Apa itu SKS? Maba Wajib Tahu Fungsinya di Perkuliahan

Pada tahun 2023, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengeluarkan Permendikbudristek No.53 Tahun 2023. Aturan tersebut membahas berkaitan dengan penjaminan mutu perguruan tinggi, termasuk apa itu SKS (Satuan Kredit Semester).

Berdasarkan Permendikbudristek terbaru, SKS merupakan satuan yang digunakan untuk mengukur beban mahasiswa dalam satu semester. Dalam peraturan baru tersebut 1 SKS setara dengan 45 jam per semester.

Hal ini tentu memberikan keleluasaan perguruan tinggi untuk menentukan distribusi waktu kuliah, praktikum, seminar, penelitian, dan lainnya sesuai dengan program studi yang bersangkutan.

Peraturan di atas berbeda dengan sebelumnya yang membagi 1 SKS dengan lebih rinci. Dalam aturan lama, 1 SKS diatur dengan jumlah waktu tatap muka 50 menit per minggu dan penugasan terstruktur 60 menit per minggu.

Tujuan umum diterapkannya SKS dalam sistem perkuliahan adalah agar pihak unversitas lebih mudah memenuhi tuntutan kurikulum pendidikan yang sudah dirancang oleh Kemendikbudristek.

Selain itu dengan penerapan SKS, pihak universitas dapat merancang dan menyajikan program pendidikan yang variatif dan fleksibel agar mahasiswa dapat memilih fokus atau program yang merujuk di peminatan atu profesi tertentu.

Tidak hanya sampai situ saja, SKS juga merupakan satuan yang digunakan untuk menyatakan indikator besaran beban studi mahasiswa, indikator tenaga pengajar dalam pelaksanaan pendidikan, dan indeks keberhasilan studi mahasiswa.

Setiap universitas memiliki kebijakan masing-masing dalam menentukan jumlah minimal dan maksimal besaran SKS. Namun, rata-rata universitas di Indonesia, khususnya untuk jenjang Sarjana dan Diploma IV mengharuskan mahasiswanya untuk mengambil total 144 SKS selama masa aktif studinya, yaitu 4 tahun. Jika dibagi rata, maka untuk bisa lulus dalam waktu 4 tahun, kamu harus mengambil 20-24 SKS di setiap semesternya.

Dalam Permendikbudristek No.53 Tahun 2023 juga disebutkan bahwa jenjang Diploma I harus menyelesaikan minimal 36 SKS dalam masa tempuh kurikulum sebanyak 2 semester. Jenjang Diploma II minimal 72 SKS dalam 4 semester. Jenjang Diploma III minimal 108 SKS dalam 6 semester. Jenjang Sarjana dan Diploma IV minimal 144 SKS dalam 8 semester. Sementara jenjang Magister atau Magister Terapan sebanyak 54-72 SKS dalam 3-4 semester.

Dalam pembahasan apa itu SKS di atas, diketahui bahwa setiap satu SKS setara dengan 50 menit belajar. Jadi, mata kuliah yang berbobot 2 SKS berarti lama belajarnya adalah 2 x 50 menit. Maka dari itu, makin besar bobot SKS maka makin lama durasi kegiatan belajar mengajar.

Akan tetapi dalam peraturan terbaru, SKS tidak hanya dihitung berdasarkan waktu yang dihabiskan untuk kegiatan belajar mengajar di dalam kelas saja. SKS juga mencakup kegiatan di luar kelas, seperti magang dan semacamnya.

Mahasiswa baru seringkali sulit membedakan antara istilah SKS dan KRS, padahal keduanya berbeda. Dari kepanjangannya, SKS adalah Satuan Kredit Semester, sementara KRS adalah Kartu Rencana Studi.

Definisi dari SKS adalah satuan yang digunakan untuk mengukur beban mahasiswa. Sementara KRS adalah daftar mata kuliah apa saja yang akan diambil selama satu semester perkuliahan.

Dalam KRS itulah nantinya mahasiswa bisa melihat mata kuliah dan jumlah SKS-nya. Di dalamnya, ada mata kuliah yang berjumlah 2 SKS, 3 SKS, sampai dengan 6 SKS. Selain itu, KRS juga biasanya memuat informasi terkait nama dosen, ruang kelas, jadwal, dan lain sebagainya.

Bagimana ulasan mengenai apa itu SKS di atas? Semoga dengan pembahasan di atas, kamu sudah paham mengenai SKS dan serba-serbinya ya, guys. Jadi mau ambil berapa SKS nih di semester ini?

1. Apa itu SKS?
Satuan Kredit Semester, ukuran beban studi mahasiswa.

2. 1 SKS setara dengan apa?
Sekitar 50 menit tatap muka per minggu selama satu semester.

3. Untuk apa SKS digunakan?
Menghitung beban kuliah dan syarat kelulusan.