Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Perbedaan Beasiswa LPDP Reguler, PTUD, dan Parsial 2024, Simak!

ilustrasi mahasiswa study abroad (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) resmi membuka kembali tahap kedua pada 19 Juni 2024. LPDP setiap tahunnya LPDP menyelenggarakan program beasiswa untuk jenjang magister atau doktor serta beasiswa dokter spesialis, dokter subspesialis dan fellowship untuk putra-putri terbaik Indonesia. Menyediakan beberapa program seperti program umum, program kerja sama, program targeted, program targeted-prioritas, dan program afirmasi. 

Setiap programnya memiliki ketegori lain, seperti program umum dibagi menjadi reguler, PTUD, dan parsial. Nantinya pendaftar akan melalui seleksi administrasi, bakat skolastik, dan substansi. Buat kamu yang tertarik dan berencana mendaftar beasiswa LPDP, sebelum menentukan pilihan, ada baiknya tahu perbedaan dari beasiswa reguler, PTUD, dan parsial, nih. Berikut penjelasannya di bawah ini. 

1. Apa itu beasiswa LPDP Reguler, PTUD, dan Parsial

ilustrasi jadwal beasiswa LPDP (instagram.com/lpdp_ri)

Beasiswa reguler, PTUD, dan parsial masuk kedalam Program Umum di Beasiswa LPDP. Beasiswa reguler adalah beasiswa jenjang magister dan doktor yang diberikan kepada WNI dengan mekanisme dan prosedur yang ditetapkan LPDP. Beasiswa Perguruan Tinggi Utama Dunia (PTUD) adalah program beasiswa jenjang magister dan doktor yang diberikan kepada WNI yang telah memperoleh Letter of Admission/Acceptance (LoA) dari Perguruan Tinggi Utama Dunia.

Sedangkan beasiswa parsial adalah beasiswa jenjang magister dan doktor yang diberikan kepada WNI melalui skema pendanaan bersama antara LPDP dengan individu Penerima Beasiswa.

2. Sumber pendanaan

ilustrasi dana yang diberikan beasiswa LPDP kepada penerima (instagram.com/lpdp_ri)

Beasiswa reguler dan PTUD didanai langsung oleh pemerintah Indonesia melalui LPDP. Berbeda dengan beasiswa reguler dan PTUD, beasiswa parsial yang merupakan kerja sama dengan dua pihak, maka sumber pendanaan berasal dari individu penerima beasiswa dan LPDP dengan beberapa ketentuan, sebagai berikut:

  • Khusus untuk dana pendidikan akan ditanggung LPDP, sedangkan dana pendukung ditanggung individu penerima beasiswa jika memilih komponen dana pendukung;
  • Sebaliknya, LPDP akan menanggung dana pendukung jika individu penerima beasiswa memilih untuk menanggung dana pendidikan.

3. Perguruan tinggi tujuan

Universitas Harvard (pixabay.com/12019)

Dalam memilih perguruan tinggi tujuan, ketiga beasiswa ini juga memiliki sedikit perbedaan. Beasiswa reguler dan partial memiliki peraturan dalam memilih perguruan tinggi seperti pendaftar yang telah memiliki dan mengunggah LoA unconditional wajib memilih satu perguruan tinggi tujuan dalam maupun luar negeri. Namun, jika belum memiliki LoA maka wajib memilih 3 perguruan tinggi tujuan dalam negeri atau luar negeri yang ada dalam daftar perguruan tinggi LPDP dengan program studi yang sama/sejenis/serumpun.

Pendaftar beasiswa reguler dan partial juga diperbolehkan memilih perguruan tinggi tujuan atau program studi diluar daftar perguruan tinggi tujuan LPDP, tetapi hanya dapat memilih satu perguruan tinggi tujuan.  Sedangkan PTUD hanya memperbolehkan pendaftarannya memilih satu perguruan tinggi dan program studi sesuai dengan LoA perguruan tinggi tujuan utama dunia (26 Universitas) yang ditetapkan oleh LPDP.

4. Jenjang pendidikan yang diberikan

Universitas Peking di China (instagram.com/pku1898)

Beasiswa reguler, PTUD, dan parsial menerapkan skema berbeda dalam jenjang pendidikan yang diberikan. Pendaftar beasiswa reguler dan parsial dapat mengambil jenjang magister dan doktor dengan satu gelar gelar (single degree/joint degree) atau dua gelar (double degree). Dengan durasi pendanaan maksimal 24 bulan (magister) dan 48 bulan (doktor). Ketentuan lebih lengkap dapat kamu lihat dalam Buku Panduan Program Double Degree/Joint Degree Tahun 2024.

Lalu untuk beasiswa PTUD, pendaftar hanya dapat mengambil jenjang pendidikan magister dan doktor dengan satu gelar (single degree) dengan durasi 24 bulan untuk magister dan 60 bulan untuk doktor. 

5. Persyaratan khusus

ilustrasi surat LoA (pexels.com/RDNE Stock project)

Antara beasiswa reguler, PTUD, dan parsial memiliki beberapa persyaratan umum dan khusus yang harus dipenuhi. Ketika beasiswa ini memiliki persyaratan yang sama hanya ada satu perbedaan, yakni pendaftar beasiswa parsial wajib mengunggah Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) yang menyatakan bahwa dana yang berasal dari Individu tidak bersumber dari APBN/APBD dengan format terlampir. Sedangkan beasiswa PTUD dan reguler tidak mewajibkan SPTJM karena pendanaan berasal dari LPDP 

6. Persyaratan LoA

ilustrasi mahasiswa yang sedang berkumpul (pexels.com/Buro Millennial)

Letter of Admission/Acceptance (LoA) adalah surat resmi dari perguruan tinggi yang menyatakan bahwa seseorang telah diterima sebagai mahasiswa di suatu perguruan tinggi. Oleh karena itu, LoA menjadi salah satu dokumen penting untuk mendaftar beasiswa LPDP. Tetapi LPDP menerapkan peraturan berbeda, yakni beasiswa reguler dan parsial bisa didaftar jika telah memiliki LoA maupun yang belum memiliki.

Namun, terdapat ketentuan berbeda dalam memilih perguruan tinggi. Pendaftar beasiswa PTUD diwajibkan sudah memiliki LoA dari perguruan tinggi tujuan yang ada di daftar LPDP dan hanya dapat memilih satu universitas. 

7. Ketentuan pengabdian

ilustrasi perayaan kelulusan mahasiswa (pexels.com/Pixabay)

Beasiswa LPDP mewajibkan penerima beasiswa untuk melaksanakan pengabdian. Biasanya pengabdian akan dilakukan setelah masa studi berakhir atau lulus. Namun, lamanya pengabdian tergantung program beasiswa yang didaftar. Seperti beasiswa PTUD dan reguler mewajibkan untuk kembali ke Indonesia dan berkontribusi selama 2 kali masa studi ditambah 1 tahun (2N1) setelah selesai studi secara berturut-turut.

Sedangkan beasiswa parsial mewajibkan alumni untuk mengabdi di Indonesia selama 1 kali masa studi ditambah 1 tahun (N 1) setelah selesai studi secara berturut-turut. 

Dengan dibuka kembali pendaftaran beasiswa LPDP menjadi kesempatan emas untuk putra putri Indonesia yang ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi sekaligus berkontribusi bagi kebaikan negara dan dunia. Buat kamu yang sedang memperjuangkan kesempatan terbaik ini, siapkan dengan baik semua hal secara detail agar peluangmu untuk lolos menjadi besar. Good luck! 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us