Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kata Imbuhan Me-: Fungsi, Makna, dan Penggunaannya

Ilustrasi belajar (pexels.com/Charlotte May)
Ilustrasi belajar (pexels.com/Charlotte May)

Seperti yang kita tahu bersama bahwa dalam bahasa Indonesia memiliki kata imbuhan. Dikutip dari buku PUTIKA (Puisi Tiga Kata): Teori dan Konsep (2015) oleh Indra Intisa, kata imbuhan adalah bunyi yang ditambahkan pada sebuah kata, bisa di awal(prefiks), di tengah (infiks), di akhir (sufiks), ataupun gabungan (konfiks) dari ketiganya. Sedangkan untuk imbuhan me- umumnya digunakan sebagai awalan atau prefiks.

Lalu apa fungsi atau makna dari imbuhan me-? Bagaimana penggunaannya? Untuk itu kamu bisa menyimak ulasannya di bawah ini.

1. Fungsi imbuhan me-

ilustrasi belajar bersama (freepik.com/garetvisual)
ilustrasi belajar bersama (freepik.com/garetvisual)

Mengutip e-jurnal Afiks oleh Anggi Tri Wulandari, mahasiswa Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai dengan dosen pengampu Dr. Nurmalina, M.Pd, fungsi utama dari imbuhan me- adalah untuk membentuk kata kerja. Selain itu, kata kerja ini bisa dibagi menjadi dua, yaitu transitif dan intransitif.

Kata kerja transitif adalah kata kerja yang memerlukan obyek. Contohnya: memukul, menendang, dan sebagainya. Sedangkan kata kerja intransitif adalah kata kerja yang tidak memerlukan obyek. Misalnya, meloncat, meludah, dan lain-lain.

2. Makna imbuhan me-

ilustrasi belajar (pexels.com/SHVETS production)
ilustrasi belajar (pexels.com/SHVETS production)

Makna dari awalan me- tidak bisa terlepas dari hubungan kalimatnya. Misalnya, mengopi dari kata dasar kopi, melaut dari kata dasar laut, dan seterusnya. Selain itu, imbuhan me- juga bisa untuk kata dasar benda. Simak penjelasannya di bawah ini:

  • Menyatakan bekerja dengan alat yang disebut pada kata dasar, contoh memanah.
  • Membuat atau menghasilkan, contoh menumis.
  • Berbuat seperti atau berlaku seperti, contoh menyemut.
  • Mencari atau mengumpulkan, contoh merotan.

Selain kata dasar benda, imbuhan me- juga bisa untuk kata dasar kata kerja. Misalnya mengerjakan suatu perbuatan atau kerja, contohnya mencium. Kemudian bisa juga untuk kata sifat bermakna menjadi, contohnya memutih.

Imbuhan me- juga bisa untuk kata dasar bilangan. Misalnya, menjadi atau melakukan untuk kesekian kalinya, contohnya menyeribu. Jika kata dasarnya ditambah kata hari, maka memiliki definisi sebagai memperingati atau merayakan. Contohnya, menyeribu hari.

Selanjutnya imbuhan me- dengan kata dasar kata keterangan. Misalnya, jika kata dasarnya ditambah kata keterangan tempat, berarti memiliki makna menuju atau menempuh tempat itu, contohnya melaut. Kemudian bisa juga untuk menyatakan membuat, menjadikan, atau menghasilkan apa yang dimaksudkan oleh kata dasar, sebagai contoh menjerit.

3. Penggunaan imbuhan me-

ilustrasi belajar (pexels.com/polina tankilevitch)
ilustrasi belajar (pexels.com/polina tankilevitch)

Tentunya dalam menggunakan imbuhan me- memiliki aturan atau beberapa hal yang perlu kamu perhatikan. Pertama adalah untuk meluluhkan kata dasar. Kedua untuk mengubah bentuk awalan. Biar kamu bisa lebih mengerti, simak penjelasannya di bawah ini.

Meluluhkan kata dasar

Imbuhan me- akan meleburkan huruf pertama dari kata yang mengikutinya. Terutama jika kata tersebut memiliki beberapa hal seperti di bawah ini:

  • Huruf awal kata tersebut adalah k, t, s, dan p.
  • Meluluhkan kata dasar yang terdiri lebih dari dua suku kata.
  • Meluluhkan kata dasar yang diawali dengan konsonan diikuti vokal (huruf pertama konsonan, dan diikuti huruf vokal).

Contohnya seperti me-kayuh menjadi mengayuh, me-tarik menjadi menarik, dan seterusnya. Kemudian untuk kata dasar yang berawalan k, t, s, p dan diikuti huruf konsonan, maka huruf pertama kata dasar tersebut tetap dipertahankan. Misalnya, me-kristal menjadi mengkristal, me-transaksi-kan menjadi mentransaksikan, me-syarat-kan menjadi mensyaratkan, dan seterusnya.

Mengubah bentuk awalan

Dalam penggunaan awalan me-, akan berubah bentuk menjadi meng-, men-, mem-, meny- jika diikuti dengan kata dasar tertentu. Biar kamu bisa lebih paham, simak penjelasannya di bawah ini.

Imbuhan me- tidak berubah jika diikuti dengan kata dasar yang berawalan l, m, n, r, w, y. Contoh me-lihat menjadi melihat, me-makan menjadi memakan, me-rawat menjadi merawat, me-warna-i menjadi mewarnai, me-yakin-i menjadi meyakini, dan seterusnya.

Awalan bisa berubah menjadi meng- bisa berubah jika diikuti dengan kata dasar yang berawalan huruf a, i, u, e, o dan g, h, k, q, x. Contoh seperti di bawah ini:

  • Me-ambil menjadi mengambil.
  • Me-ikat menjadi mengikat.
  • Me-ukur menjadi mengukur.
  • Me-ubah menjadi mengubah.
  • Me-ekor menjadi mengekor.
  • Me-oceh menjadi mengoceh.
  • Me-garuk menjadi menggaruk.
  • Me-hapus menjadi menghapus.
  • Me-kristal menjadi mengkristal.
  • Me-qabul menjadi mengqabul.

Kemudian untuk dengan kata dasar yang berawalan c, d, j, t, z akan berubah menjadi men-. Contohnya, me-campur menjadi mencampur, me-duga menjadi menduga, me-jamur menjadi menjamur, me-tali menjadi menali (lihat aturan k, t, s, p), me-transaksi-kan menjadi mentransaksikan, me-zakat-i menjadi menzakati, dan seterusnya.

Selanjutnya kata dasar yang berawalan b, f, p, v akan berubah menjadi mem-. Contohnya, me-buat menjadi membuat, me-fokus-kan menjadi memfokuskan, me-produksi menjadi memproduksi, me-visualisasi-kan menjadi memvisualisasikan, dan seterusnya.

Teakhir, jika diikuti dengan kata dasar yang berawalan s, akan berubah menjadi meny-. Contohya, me-sapu menjadi menyapu (lihat aturan k, t, s, p), me-simak menjadi menyimak, dan seterusnya.

Itulah tadi penjelasan lengkap mengenai kata imbuhan me-. Jadi sekarang kamu sudah paham kan? Semoga artikel ini bisa memberi wawasan baru, ya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima Wima
Robertus Ari
Pinka Wima Wima
EditorPinka Wima Wima
Follow Us