Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara BINUS Buka Peluang Mahasiswa di Dunia Kerja, Projek jadi Kunci

Potret booth BINUS University di  Indonesia International Education and Training Expo & Conference (IIETE) 2025 yang berlangsung pada 23-26 Januari 2025. (IDN Times/Hani Safanja)
Potret booth BINUS University di Indonesia International Education and Training Expo & Conference (IIETE) 2025 yang berlangsung pada 23-26 Januari 2025. (IDN Times/Hani Safanja)
Intinya sih...
  • Alumni BINUS aktif berkolaborasi dalam proyek kreatif, pameran seni, dan event industri.
  • Lulusan BINUS memiliki akses ke jaringan luas dalam industri kreatif dan dapat terhubung dengan profesional lain.
  • BINUS ASO menekankan pentingnya portofolio sebagai modal utama bagi mahasiswa sebelum terjun ke dunia kerja.

Jakarta, IDN Times - Memilih tempat kuliah bukan hanya soal jurusan, tapi juga tentang bagaimana kampus bisa membuka peluang di dunia kerja. Apalagi, di era industri yang terus berkembang memiliki gelar saja pun tidaklah cukup.

Pengalaman nyata dan portofolio yang kuat menjadi nilai tambah yang gak bisa diabaikan. Inilah yang ditawarkan oleh BINUS, sebuah institusi yang dikenal dengan pendekatan pembelajarannya yang berbasis proyek.

Pasalnya, mahasiswa di BINUS gak hanya belajar teori, tetapi juga terlibat langsung dalam berbagai proyek kolaboratif yang mendekatkan mereka dengan industri. Lalu, bagaimana BINUS membuka jalan bagi mahasiswanya untuk berkarier? Yuk, simak caranya di bawah ini!

1. Buka komunitas dengan para alumni

Reza Rizqi aka Crackthetoy, alumni BINUS University saat  Indonesia International Education and Training Expo & Conference (IIETE) 2025 yang berlangsung pada 23-26 Januari 2025. (IDN Times/Hani Safanja)
Reza Rizqi aka Crackthetoy, alumni BINUS University saat Indonesia International Education and Training Expo & Conference (IIETE) 2025 yang berlangsung pada 23-26 Januari 2025. (IDN Times/Hani Safanja)

Jaringan alumni di BINUS bukan sekadar hubungan yang berhenti setelah kelulusan. Justru banyak alumni yang tetap aktif berkolaborasi dalam berbagai proyek kreatif, mulai dari pameran seni, event industri, hingga proyek profesional lintas disiplin.

"Alumni-alumni masih buat pameran bareng, buat event bareng. Itu hal yang aku sering alamin sih. Jadi bener-bener memang alumni pun masih ketemu. Jadi memang koneksi alumni dari Binus University itu sangat-sangat kuat, sehingga nanti pas kita lulus pun kita akan ketemu banyak temen dari industri kreatif, tapi jobdesk-nya berbeda-beda untuk kolaborasi bareng," jelas Reza Rizqi atau Crackthetoy selaku alumni program studi Visual Communication Design - Animation BINUS, saat diwawancara di Indonesia International Education and Training Expo & Conference (IIETE) 2025, Kamis (24/01/2024).

Dengan banyaknya alumni yang tersebar di berbagai bidang dalam industri kreatif, lulusan BINUS memiliki akses ke jaringan luas yang memungkinkan mereka terhubung dengan profesional lain, baik dalam peran desainer, ilustrator, animator, hingga bahkan content creator.

"Di BINUS, khususnya di DKV, sejak kuliah kami sudah terbiasa berkomunitas. HIM DKV BINUS itu sangat tertata dan dampaknya benar-benar terasa ketika masuk ke dunia industri kreatif,” tambahnya ketika menyorot salah satu jurusan unggulan di Binus. 

2. Percayakan portfolio dan materi pembelajaran selama masa perkuliahan

Hasil karya alumni BINUS ASO di  Indonesia International Education and Training Expo & Conference (IIETE) 2025 yang berlangsung pada 23-26 Januari 2025. (IDN Times/Hani Safanja)
Hasil karya alumni BINUS ASO di Indonesia International Education and Training Expo & Conference (IIETE) 2025 yang berlangsung pada 23-26 Januari 2025. (IDN Times/Hani Safanja)

Di sisi lain, BINUS ASO, hasil kolaborasi antara BINUS University dan ASO College di Jepang, juga menekankan pentingnya portofolio sebagai modal utama bagi mahasiswa sebelum terjun ke dunia kerja. Melalui kurikulum berbasis praktik, mahasiswa didorong untuk menghasilkan karya yang relevan dengan industri, terutama dalam bidang otomotif. 

“Tujuan kami adalah memastikan mahasiswa memiliki portofolio yang solid saat masuk ke dunia kerja. Karena itu, banyak dari mereka yang mengerjakan tugas akhir yang berfokus pada industri otomotif dan hasilnya tak jarang mengantarkan mereka ke perusahaan besar seperti Indomobil,” ujar Juliandy dari pihak BINUS ASO.

Gak hanya itu, karya mahasiswa juga mendapatkan eksposur lebih luas, seperti ketika karya ini dipamerkan di ajang bergengsi seperti Indonesia International Education and Training Expo & Conference (IIETE) 2025. Kesempatan ini pun menjadi ajang unjuk kemampuan bagi mahasiswa sekaligus membuka peluang lebih besar untuk terkoneksi langsung dengan para pelaku industri. 

3. Terbuka pada projek kreatif sebagai tugas perkuliahan

Hasil karya para alumni dan mahasiswa BINUS University di  Indonesia International Education and Training Expo & Conference (IIETE) 2025 yang berlangsung pada 23-26 Januari 2025. (IDN Times/Hani Safanja)
Hasil karya para alumni dan mahasiswa BINUS University di Indonesia International Education and Training Expo & Conference (IIETE) 2025 yang berlangsung pada 23-26 Januari 2025. (IDN Times/Hani Safanja)

Selanjutnya, mahasiswa juga diberi kebebasan untuk mengembangkan proyek-proyek kreatif yang memiliki dampak nyata, bahkan bisa menjadi pijakan awal untuk berkarier di industri. Salah satu contohnya adalah proyek konversi motor bensin ke motor listrik yang dikerjakan oleh mahasiswa dari jurusan Automotive Robotics Engineering dan Product Design Engineering.

Proyek ini tidak hanya menjadi tugas akhir, tetapi juga mengantarkan mahasiswa ke dunia profesional. Salah satu alumninya kini bekerja di Indomobil, salah satu perusahaan otomotif ternama di Indonesia.

Bahkan, tak hanya satu, saat ini sudah ada total lima alumni BINUS ASO yang terlibat di perusahaan tersebut. Mereka berkolaborasi dengan tim Indomobil untuk mengembangkan kendaraan listrik yang digadang-gadang asemakin relevan dengan tren industri otomotif masa depan.

“Dulunya, salah satu alumni kita pernah mengerjakan proyek konversi motor bensin ke motor listrik. Sekarang, dia bekerja di Indomobil bersama tim lainnya, termasuk beberapa alumni BINUS ASO. Mereka sedang mengembangkan motor listrik yang kabarnya akan diluncurkan sekitar awal Februari,” tambahnya. 

4. Kolaborasi bersama dengan kampus luar negeri untuk membuka eksposur internasional

Potret motor listrik hasil karya para alumni BINUS University di  Indonesia International Education and Training Expo & Conference (IIETE) 2025 yang berlangsung pada 23-26 Januari 2025. (IDN Times/Hani Safanja)
Potret motor listrik hasil karya para alumni BINUS University di Indonesia International Education and Training Expo & Conference (IIETE) 2025 yang berlangsung pada 23-26 Januari 2025. (IDN Times/Hani Safanja)

Sebagai hasil kerja sama antara BINUS University dan ASO College di Jepang, BINUS ASO menawarkan pengalaman belajar yang tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga pada praktik melalui proyek-proyek berbasis industri. 

“Di BINUS ASO, mahasiswa memang difokuskan untuk mengerjakan proyek. Mereka tidak hanya belajar di kelas, tetapi juga berkolaborasi dalam kelompok untuk mengembangkan inovasi yang bisa diaplikasikan di dunia industri,” ujar Juliandy.

Selain proyek dalam negeri, mahasiswa juga memiliki kesempatan untuk berkompetisi di tingkat internasional. Salah satu contohnya adalah proyek mobil hemat energi berbahan bakar listrik yang dikembangkan oleh mahasiswa BINUS ASO dan akan dilombakan di Qatar.

“Sekarang kita lagi ada persiapan lomba di Qatar. Itu bikinan mahasiswa kita, mobil hemat listrik. Sebelumnya, kita juga pernah ikut lomba di Mandalika dan berhasil masuk lima besar,” tambahnya.

5. Menyediakan kurikulum berjenjang dari materi dasar untuk memupuk karier yang jelas

Potret booth binus di  Indonesia International Education and Training Expo & Conference (IIETE) 2025 yang berlangsung pada 23-26 Januari 2025. (IDN Times/Hani Safanja)
Potret booth binus di Indonesia International Education and Training Expo & Conference (IIETE) 2025 yang berlangsung pada 23-26 Januari 2025. (IDN Times/Hani Safanja)

Terakhir, salah satu keunggulan BINUS dalam membekali mahasiswanya di bidang kreatif adalah kurikulum yang berjenjang, dimulai dari dasar hingga keterampilan tingkat lanjut. Mahasiswa tidak hanya diajarkan teknik-teknik canggih seperti visual effect dan 3D modeling, tetapi juga dibekali dengan pemahaman fundamental yang kuat sejak awal perkuliahan.

“Di BINUS itu benar-benar diajarin dari fundamentalnya dulu. Dari basic drawing yang benar-benar dasar, sampai ke level yang lebih kompleks seperti visual effect dan 3D modeling yang super intermediate,” ujarReza. 

Menurutnya, pendekatan ini akan mengajarkan mahasiswa untuk tidak hanya mengandalkan bakat, tetapi juga memiliki arah yang jelas dalam mengembangkan karier. Mereka memahami prinsip desain, storytelling visual, hingga strategi komunikasi, sehingga mampu menerapkan keterampilannya di berbagai bidang seperti branding, ilustrasi, animasi, hingga industri digital.

"Fundamentalnya banyak banget. Jadi kalau belajar di DKV BINUS, kita benar-benar tahu basic-nya. Kita juga belajar teori-teori yang mungkin gak didapat oleh orang yang sekadar jago gambar, tapi bingung mau dibawa ke mana keahliannya," pungkasnya. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Tarmizi Murdianto
Hani Safanja
Muhammad Tarmizi Murdianto
EditorMuhammad Tarmizi Murdianto
Follow Us