Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Ada IPK 5? Cari Tahu, Yuk!

Ilustrasi kuliah di kampus (Pexels.com/Yan Krukau)
Ilustrasi kuliah di kampus (Pexels.com/Yan Krukau)

IPK atau Indeks Prestasi Kumulatif merupakan ukuran numerik yang mencerminkan rata-rata prestasi akademik bagi seorang mahasiswa selama masa studinya. IPK juga menjadi patokan atau tolak ukur pencapaian akademis seorang mahasiswa.

Umumnya, terutama di Indonesia, IPK memiliki skala 4.00. Namun, di beberapa kampus luar negeri, ada juga IPK yang memiliki skala 5.00. Banyak yang mempertanyakan apakah ada IPK dengan skala 5.00? Simak penjelasannya di bawah ini, yuk!

1. Apa itu IPK atau GPA 5.0?

Ilustrasi kuliah di luar negeri (Pexels.com/Andy Barbour)
Ilustrasi kuliah di luar negeri (Pexels.com/Andy Barbour)

IPK atau GPA adalah jumlah nilai kamu dari semua mata kuliah. Misalnya dalam IPK skala 5.0 dan kamu mendapatkan IPK 3.5. Maka, kemungkinan besar, kamu mendapatkan nilai A di lima kelas dan nilai B di 5 kelas lainnya. Angka tersebut didapatkan dari menghitung rata-rata nilai 4.0 dan 3.0.

Saat ini, di beberapa kampus, ada sejumlah kelas yang 'weighted' (diberi bobot) untuk skala IPK 5.0 (atau lebih tinggi). Biasanya, kelas berbobot akan jauh lebih sulit. Mahasiswa yang mendapatkan IPK 5.0 biasanya hanya memperoleh nilai A atau A+ selama masa studinya. 

2. Apa bedanya IPK 5.0 dan IPK 4.0?

Ilustrasi kuliah di luar negeri (Pexels.com/Mikhail Nilov)
Ilustrasi kuliah di luar negeri (Pexels.com/Mikhail Nilov)

Skala IPK 4.0 berkisar dari 0 hingga 4.0. Skala ini disebut skala tanpa bobot. Nilai A dalam mata kuliah sederhana (bukan kelas berbobot) selalu bernilai 4.0. Untuk skala IPK ini, semua nilai di mata kuliah bobotnya sama. Jika mendapatkan nilai A, maka angkanya 4.0, B adalah 3.0, dan seterusnya. 

Sedangkan dalam IPK 5.0, penilaiannya lebih kompleks. Nilai maksimumnya adalah A dengan bobot 5, B adalah 4.0, dan seterusnya. Namun, setiap mata kuliah atau kelas bisa saja berbeda bobotnya. Jika ada mata kuliah atau kelas yang bobotnya terhitung mudah, maka A dihitung sebagai 4.0. Sedangkan untuk yang lebih kompleks, A bisa menjadi 5.0.

3. Kenapa IPK menjadi sangat penting?

ilustrasi kuliah di luar negeri (pexels.com/Yan Krukau)
ilustrasi kuliah di luar negeri (pexels.com/Yan Krukau)

IPK sering kali menjadi tolok ukur utama dalam proses rekrutmen kerja, karena mencerminkan konsistensi, ketekunan, dan kemampuan intelektual individu. Oleh karena itu, banyak perusahaan dan institusi pendidikan pascasarjana menggunakan IPK sebagai salah satu kriteria seleksi.

Selain itu, IPK juga penting karena dapat membuka berbagai peluang bagi mahasiswa, seperti beasiswa, program pertukaran pelajar, dan magang. Banyak program beasiswa baik di dalam maupun luar negeri menetapkan syarat IPK minimum sebagai bagian dari persyaratannya.

Itu dia penjelasan terkait IPK atau GPA 5.0. Intinya, IPK dengan skala ini memang memiliki kelas yang lebih kompleks. Semoga mudah dipahami, ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima Wima
Nisa Zarawaki
Pinka Wima Wima
EditorPinka Wima Wima
Follow Us