Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Akademi Edukreator Mencetak Kreator Konten Edukasi Berkualitas

foto Akademi Edukreator (dok. Akademi Edukreator)
foto Akademi Edukreator (dok. Akademi Edukreator)
Intinya sih...
  • Belajar tidak hanya di ruang kelas, tapi juga melalui konten video yang fleksibel dan inklusif.
  • Akademi Edukreator memberdayakan pendidik dengan pelatihan AI, keamanan digital, dan pengembangan konten berkualitas.
  • Program ini juga komitmen terhadap keamanan pengguna YouTube dengan kerjasama ID Child Online Protection.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Belajar kini tidak hanya bisa dilakukan dengan tatap muka. Banyak ilmu yang bisa kamu dapatkan lewat konten video, termasuk YouTube. Untuk memperluas ketersediaan konten edukasi berkualitas di Indonesia, YouTube bersama Kok Bisa dan Senyawa+ mengadakan pelatihan bagi guru, kreator, dan profesional bertajuk Akademi Edukreator.

Program Akademi Edukreator telah berjalan selama 5 tahun sejak 2025. Pada Sabtu (26/9/2025), sebanyak 568 peserta Akademi Edukreator 2025 telah berhasil menyelesaikan program pelatihan dan dinyatakan lulus.

"Kami sangat bangga dengan pencapaian yang telah diraih oleh seluruh peserta Akademi Edukreator. Selama lima tahun ini, kami berhasil menjangkau lebih dari 4.000 peserta dari 34 provinsi yang telah mengikuti pelatihan ini. Hal ini menunjukkan komitmen luar biasa mereka dalam menciptakan konten yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik dan berdampak positif,” ujar Suwandi Widjaja, Country Head YouTube Indonesia dalam rilis yang diterima IDN Times.

1. Memanfaatkan konten video sebagai media belajar

foto Akademi Edukreator (dok. Akademi Edukreator)
foto Akademi Edukreator (dok. Akademi Edukreator)

Kini belajar tidak melulu harus di ruang kelas. Perkembangan teknologi membuat kamu punya akses yang lebih luas terhadap berbagai ilmu pengetahuan. Kamu bisa mendapatkan pengalaman pembelajaran yang lebih fleksibel, interaktif dan inklusif.

Manfaat belajar yang lebih bermakna ini juga dirasakan oleh para pengajar yang dituntut untuk selalu meng-update ilmu mereka serta memberikan proses transfer ilmu yang menarik bagi murid-murid. Studi Oxford Economics, menunjukkan bahwa 83 persen guru yang menggunakan YouTube sepakat bahwa platform ini membantu siswa untuk terus belajar di luar lingkungan kelas. Hal tersebut menunjukkan pentingnya inovasi pada konten edukasi di platform tersebut.

"Anak muda Indonesia punya kesempatan luar biasa untuk belajar, berkarya, dan memberi dampak positif lewat platform seperti YouTube. Yang penting adalah bagaimana kita menggunakan teknologi bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk menginspirasi dan membangun masa depan bangsa,” ujar Nadia Habibie, cucu Presiden ke-3 Republik Indonesia, B.J. Habibie dalam rilis media yang diterima IDN Times.

2. Program pelatihan Akademi Edukreator

foto Akademi Edukreator (dok. Akademi Edukreator)
foto Akademi Edukreator (dok. Akademi Edukreator)

Akademi Edukreator merupakan progran yang dirancang untuk memberdayakan para pendidik melalui pengembangan keterampilan, pengakuan, dan adopsi alat-alat inovatif. Salah satunya adalah dengan melatih peserta untuk memanfaatkan kecerdasan buatan (AI).

Kamu mungkin penasaran, apa saja yang didapatkan peserta program Akademi Edukreator selama pelatihan berlangsung? Sepanjang pelatihan para peserta mendapatkan banyak materi, nih, antara lain:

  • Menguasai Advanced Masterclass, yang bertujuan mengasah keterampilan peserta untuk memaksimalkan dampak konten.
  • Menerapkan Keamanan Digital untuk Remaja, yang bertujuan menciptakan lingkungan digital yang aman dan sehat bagi audiens muda.
  • Mengeksplorasi Gemini AI, yang bertujuan memanfaatkan Gemini untuk meningkatkan proses pembuatan konten, dari ideasi hingga produksi akhir.

3. Komitmen inovasi keamanan

foto Akademi Edukreator (dok. Akademi Edukreator)
foto Akademi Edukreator (dok. Akademi Edukreator)

Bukan hanya membuat konten edukasi yang berkualitas, progran Akademi Edukreator juga berkomitnen terhadap keamanan pengguna YouTube. Hal ini terbukti lewat usaha Google dan YouTube bekerjasama dengan ID Child Online Protection, mengedukasi orangtua, guru, dan anak-anak tentang keselamatan daring.

Pada tahun 2024, program kerjasama ini berhasil melatih lebih dari 1.800 orang. Produk-produk Google, seperti Family Link, YouTube Kids, dan fitur pengawasan YouTube dilengkapi dengan fitur Digital Wellbeing yang dirancang untuk memastikan ruang digital yang aman bagi semua usia.

Usaha ini rupanya mendapat sambutan positif dari para orangtua. Menurut data Oxford Economics, 75 persen orangtua yang menggunakan YouTube merasa lebih percaya diri dalam membimbing anak-anak mereka menggunakan YouTube atau YouTube Kids secara bertanggung jawab.

"Ini bukan hanya tentang menciptakan konten, tetapi juga tentang membangun ekosistem digital yang bertanggung jawab dan aman," tambah Suwandi Widjaja.

"Kami akan terus mendukung para kreator untuk membuat konten yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga melindungi audiens mereka. Kami harap para alumni Akademi Edukreator dapat terus menginspirasi dan memberikan kontribusi nyata dalam dunia pendidikan di Indonesia,” pungkasnya.

Menciptakan konten edukasi yang berkualitas serta ramah pengguna membutuhkan usaha dari banyak pihak. Program Akademi Edukreator ini patut diapresiasi karena telah memberikan pelatihan berharga bagi para konten kreator. Apakah kamu juga tertarik menjadi bagian dari program ini?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Tarmizi Murdianto
EditorMuhammad Tarmizi Murdianto
Follow Us

Latest in Life

See More

7 Inspirasi Makeup untuk Night Out ala Nicki Nicole, Baddie!

03 Okt 2025, 22:15 WIBLife