Kamu Terlanjur Salah Jurusan kalau Muncul 5 Tanda Ini Selama Kuliah

Perbedaan mencolok dari mereka yang yakin pada pilihan jurusan kuliah dan yang asal pilih akan terlihat pada alasan masuk jurusan tersebut. Mereka yang tahu betul keinginannya dan tujuan hidup di masa depan akan dengan mudah menjelaskan alasan memilih jurusan yang telah diambil.

Sebaliknya, ketidakmampuan memberi alasan akan menunjukkan kalau kita sudah salah pilih jurusan kuliah. Pasalnya, kita tidak paham masa depan yang akan menanti dari jurusan ini. Lebih dari itu, sebenarnya kita sudah tidak paham tujuan hidup yang sedang diperjuangkan lewat jenjang perkuliahan saat ini.

Meski terkesan santai dan menyenangkan, tapi sebenarnya masa perkuliahan terbilang cukup berat. Sistem belajar yang sangat berbeda dengan bangku sekolah gak jarang akan membuat mahasiswa baru merasa tertekan. Belum lagi jika berada di jurusan yang salah, tekanan yang dirasakan akan jauh lebih besar.

Bukan hanya karena pengaruh perbedaan sistem belajar, tapi juga tentang materi kuliah yang seolah menambah tingkat stres. Alhasil, bukannya semakin paham, tapi kita malah jadi malas kuliah yang ujungnya malah jadi enggan menyelesaikan pendidikan. Duh, sayang banget, ya. 

Ketika salah memilih jurusan kuliah, biasanya berimbas pada level semangat dalam menjalani perkuliahan yang menurun. Entah malas mengerjakan tugas, tidak memahami dengan baik, atau malah sering bolos, dampaknya akan langsung berpengaruh pada nilai yang gak memuaskan.

Bukan hanya nilai tiap mata kuliah, tapi juga berpengaruh pada nilai indeks prestasi komulatif atau IPK yang cenderung rendah. Alhasil, bisa saja kita jadi tidak lulus di beberapa mata kuliah dan harus mengulang pada semester berikutnya. Bukan hanya akan rugi waktu, tapi juga jadi rugi biaya.

Membutuhkan bantuan selama perkuliahan sebenarnya cukup wajar, terutama mahasiswa baru. Namun, jika selalu meminta bantuan sepanjang masa perkuliahan, tentu hal ini jadi tanda nyata bahwa kita tidak berada di jalur yang tepat. Jika hanya karena peralihan sistem belajar, seharusnya tidak akan berlangsung lama.

Akan tetapi, saat masalah terletak pada salah pilih jurusan, semua bantuan yang selalu kita butuhkan justru akan sangat membebani diri dan orang lain. Alih-alih bertahan dan beradaptasi, kita justru memiliki risiko putus kuliah saat bantuan mulai terhenti. 

Jurusan kuliah seringkali memiliki keterkaitan dengan pekerjaan di masa depan. Meski tetap bisa bekerja dengan semua latar belakang pendidikan, tapi jurusan yang sesuai tetap punya pengaruh positif. Saat kita asal memilih jurusan kuliah dan ternyata salah karena tidak sesuai passion, di dunia kerja nanti kita jadi harus meraba tugas kerja yang diemban.

Padahal, saat kita tahu betul cita-cita pekerjaan yang diinginkan, bukan hanya bisa menghindari salah jurusan tapi juga memiliki wawasan yang linier dengan dunia kerja. Di sinilah letak pentingnya memiliki rencana hidup sejak muda. Bukan hanya tepat memilih jurusan kuliah dan profesi masa depan yang jelas, tapi saat menjalaninya kita juga akan merasa nyaman.

Fakta salah jurusan memang sering terjadi dan disadari oleh mahasiswa itu sendiri. Namun, yang lebih penting adalah sikap kita selanjutnya, mau pindah jurusan yang dianggap sesuai passion atau bertahan dan berjuang dengan lebih baik.