Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Menghilangkan Kebiasaan Buruk dalam Belajar, Harus Diubah!

ilustrasi mahasiswa belajar sambil tidur (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi mahasiswa belajar sambil tidur (pexels.com/RDNE Stock project)

Tidak sedikit siswa ataupun mahasiswa yang berlomba-lomba untuk mendapatkan nilai bagus di kelas. Namun, perlu disadari bahwa cara belajar dapat menjadi salah satu faktor yang memengaruhi nilai kamu di sekolah maupun di perguruan tinggi.

Kebiasaan buruk dalam belajar menyebabkan kamu tidak mampu mencapai prestasi yang optimal. Oleh karena itu, salah satu langkah untuk memperbaikinya adalah dengan menghentikan kebiasaan belajar yang buruk. Berikut, IDN Times telah merangkum kelima caranya.

1.Temukan tempat belajar yang cocok

ilustrasi dua mahasiswa belajar di taman (pexels.com/Armin Rimoldi)
ilustrasi dua mahasiswa belajar di taman (pexels.com/Armin Rimoldi)

Cara untuk menghilangkan kebiasaan belajar yang buruk bisa dimulai dengan menemukan tempat belajar yang cocok. Barangkali, penyebab kamu sulit berkonsentrasi lantaran lingkungan belajarmu kurang mendukung.

Oleh karena itu, temukanlah tempat belajar yang nyaman dan sesuai versi kamu. Jika ingin belajar di kamar, buatlah suasana kamar yang kondusif dengan sirkulasi udara yang baik serta pencahayaan yang bagus.

Namun, jika kamu ingin menemukan suasana baru, perpustakaan atau taman dapat dipertimbangkan. Dengan menemukan tempat belajar yang cocok tidak hanya mampu memotivasi kamu dalam belajar, tetapi juga meningkatkan daya ingat.

“Kamu tidak ingin terus-menerus harus membuat keputusan apakah kamu akan menulis sekarang atau setengah jam lagi,” ujar Wendy Wood, PhD, seorang profesor psikologi dan bisnis di University of Southern California, dikutip American Psychological Assosiation.

“Agar keputusanmu berhasil, temukanlah tempat yang cocok untuk kamu menulis dan pergilah ke sana secara teratur,” tambahnya.

2.Buatlah daftar tugas

ilustrasi membuat daftar tugas (pexels.com/Liza Summer)
ilustrasi membuat daftar tugas (pexels.com/Liza Summer)

Dikutip Ashworthcollege, Nicole Krempasky, seorang yang memperoleh gelar BA di bidang Komunikasi dengan jurusan Sejarah Seni dari Universitas Arcadia, mengatakan bila membuat rencana dapat membantu mengatasi tugas yang padat dengan memastikan bahwa kamu mengetahui tugas penting apa yang akan datang. Artinya, membuat daftar tugas akan memudahkanmu untuk mengetahui tugas apa saja yang harus dikerjakan lebih dahulu.

Buatlah catatan dengan menulis kategori-kategori, seperti tugas mendesak, tugas penting tapi tidak mendesak, hingga tugas tidak mendesak. Hal ini akan membantumu belajar lebih efektif karena terhindar dari kebingungan saat ingin mulai belajar.

3.Tetapkan jadwal belajar

ilustrasi menetapkan jadwal belajar (pexels.com/Vlada Karpovich)
ilustrasi menetapkan jadwal belajar (pexels.com/Vlada Karpovich)

Jika kamu suka menunda-nunda, ini adalah salah satu kebiasaan buruk dalam belajar yang sebaiknya dihentikan. Sebab, beberapa tugas mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk diselesaikan dari yang kamu pikirkan. Maka dari itu, cobalah untuk menetapkan jadwal belajar.

Menurut Krempasky, ini mirip seperti membuat daftar tugas, hanya saja kamu perlu mencantumkan tanggal jatuh tempo ke dalam jadwal tugas beberapa hari sebelum tenggat waktu. Cara ini akan membantumu menjadi lebih disiplin serta mempertahankan rencana belajar secara efektif.

4.Hindari memeriksa ponsel saat waktu istirahat

ilustrasi bermain ponsel sebelum tidur (pexels.com/SHVETS production)
ilustrasi bermain ponsel sebelum tidur (pexels.com/SHVETS production)

Memanfaatkan waktu istirahat sebaik mungkin dapat membantu memulihkan energi setelah belajar. Ini juga merupakan salah satu bentuk kebiasaan belajar yang baik dan perlu diterapkan. Hindari memeriksa ponsel, email, atau apa pun yang berkaitan dengan tugas selama kamu istirahat.

Dikutip American Psychological Assosiation, Russell Johnson, PhD, seorang profesor manajemen di Michigan State University, mengungkapkan menggunakan ponsel pintar di malam hari untuk bertugas dapat mengganggu kuantitas dan kualitas tidur. Juga, membuat seseorang menjadi lebih lelah di pagi hari.

“Kelelahan dapat berdampak buruk pada keterlibatan, pembelajaran, dan kinerja seseorang di tempat kerja atau sekolah, dan stres ini juga dapat meluas hingga berdampak negatif pada hubungan pribadi dan kesejahteraan mereka,” kata Johnson.

“Meskipun terkadang sulit untuk melakukannya, kesehatan fisik dan mental sangat baik untuk kita,” pungkasnya.

5.Jauhkan media sosial ketika belajar

ilustrasi bermain game saat belajar (pexels.com/Yan Krukau)
ilustrasi bermain game saat belajar (pexels.com/Yan Krukau)

Cara terakhir ini mungkin tergolong sulit dilakukan oleh sebagian siswa dan mahasiswa. Namun, menjauhkan media sosial ketika belajar sangat membantu kamu tetap fokus memahami pelajaran serta menyelesaikan tugas.

Krempasky menyarankan untuk menonaktifkan notifikasi media sosial yang berpotensi menimbulkan gangguan selama waktu belajar, kecuali kamu menggunakannya sebagai bagian dari pembelajaran. Selain daripada itu, letakkan ponselmu di tempat yang jauh dari jangkauan.

Christine Stabler, MD, MBA, selaku direktur medis kesehatan perempuan, dikutip Lancaster General Health, juga merekomendasikan beberapa cara untuk menghindari gangguan. Misalnya, mengaktifkan mode ‘jangan ganggu’ pada ponsel, letakkan teknologi yang dapat mengganggu ke dalam laci atau ransel serta belajar tanpa menggunakan komputer jika kamu tidak membutuhkannya.

Menghentikan kebiasaan buruk dalam belajar dan menggantinya dengan kebiasaan belajar yang baik dapat memberikan perbedaan besar pada nilai kamu di sekolah ataupun di perguruan tinggi. Oleh karena itu, jika kamu ingin meraih prestasi yang cemerlang dan tidak lagi kesulitan dalam memahami pelajaran, mulai sekarang ubah gaya belajar kamu menjadi lebih baik, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Tarmizi Murdianto
EditorMuhammad Tarmizi Murdianto
Follow Us