Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Gak Harus di Pesantren, Berikut 10 Tips Menghafal Al-Qur'an

ilustrasi orang membaca Al-Qur'an (pexels.com/Onur Uslu)

Menghafal Al-Qur'an merupakan suatu hal yang sangat mulia bagi kalangan umat muslim. Banyak keutamaan yang didapatkan bagi para penghafal Al-Qur'an. Seperti ditinggikan derajatnya hingga dilindungi dari siksa neraka.

Tentu bagi kebanyakan penghafal Al-Qur'an, menghafalkannya lewat Pondok Pesantren. Karena disana ada agenda yang terstruktur. Namun, tidak semua orang bisa masuk Pondok Pesantren, dikarenakan berbagai macam faktor, entah karena faktor lingkungan, faktor ekonomi, ataupun faktor lainnya. 

Yuk, simak beberapa tips menghafalkan Al-Qur'an berikut! 

1. Niat dan komitmen

ilustrasi orang belajar Al-Qur'an (pexels.com/Iqbal farooz)

Tentu saja niat menjadi fondasi utama saat hendak melakukan berbagai aktivitas, termasuk saat hendak menghafalkan Al-Qur'an. 

Banyak orang yang sepertinya 'sedikit terlambat' berkomitmen untuk bersungguh-sungguh dalam menghafal. Mereka terlena dengan kebebasan membawa HP, sehingga kehilangan waktu yang berharga saat menghafal. 

Maka dari itu, niat tidak boleh setengah-setengah. Kamu harus bisa berkomitmen untuk bersungguh-sungguh dari awal hingga akhir proses menghafal. Sebab, proses menghafal Al-Qur'an tidaklah mudah. Apalagi bagi kamu yang ingin menghafal dari rumah, pasti banyak masalah yang akan terjadi. 

Walaupun tidak mudah, tapi tidak susah juga, kok. Kamu tinggal nikmati saja proses menghafal tersebut. Niatkan dengan mengharap ridha Allah SWT. Kelak nanti juga tau-tau sudah selesai aja. 

2. Ada penyemak

ilustrasi menyemak Al-Qur'an (pexels.com/Thirdman)

Penyemak sangat penting agar kamu tau letak betul salahnya ayat. Di pondok pesantren pastilah ada guru/ustadz yang menyemak bacaan, namun jika tidak mondok? 

Mungkin ada yang menganggap sepele masalah ini, merasa bahwa "ah bacaanku kayaknya udah bener kok." Nyatanya saat membaca sendiri dan disemak suasananya berbeda. Ada tekanan tersendiri saat bacaan kita disemak orang lain. Dari yang awalnya kita pikir ayatnya sudah lancar, bisa jadi saat disemak malah salah-salah. 

Maka dari itu carilah penyemak, bisa dari keluarga, maupun teman dekatmu. Saya yakin mereka pasti mau bantu kok. Atau kamu bisa juga cari partner menghafal. 

3. Buat target hafalan

ilustrasi membuat target hafalan (unsplash.com/Unseen Studio)

Saat menghafal Al-Qur'an, adakalanya kamu akan merasakan jenuh atau malas. Apalagi jika kamu disibukkan dengan tugas sekolah atau kuliah, atau mungkin sibuk mengurus rumah tangga. 

Maka dari itu, buatlah target seperti satu hari satu halaman atau setengah halaman. Buatlah target kamu ingin khatam berapa tahun agar kamu lebih semangat dan mempunyai tanggung jawab untuk terus menghafal. 

Hal ini mungkin cukup sulit apalagi jika dilakukan di rumah, mengingat berbagai kesibukan yang akan terjadi. Sehingga jika tidak bisa sesuai target yang ditentukan, setidaknya tidak jauh-jauh dari situ. Namun, jika niatmu sudah matang diawal pasti bisa kok sesuai target. 

Santai saja, jangan membuat menghafal Al-Qur'an sebagai beban. Tetap santai tapi jangan lupa tujuan awal. Bedakan antara santai dengan malas, ya. 

4. Nyamankan diri

ikustrasi menghafal Al-Qur'an dengan nyaman (pexels.com/Tuğba Kobal Yılmaz)

Jangan buat menghafal Al-Qur'an sebagai beban. Jadi, buat dirimu senyaman mungkin saat sedang menghafal. Kamu bisa mencari tempat yang membuatmu mudah fokus dan relaks, misalnya dikamar yang cenderung tenang dan nyaman, ataupun di balkon yang sejuk sambil menikmati pemandangan, dan lain sebagainya. 

Kamu bisa juga menyiapkan minuman seperti teh atau kopi dan meminumnya sembari istirahat sejenak. Ini mungkin agak pro dan kontra karena berkaitan dengan adab. Jika kamu merasa kurang pantas, kamu tidak perlu melakukannya.

5. Gunakan satu mushaf yang menurutmu paling efektif

ilustrasi mushaf Al-Qur'an (pexels.com/GR Stocks)

Ini bertujuan untuk mempermudah proses menghafal serta mengingat letak-letak ayatnya. Karena berbeda letak satu kata saja sudah cukup berasa bedanya saat muroja'ah

Maka dari itu, carilah mushaf yang menurutmu paling efektif digunakan untuk menghafal. Usahan cari tipe mushaf pojok, maksudnya mushaf Al-Qur'an yang akhir ayatnya berada dipojok/sudut bawah lembar halaman. 

Sekarang sudah banyak, kok jenis mushaf yang memang ditujukan bagi para penghafal Al-Qur'an. Seperti, mushaf yang memberi warna tertentu di bagian awal ayat pada setiap halamannya, ada yang memberikan kata kunci untuk setiap halamannya, ada pula yang memberi blok warna yang berbeda-beda pada setiap barisnya, dan lain-lain. Silakan pilih yang menurutmu paling efektif. 

6. Atur waktu

ilustrasi mengatur waktu (unsplash.com/Kevin Ku)

Kamu harus bisa membagi waktu kapan kalanya bersantai, menghafal, bekerja, dan aktivitas lainnya. Adapun waktu idealnya menghafal adalah saat shubuh, atau bisa juga saat sepertiga malam karena otak masih fresh saat itu. 

Kamu bisa gunakan waktu shubuh untuk menambah hafalan, sore hari menjelang maghrib sempatkan untuk muroja'ah sejenak, setelah maghrib bisa kamu gunakan untuk menyetorkan hafalan jika penyemaknya dari keluargamu sendiri.

Lalu jika bisa, setel alarm pada sepertiga malam kemudian salat tahajud dan dilanjutkan muroja'ah sebentar sambil menunggu waktu subuh. Ini pasti sulit, namun jika sudah terbiasa ini akan sangat membantu. 

Lalu bagaimana jika penyemaknya adalah teman atau sahabatmu? Kamu bisa koordinasikan dengan orang yang bersangkutan kapan waktu yang dirasa pas, bisa seminggu sekali, atau mungkin menunggu jika sudah lancar seperempat juz, setengah juz atau mungkin satu juz dulu. Sesuaikan dengan kondisi yang sedang kamu alami saja. Yang pasti kamu harus konsisten. 

7. Tentukan metode menghafalmu sendiri

ilustrasi menentukan metode menghafal (unsplash.com/Aaron Burden)

Metode menghafal orang berbeda-beda karena memang kemampuan orang berbeda-beda. Bisa jadi cara yang digunakan orang lain tidak cocok buat kamu. 

Pada bagian ini, jenis mushaf tertentu bisa sangat membantu. Seperti contohnya menggunakan jenis mushaf terjemahan per kata karena cenderung lebih mudah menghafal jika tahu artinya. 

Bisa juga menghafal menggunakan irama tertentu. Selain lebih enak didengar, hal ini juga bisa mempermudah dalam mengingat loh.  

Nah, bagaimana menentukan metode yang efektif bagi kamu sendiri jika masih belum bisa menemukannya? 

8. Ikut komunitas

ilustrasi komunitas penghafal Al-Qur'an (pexels.com/Alena Darmel)

Ini tidak wajib, namun cukup membantu. Kamu bisa ikut grub komunitas yang ada diberbagai macam platform media sosial atau mungkin komunitas offline. Disana kamu bisa saling sharing dengan orang lain. Menanyakan bagaimana cara orang lain menghafal, lalu sekiranya cara tersebut menurutmu oke, kamu bisa mencobanya. 

Banyak manfaat yang akan kamu peroleh jika ikut komunitas. Seperti mendapatkan solusi jika ada kendala, saling support, saling sharing, dan masih banyak lagi. 

9. Bijak dalam menggunakan gadget

ilustrasi Gadget (unsplash.com/Héctor Martínez)

Tentu ini adalah masalah utama yang menjadi penghambat saat menghafalkan Al-Qur'an. Kamu rentan menjadi lupa waktu jika sudah memegang gadget, khususnya smartphone. Saat asyik scroll media sosial tiba-tiba sudah menghabiskan waktu 2-3 jam. Ataupun saat sedang bermain game tidak terasa sudah seharian. Maka dari itu batasilah saat menggunakan HP. 

Kamu bisa memanfaatkan HP sebagai media pendukung untuk mempermudah menghafal, seperti menyetel lantunan murrotal, mendengarkan kajian, dan lain-lain. Intinya, manfaatkanlah teknologi namun jangan terlena dan menyalahgunakannya. 

10. Konsisten

ilustrasi orang konsisten menghafal (pexels.com/Thirdman)

Apa gunanya semua hal di atas jika kamu sendiri tidak bisa istiqomah? Tentu ini adalah hal yang paling penting dalam menghafalkan Al-Qur'an. Kamu harus bisa konsisten dari awal hingga akhir. 

Walaupun pasti akan ada kendala ditengah-tengah proses karena kehidupan tidaklah semulus itu, namun percayalah jika kamu tetap tegar dan konsisten pasti bisa. Jangan langsung merasa malas jika mendapatkan ayat yang dirasa sulit. Cukup ulangi terus-menerus, pasti akan lancar nantinya. 

Setidaknya jika kesulitan menambah setiap hari, kamu harus tetap muroja'ah agar hafalanmu yang sebelumnya tidak lupa. 

Setelah kamu khatam bukan berarti semuanya telah usai. Justru itu adalah awal mula dari perjuangan yang sebenarnya, karena kamu harus tetap menjaga hafalanmu hingga akhir hayat,jika melupakannya tentu mendapat dosa yang besar. Merasa berat? Tentu jangan, karena balasan bagi para penghafal Al-Qur'an juga sangat setimpal dengan perjuangannya. Keutamaanya sangatlah besar.

Semoga kita semua senantiasa diberikan keberkahan di dunia dan di akhirat. Serta dimudahkan jalannya menuju surga Allah SWT.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
ZHii
EditorZHii
Follow Us