapkan mental dan pikiran siswa agar lebih siap menerima informasi baru. Dengan pendekatan ini, siswa jadi lebih fokus dan antusias dalam belajar.

Penerapan apersepsi bisa dilakukan dengan cara mengaitkan materi pelajaran yang akan diajarkan dengan pengalaman sebelumnya atau hal-hal yang sudah dikenal siswa. Dengan begitu, siswa bisa merasa lebih terhubung dan termotivasi untuk mendalami pelajaran. Yuk, cari tahu info jelasnya di bawah ini!

1. Apa itu Apersepsi dalam Kurikulum Merdeka?

Ilustrasi pembelajaran (pexels.com/Naomi Shi)

Apersepsi dalam pembelajaran adalah langkah awal yang penting untuk menghubungkan materi pelajaran dengan pengetahuan, serta pengalaman yang sudah dimiliki oleh siswa. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), apersepsi diartikan sebagai penghayatan atau pengamatan secara sadar tentang segala sesuatu dalam diri sendiri, yang menjadi dasar perbandingan atau landasan untuk menerima ide baru.

Dalam konteks pendidikan, apersepsi membantu siswa untuk lebih siap menerima informasi yang akan diajarkan. Namun dalam praktiknya, guru menggunakan apersepsi untuk menarik perhatian siswa sebelum memulai materi pelajaran.

Misalnya, saat mengajarkan materi tentang cuaca, guru bisa memulai dengan bertanya, “Pernahkah kalian merasakan hujan tiba-tiba saat cuaca panas?” atau “Apa yang kalian lakukan saat langit mendung?”. Pertanyaan ini dapat memancing rasa penasaran siswa dan membuat mereka lebih tertarik untuk mempelajari materi lebih lanjut.

2. Tujuan apersepsi dan keterampilan yang dimiliki

Ilustrasi pembelajaran (pexels.com/Max Fischer)

Apersepsi merupakan langkah awal dalam proses pembelajaran yang membantu guru menyiapkan siswa untuk menerima materi baru. Tujuannya adalah untuk mengetahui kesiapan belajar siswa, membuat mereka lebih rileks, serta menumbuhkan minat dan fokus terhadap pelajaran.

Selain itu, apersepsi juga mendorong siswa untuk lebih aktif dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memudahkan siswa dalam memahami materi yang akan dipelajari.

Dalam penerapannya, guru perlu memiliki keterampilan khusus, seperti membuka pelajaran dengan menarik, mengajukan pertanyaan yang memicu rasa ingin tahu, dan melibatkan siswa secara aktif. Dengan keterampilan tersebut, apersepsi dapat berjalan efektif dan mendukung proses pembelajaran yang lebih baik.

3. Contoh penerapan apersepsi

Ilustrasi belajar sembari praktik (pexels.com/Monstera Production)

Berikut beberapa contoh penerapan apersepsi dalam pembelajaran yang bisa diterapkan oleh guru:

  • Musik dan lagu: Di jenjang PAUD atau TK, bernyanyi dapat menciptakan suasana yang rileks dan menyenangkan. Lagu yang relevan dengan materi pembelajaran juga bisa diterapkan di jenjang pendidikan yang lebih tinggi untuk menarik perhatian siswa.
  • Penayangan video: Menayangkan video yang berkaitan dengan materi pelajaran dapat menarik perhatian siswa. Misalnya, video tentang kebersihan lingkungan yang relevan dengan materi yang akan dibahas, seperti dampak sampah terhadap lingkungan.
  • Kuis atau tanya jawab: Apersepsi sering melibatkan pertanyaan untuk merangsang rasa ingin tahu siswa. Tanya jawab juga memicu siswa untuk lebih aktif terlibat dalam pembelajaran.
  • Menggambar: Kegiatan menggambar dapat menghubungkan materi dengan pengalaman siswa. Misalnya, guru matematika bisa mengajak siswa menggambar benda-benda di sekitar mereka untuk mengajarkan konsep bidang datar.
  • Permainan: Permainan sederhana, seperti tepuk tangan atau angkat tangan, dapat meningkatkan konsentrasi siswa dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.

Apersepsi adalah langkah penting dalam memulai pembelajaran yang efektif. Dengan menerapkannya dengan berbagai cara kreatif, guru dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan membantu siswa lebih siap menerima materi pelajaran. Semoga penerapan apersepsi ini dapat membuat proses pembelajaran lebih menarik dan efektif bagi siswa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Maya Fahel
EditorMaya Fahel
Follow Us