Birrul Walidain: Pengertian, Dalil, dan Keutamaan

Sejak kecil, tentu kita diajarkan untuk bersikap baik serta patuh kepada orangtua supaya kelak dibalas dengan surga. Nah, dalam Islam, hal ini disebut dengan birrul walidain atau istilah yang menunjukkan sikap berbakti kepada kedua orangtua.
Islam benar-benar sangat menekankan betapa pentingnya berbakti kepada orangtua, nih. Apalagi mereka telah melahirkan dan merawat kita sampai dewasa. Lebih lengkapnya, ini dia definisi, dalil, dan keutamaan dari birrul walidain.
1. Pengertian birrul walidain

Istilah birrul walidain berasal dari gabungan dua kata, al-birr dan al-walidain. Birr memiliki arti berlapang dalam berbuat kebaikan dan walidain berasal dari kata walid adalah bentuk tasniyah yang artinya kedua orangtua.
Dilansir laman UIN Raden Fatah, birrul walidain merupakan perbuatan baik anak terhadap orangtua sebagai bentuk bakti, sehingga keduanya mendapatkan kebahagiaan. Nah, cara berbuat baik kepada orangtua bisa melalui menjaga perkataan dan perbuatan, lho.
Sebab, seberapa besar pun upaya anak untuk membalas semua kebaikan orang tua, tidak akan mampu dilakukannya. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan Rasulullah SAW dalam hadis:
“Seorang anak tidak akan mampu membalas orang tuanya kecuali ia menemukan orang tuanya menjadi budak, lalu ia membelinya, kemudian memerdekakan.” (HR Muslim: 25)
2. Dalil birrul walidain

Hukum melakukan birrul walidain adalah wajib bagi setiap Muslim. Meskipun orangtuamu memiliki latar belakang agama yang berbeda, tetapi sikap patuh serta berbakti tetap harus ditunjukkan dengan batas hal-hal yang masih dibenarkan secara syariat.
Bahkan kebaikan anak terhadap orang tua pun tidak sebanding dengan pengorbanan yang
dilakukan oleh orang tua. Oleh karena itu, Allah SWT menganjurkan kita untuk berbuat baik
kepada orang tua melalui beberapa Firman-Nya yaitu:
وَاعۡبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشۡرِكُوۡا بِهٖ شَيۡــًٔـا ؕ وَّبِالۡوَالِدَيۡنِ اِحۡسَانًا وَّبِذِى الۡقُرۡبٰى وَالۡيَتٰمٰى وَ الۡمَسٰكِيۡنِ وَالۡجَـارِ ذِى الۡقُرۡبٰى وَالۡجَـارِ الۡجُـنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالۡجَـنۡۢبِ وَابۡنِ السَّبِيۡلِ ۙ وَمَا مَلَـكَتۡ اَيۡمَانُكُمۡ ؕ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنۡ كَانَ مُخۡتَالًا فَخُوۡرَا
Artinya:
"Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri." (Q.S. An-Nisa: 36)
۞ وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوٓا۟ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ ٱلْكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
Artinya:
"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia." (Q.S. Al-Isra: 23)
وَوَصَّيْنَا ٱلْإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُۥ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَٰلُهُۥ فِى عَامَيْنِ أَنِ ٱشْكُرْ لِى وَلِوَٰلِدَيْكَ إِلَىَّ ٱلْمَصِيرُ
Artinya:
"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu."
3. Keutamaan birrul walidain

Meskipun tidak banyak tahu, birrul walidain ternyata adalah ibadah yang memiliki banyak keutamaan, lho. Nah, berikut ini beberapa keutamaan dari birrul walidain:
1. Amalan yang paling dicintai Allah
Berbakti dan menghormati orangtua merupakan amalan yang sangat dicintai Allah SWT. Bahkan keutamaan dari birrul walidain setara dengan salat tepat waktu hingga berjuang di jalan Allah SWT atau jihad fii sabilillah.
2. Memperpanjang umur dan memudahkan turunnya rezeki
Anak yang berbakti dan patuh kepada orangtua, hidupnya akan dilimpahkan keberkahan. Bentuk keberkahan itu berupa diberikan umur yang panjang hingga rezeki yang berlimpah. Hal ini sesuai sabda Rasulullah SAW dalam hadis:
“Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda; “Siapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan ditambahkan rezekinya, maka hendaknya ia berbakti kepada kedua orang tuanya dan menyambung silaturahim (kekerabatan).” (HR. Ahmad).
3. Jalan menuju surga
Sejak kecil, kita sudah diajarkan untuk menghormati dan patuh kepada orangtua supaya kelak dibalas dengan surga. Hal ini ternyata sesuai sabda Rasulullah SAW:
“Orang tua merupakan pintu surga paling pertengahan, jika engkau mampu maka tetapilah atau jagalah pintu tersebut”. (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban, dishahihkan Syaikh Al-Albani dan syaikh Al-Arnauth)
4. Doa lebih mustajab
Allah SWT akan mudah mengabulkan doa-doa dari seorang anak yang ditujukan kepada orang tuanya, serta begitu pun sebaliknya. Bahkan peluang untuk dikabulkan lebih tinggi sesuai hadis berikut:
"Ada tiga do’a yang mustajab, tidak ada keraguan akan hal itu; doa orang yang terzalimi, doa musafir, dan doa orang tua untuk (kebaikan) anaknya”. (HR. Ibnu Majah dan dihasankan oleh Syaikh Al-Arnauth).
5. Taubat diterima oleh Allah SWT
Dengan melakukan birrul walidain atau berbakti kepada orangtua, maka Allah SWT akan menerima taubat dari hamba-Nya walaupun yang dilakukannya termasuk dosa besar. Hal ini sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar:
“Seorang pria datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dia berkata, 'Wahai Rasulullah, saya telah melakukan dosa besar, apakah masih ada taubat untukku?' Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepadanya, 'Apakah kamu masih memiliki kedua orang tua?' 'Tidak'. 'Apakah kamu memiliki khalah (saudari ibu)?' 'Iya.' Kalau begitu berbuat baiklah kepadanya'.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Hibban, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani).
Dengan berbagai keutamaan yang diberi Allah SWT, tentu sudah seharusnya seorang anak berbakti hingga melakukan birrul walidain. Bahkan Allah SWT begitu mencintai amalan ini sehingga pahalanya akan setara dengan salat tepat waktu hingga berjuang di jalan Allah SWT atau jihad fii sabilillah.