6 Tips Belajar Bahasa Jepang Otodidak, Jadi Mudah

Sebelum belajar kosakata atau tata bahasa Jepang lebih jauh, kamu bisa memulainya dengan memahami dan mempelajari abjad dasar nihongo yakni hiragana dan katakana. Kedua abjad ini adalah fondasi utama untuk membaca dan menulis dalam bahasa Jepang.

Penggunaan hiragana diketahui untuk menulis kata-kata asli Jepang, akhiran kata, dan kata partikel.Sedangkan katakana digunakan untuk menulis kata-kata serapan dari bahasa asing dan nama-nama asing.

Luangkan waktu untuk menghafal kedua abjad ini secara bertahap. Metode yang disarankan untuk menghafal dan memahami alfabet ini bisa dengan membaca kemudian menulisnya secara berulang-ulang.

Mempelajari kosakata dasar sangat penting di tahap awal. Mulailah dengan kata-kata yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, seperti kata untuk makanan, angka, waktu, dan benda-benda sekitar kamu. Dengan menguasai kosakata dasar ini, kamu akan lebih mudah berkomunikasi dalam situasi sehari-hari.

Eits, tapi jangan sekadar sala menghafal saja, kamu juga perlu mengasah kemampuan kosakata ini dengan penggunaan hiragana dan katakana. Kamu bisa menuliskan setidaknya sebanyak 20 kosakata per hari dan ditulis menggunakan hiragana dan katakana.

Diantara ketiga jenis alfabet dalam bahasa Jepang, huruf-huruf kanji diklaim menjadi yang paling sulit. Perlu kemampuan ingatan yang tajam dalam mempelajari kanji yang rumit. 

Kanji adalah karakter Tionghoa yang digunakan dalam bahasa Jepang. Tidak perlu terburu-buru menghafal semua kanji sejak awal. Mulailah dengan kanji yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan yang paling penting. Misalnya, kanji yang digunakan untuk angka, hari dalam seminggu, atau kata-kata dasar.

Kamu bisa belajar kanji sedikit demi sedikit, menggabungkan dengan hiragana dan katakana yang sudah kamu pelajari. Beberapa aplikasi atau buku yang berfokus pada kanji juga bisa sangat membantu dalam proses ini.

Tata bahasa (grammar) adalah elemen penting dalam bahasa Jepang, namun bagi pemula, jangan terlalu khawatir tentang membuat kalimat yang sempurna. Fokuslah untuk memahami struktur dasar kalimat.

Dalam bahasa Jepang, urutan kata dalam kalimat biasanya subjek + objek + predikat, yang berbeda dengan bahasa Indonesia yang umumnya menggunakan urutan subjek + predikat + objek.

1. Pelajari pola kalimat dasar, seperti:
   subjek + partikel + kata kerja (contoh: わたしは食べます, Watashi wa tabemasu – Saya makan)
2.  Pelajari penggunaan partikel seperti は (wa), が (ga), を (wo), に (ni), dan で (de).

Mulailah dengan kalimat sederhana dan tingkatkan kompleksitasnya seiring berjalannya waktu.

Agar penggunaan bahasa Jepang kamu benar-benar memiliki perkembangan, kamu perlu berlatih mendengar dan berbicara. Tontonlah film, anime, atau drama Jepang dengan subtitle dalam bahasa Jepang atau bahasa Indonesia. Hal ini akan membantu kamu terbiasa dengan intonasi, pengucapan, dan struktur kalimat bahasa Jepang.

Berlatih berbicara dengan penutur asli bahasa Jepang juga sangat berguna. Kamu bisa mencari teman belajar atau menggunakan aplikasi yang memungkinkan percakapan dengan penutur asli, seperti HelloTalk atau Tandem.

Hal yang kerap menjadi hambatan saat mempelajari bahasa asing yakni karena minimnya komunikasi kita dengan orang lain atau tidak adanya lawan bicara. Maka, selain dari tips belajar di atas, kamu juga perlu untuk mencari dan tergabung ke dalam komunitas belajar bahasa Jepang, baik secara daring atau luring.

Hal ini tentu akan mempermudah kamu dalam mengaplikasikan bahasa Jepang yang telah kamu pelajari sebelumnya. Forum online seperti Reddit, Facebook groups, atau aplikasi seperti HelloTalk dan Tandem adalah tempat yang bagus untuk berinteraksi dan memperbaiki kemampuan berbicara kamu.